Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penerapan Sholat 40 Dalam Rangka Meningkatkan Kedisiplinan Ibadah Jamaah Surau Jambak Kalawi Mirantika, Pebri; Putri, Sherlya; Rahmadani, Corry; Putri, Firli Amanda; Ramadan, Doli Pardi; Antoni, Jefri; Wassalam, Sabri; Arifin, Puadil; Alim, Nur; Saputra, Edriagus; Afnita, Nora
Journal of Humanity Dedication Vol 2 No 2 (2024): Journal of Humanity Dedication
Publisher : Institut Agama Islam Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The 40th prayer is a prayer that is performed in congregation within 40 days. This prayer is mostly performed by people who are getting older, both men and women. They usually live in the surau where the 40 prayers are held, the 40 prayers are usually led by a lord, in this case the implementation of the 40 prayers can increase the congregation's discipline in prayer services so that their prayers can be disciplined according to the specified time. Korong Sungai Community From another perspective, durian is a good tradition in order to get used to praying in congregation. This tradition of praying 40 days in congregation takes place every year, in 2024 the Islamic Institute will hold a real work lecture at Korang Sungai Durian and participate in the running of the tradition of 40 prayers, starting from 1 August 2024 to 9 September 2024. This research The aim is to find out the impact of implementing 40 prayers in order to improve the worship discipline of the Jambak Kalawi surau congregation. The main focus of this research is to see how the congregation participates in the 40 prayers that have been carried out.
Pengembangan Alat Pengaduk dengan Sistem Pembuangan Uap untuk Usaha Pembersih Lantai di Kota Padang Andre, Hanalde; Emeraldi, Primas; Luthfi, Amirul; Ramadhamy, Queen Hesti; Tomas, Micko; Pratama, Rizki Wahyu; Herier, Gilang Ramadhan; Putra, Rangga; Antoni, Jefri
Jurnal Andalas: Rekayasa dan Penerapan Teknologi Vol. 4 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Electrical Engineering Department Faculty of Engineering Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jarpet.v4i2.110

Abstract

Produksi pembersih lantai di Kecamatan Pauh, Kota Padang, menghadapi kendala dalam proses produksi, terutama pada tahap pengadukan bahan kimia yang dilakukan secara manual. Proses ini tidak hanya memakan waktu lama dan tidak efisien, tetapi juga menghasilkan uap berbahaya yang berdampak pada kesehatan pekerja dan masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat pengaduk otomatis yang dilengkapi dengan sistem pembuangan uap guna meningkatkan efisiensi produksi, kualitas produk, dan keselamatan kerja. Alat yang dirancang terdiri dari motor listrik, modul pengatur kecepatan, pewaktu, serta sistem pembuangan uap yang efektif. Metode penelitian mencakup tahapan perancangan, implementasi, dan evaluasi kinerja alat. Evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas alat dalam mempercepat waktu produksi, menjaga standar kualitas produk, dan mengurangi risiko kesehatan. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa alat pengaduk otomatis mampu meningkatkan efisiensi produksi, menurunkan biaya operasional, serta meningkatkan keselamatan kerja secara signifikan. Selain itu, penerapan alat ini juga memberikan manfaat berupa standarisasi kualitas produk dan pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan. Hasil penelitian ini didokumentasikan dalam laporan kegiatan, artikel ilmiah, dan publikasi media massa, dengan harapan dapat menjadi solusi inovatif bagi usaha rumah tangga lainnya untuk meningkatkan daya saing.
Kualitas Donat Dengan Subtitusi Tepung Jagung Antoni, Jefri; Elida, Elida; Gusnita, Wiwik; Siregar, Juliana
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya peraturan pemerintah tentang upaya untuk dapat mengurangi jumlah penggunaan tepung terigu yaitu dengan menggunakan bahan pangan lokal seperti serealia, salah satunya adalah jagung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh subtitusi tepung jagung sebesar 20%, 30% dan 40% pada kualitas donat meliputi bentuk, warna,aroma, rasa dan tekstur. metode penelitian ini mengunakan jenis penelitian eksperimen, dilakukan di workshop Tata Boga dengan panelis terlatih sebanyak 8 orang. Hasil uji organoleptic menunjukan bahwa pada katagori bentuk menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan dapa bagian volume (nilai Fhitung 29.83), pada aroma terdapat nilai yang signifikan dibagian aroma tepung jagung (nilai Fhitung 8.92), pada rasa pengaruh yang signifikan yaitu pada rasa tepung jagung (nilai Fhitung 15.17), dan pada tekstur terdapat 2 kelompok terdapat nilai signifikan yaitu pada tekstur lembut dibagian dalam dan tekstur berpori-pori (nilai Fhitung 14.82 dan 6.40) Dimana dengan menggunakan taraf sebesar 0.05%. untuk selebihnya pada setiap katagori tidak terdapat nilai yang signifikan berbeda dari nilai tarafnya. Temuan ini menunjukan bahwa penelitian ini tidak banyaknya perbedaan yang signifikan setiap perlakuan, menawarkan potensi untuk diverifikasi produk kopi dengan karakteristik yang baik.
Penerapan Sholat 40 Dalam Rangka Meningkatkan Kedisiplinan Ibadah Jamaah Surau Jambak Kalawi Mirantika, Pebri; Putri, Sherlya; Rahmadani, Corry; Putri, Firli Amanda; Ramadan, Doli Pardi; Antoni, Jefri; Wassalam, Sabri; Arifin, Puadil; Alim, Nur; Saputra, Edriagus; Afnita, Nora
Journal of Humanity Dedication Vol. 2 No. 2 (2024): Journal of Humanity Dedication
Publisher : Institut Agama Islam Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The 40th prayer is a prayer that is performed in congregation within 40 days. This prayer is mostly performed by people who are getting older, both men and women. They usually live in the surau where the 40 prayers are held, the 40 prayers are usually led by a lord, in this case the implementation of the 40 prayers can increase the congregation's discipline in prayer services so that their prayers can be disciplined according to the specified time. Korong Sungai Community From another perspective, durian is a good tradition in order to get used to praying in congregation. This tradition of praying 40 days in congregation takes place every year, in 2024 the Islamic Institute will hold a real work lecture at Korang Sungai Durian and participate in the running of the tradition of 40 prayers, starting from 1 August 2024 to 9 September 2024. This research The aim is to find out the impact of implementing 40 prayers in order to improve the worship discipline of the Jambak Kalawi surau congregation. The main focus of this research is to see how the congregation participates in the 40 prayers that have been carried out.