Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Waktu Aerasi terhadap peningkatan efisiensi penghilangan amonia di air lindi pada sistem ammonia stripper Fahrianto, Teguh; Naswir, Muhammad
Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpb.v7i2.38625

Abstract

Penggunaan sistem ammonia stripper sebagai pretreatment memberikan alternatif pengolahan air lindi untuk menurunkan konsentrasi amonia (NH3). Ammonia Stripper adalah suatu menara/kolom yang umum digunakan untuk mengolah air lindi dengan konsentrasi amonia tinggi dengan mekanisme perpindahan massa yang melibatkan perpindahan zat terlarut melalui aksi fisik ketika air cair bersentuhan dengan udara bebas amonia. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi pengupasan udara termasuk konsentrasi amonia, suhu, pH, waktu kontak/waktu aerasi, karakteristik bahan yang mudah menguap, turbulensi dalam gas dan fase cair, Jenis bahan pengemas dan rasio luas permukaan terhadap volume (Haslina et al. 2021). Proses aerasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi nilai amonia, karena dapat meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air lindi selain itu berguna bagi mikroorganisme dalam pertumbuhannya serta meningkatkan kerja bakteri aerob dalam mendegradasi senyawa organik, dengan begitu aerasi menjadi salah satu penyebab menurunnya konsentrasi amonia (F. R. Sari et al., 2013). Dari hasil analisis, dapat diketahui bahwa lama waktu aerasi pada ammonia stripper selama 3 jam, 6 jam dan 12 jam sama-sama memberikan nilai tertinggi pada variabel persentase efisiensi Ammonia Stripper. Akan tetapi perlakuan dengan efisiensi penghilangan amonia paling tinggi adalah lama waktu aerasi selama 12 jam. Aerasi selama 12 jam memberikan pemenuhan suplai udara yang optimal pada ammonia stripper, sehingga transisi amonia fase cair menjadi ion amonium fase gas akan semakin cepat dan memberikan pengaruh pada penghilangan amonia di dalam air lindi. Namun apabila ditinjau dari efisiensi operasi ammonia stripper, penghilangan amonia dengan pelakuan waktu aerasi 12 jam tidak memberikan peningkatan yang signifikan jika dibandingkan perlakuan waktu aerasi 6 jam. Dengan waktu operasi lebih cepat 6 jam, variasi waktu 6 jam mampu memberikan efisiensi penghilangan amonia hingga lebih dari 90%.
Pengaruh Waktu Aerasi terhadap Peningkatan Efisiensi Penghilangan Amonia di Air Lindi pada Sistem Ammonia Stripper Fahrianto, Teguh; Naswir, Muhammad; Jalius, Jalius
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 24, No 3 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v24i3.5507

Abstract

Talang Gulo Final Disposal Site (FDS) has a Leachate Treatment Plant (LTP) equipped with denitrification and nitrification facilities which function to reduce the concentration of ammonia (NH3) in leachate according to predetermined environmental quality standards. Research samples were taken in the form of leachate using the grab sampling method in accordance with SNI 6989.59:2008. The results of the research showed that the aeration time for the ammonia stripper of 3 hours, 6 hours and 12 hours both gave the highest value for the ammonia stripper efficiency percentage variable. The highest ammonia removal efficiency is aeration time of 12 hours. However, if we look at the operating efficiency of the ammonia stripper, the removal of ammonia by using an aeration time of 12 hours does not provide a significant improvement when compared to a treatment with an aeration time of 6 hours. This means that the operating time is 6 hours faster, the 6 hour variation can provide an ammonia removal efficiency of more than 90%