AbstrakPendidikan Islam mempunyai peran penting dalam mewujudkan kesetaraan gender, karenadalam pendidikan Islam memiliki prinsip-prinsip demokrasi dan juga kebebasan dalam hal pendidikan, yaitu adanya prinsip persamaan dan kesempatan yang sama dalam belajar tanpadibedakan stratifikasi sosialnya. Seperti di zaman sekarang ini yang sudah mulaibermunculan tempat-tempat pendidikan yang tidak membedakan antara laki-laki danperempuan, seperti di Institute Islam Fahmina (ISIF) yang menjadi tempat penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk; (1). Menganalisis pemikiran Faqihuddin A.K. terkait kesetaraan gender dalam dunia Pendidikan. (2). Menganalisis implementasi pemikiran Faqihuddin A.K. dalam kurikulum di ISIF. (3). Menganalisis implementasi pemikiran Faqihuddin A.K. dalam proses pembelajaran di ISIF. Metode dalam penelitian ini menggunakan Metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa gender tidak bisa berdiri sendiri, untuk mengukur adil atau tidak terhadap laki-laki dan perempuan maka menggunakan perspektif keadilan gender atau sering disebut analisis gender. Mansour Fakih dalam bukunya analisis gender dan transformasi social menyebutkan bahwa untuk mengetahui bagaimana perbedaan gender menyebabkan ketidak adilan gender, dapat dilihat melalui berbagai manifestasi ketidakadilan yang ada, yakni diantara lima hal tersebutadalah marginalisasi, subordinasi,beban ganda,violence dan stigmasisasi. Strategi yang digunakan dalam kurikulum di ISIF menggunakan 3 pilar, yaitu: (1) Berbasis intelektual pesantren, (2) Mengaitkan teori praktik transformasi social, (3) Mengurus utamakan perspektif keadilan kemanusiaan demokrasi dan kebudayaan local. Di ISIF masih menggunakan pola pembelajaran yang berpusat pada Lembaga atau dosen. Proses pembelajaran di ISIF juga menggunakan strategi active learning, dan disini juga menggunakan 40% teori yang bersumber dari referensi seperti buku-buku pegangan dosenataupun lainya, dan 60% praktek turun langsung ke masyarakat untuk mencari kasus terkaitdengan isu-isu gender.Kata Kunci: Kesetaraan Gender, Proses Pembelajaran, ISIF Cirebon