Herfinda, Nensi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Pola Asuh Otoriter Orang Tua dengan Sibling Rivalry pada Anak Usia 4-6 Tahun di TK Al-Falah Siulak Gedang Herfinda, Nensi; Muazzomi, Nyimas; Siregar, Masyunita
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education) Vol. 8 No. 1 (2024): Desember
Publisher : Program Studi PG PAUD - FKIP - UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jecie.v8i1.1501

Abstract

Penerapan pola asuh yang tidak berjalan dengan baik, dapat menimbulkan masalah pada anak. Hal ini nantinya akan berimplikasi pada hubungannya dengan lingkungannya, teman sebayanya maupun keluarganya. Satu dari sekian banyak masalah dalam sebuah keluarga yang sering dialami anak yang memiliki saudara lebih dari satu yakni munculnya rasa persaingan antar saudara kandung atau yang dikenal dengan sibling rivalry. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh otoriter dengan sibling rivalry pada anak usia 4-6 tahun di TK Al-Falah Siulak Gedang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan catatan lapangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlation Product Moment. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa 1) tingkat pola asuh otoriter orang tua berada dalam kategori sedang dengan persentase 63%. 2) tingkat sibling rivalry anak berada pada kategori rendah dengan persentase 53%. 3) Hasil uji korelasi antara pola asuh otoriter orang tua dengan kejadian sibling rivalry pada anak mendapatkan nilai signifikansi 0,000 < 0,005 dengan nilai korelasi sebesar 0,827. Nilai signifikansi dari uji korelasi ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh otoriter orang tua dengan sibling rivalry pada anak usia 4-6 tahun di TK Al-Falah Siulak Gedang dengan tingkat hubungan yang sangat kuat.
Hubungan Pola Asuh Otoriter Orang Tua dengan Sibling Rivalry pada Anak Usia 4-6 Tahun di TK Al-Falah Siulak Gedang Herfinda, Nensi; Muazzomi, Nyimas; Siregar, Masyunita
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education) Vol. 8 No. 1 (2024): Desember
Publisher : Program Studi PG PAUD - FKIP - UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jecie.v8i1.1501

Abstract

Penerapan pola asuh yang tidak berjalan dengan baik, dapat menimbulkan masalah pada anak. Hal ini nantinya akan berimplikasi pada hubungannya dengan lingkungannya, teman sebayanya maupun keluarganya. Satu dari sekian banyak masalah dalam sebuah keluarga yang sering dialami anak yang memiliki saudara lebih dari satu yakni munculnya rasa persaingan antar saudara kandung atau yang dikenal dengan sibling rivalry. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh otoriter dengan sibling rivalry pada anak usia 4-6 tahun di TK Al-Falah Siulak Gedang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan catatan lapangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Pearson Correlation Product Moment. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa 1) tingkat pola asuh otoriter orang tua berada dalam kategori sedang dengan persentase 63%. 2) tingkat sibling rivalry anak berada pada kategori rendah dengan persentase 53%. 3) Hasil uji korelasi antara pola asuh otoriter orang tua dengan kejadian sibling rivalry pada anak mendapatkan nilai signifikansi 0,000 < 0,005 dengan nilai korelasi sebesar 0,827. Nilai signifikansi dari uji korelasi ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh otoriter orang tua dengan sibling rivalry pada anak usia 4-6 tahun di TK Al-Falah Siulak Gedang dengan tingkat hubungan yang sangat kuat.
Peran Guru dalam Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini di Era Teknologi: Tantangan dan Peluang Sundari, Ayu; Mayar, Farida; Saputri, Elvi Helmi; Octarina, Merlyn; Herfinda, Nensi
TSAQOFAH Vol 6 No 1 (2026): JANUARI
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/tsaqofah.v6i1.8270

Abstract

This study is motivated by the importance of developing gross motor skills in early childhood as a foundation for physical health, learning readiness, and socio-emotional development, which in the current technological era faces the challenge of increasing screen use and decreasing physical activity. The study aims to describe the role of teachers in developing gross motor skills in early childhood in the era of technology and to identify the challenges and opportunities that arise in this process. A literature study method was employed by reviewing various scientific articles, national journals, and regulations related to early childhood development. The findings indicate that teachers have a strategic role as movement facilitators, designers of learning environments rich in physical stimulation, active behavior models for children, and ongoing observers of gross motor development. In the technological era, teachers are required to integrate technology wisely without reducing children’s need to move and engage in physical activities. However, the implementation of this role faces several challenges, including increased gadget use in children’s daily lives, limited parental support and understanding, insufficient facilities and infrastructure to support physical activities, and the lack of professional training for teachers. The study concludes that close collaboration among teachers, schools, and parents is key to ensuring that children’s gross motor stimulation develops optimally amid technological advancement, and emphasizes the need for policies and support programs oriented toward strengthening physical learning in PAUD institutions.