Lansia mengalami penuaan yang mengakibatkan perubahan secara fisiologis. Kemampuan fisik lansia mengalami penurunan dan produktivitas mereka pun menurun yang mengakibatkan mereka berhenti bekerja dan menjadi pensiun. Perubahan-perubahan tersebut tentunya memunculkan berbagai permasalahan bagi lansia. Lansia menjadi kehilangan pekerjaan, penurunan karir, merasa tidak berdaya, tidak bermanfaat, menyesali kehidupan mereka terdahulu, dan tentunya kehilangan tujuan dan makna hidup. Bimbingan dan konseling karir Islami berfungsi untuk mengatasi problematika yang terjadi pada lansia terkait masa karir dan pasca karir. Bimbingan dan konseling membimbing lansia untuk menerima kondisi tersebut serta menyesuaikan diri. Pada masa tua-awal, lansia memungkinkan untuk melakukan tiga hal terkait perencanaan karir. Pertama, lansia dapat tetap berkarir sesuai dengan jalur karir mereka. Kedua, lansia juga dapat mencoba karir baru di luar karir awal. Ketiga, lansia dapat menikmati hari-hari tua dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti berkumpul bersama keluarga, beribadah, serta mendekatkan diri kepada Tuhan. Pada masa tua-akhir, bimbingan pasca karir lansia berfokus pada persiapan untuk menghadapi kematian, yaitu membimbing lansia agar dapat melaksanakan ibadah-ibadah serta memperdalam ilmu agama. Untuk menunjang hal tersebut, bimbingan dan konseling tersebut dapat dilakukan dengan membentuk suatu komunitas atau perkumpulan lansia yang nantinya dapat memotivasi antara satu lansia dengan lansia lainnya dalam rangka meningkatkan ibadah sehingga para lansia dapat memprioritaskan yang terpenting untuk memaksimalkan pasca karir serta kehidupan yang bermakna.