Bibit lele terbaik harus dipilih agar menghasilkan pembesaran lele yang berkembang secara merata. Banyak peternak lele dalam memilih bibit tidak memperhatikan kriteria bibit lele terbaik, sehingga saat pembesaran dalam kolam banyak lele yang tidak berkembang atau kurus dan juga ada lele yang mati. Masalah asal pilih bibit lele juga dapat mengakibatkan besaran lele yang tidak merata, mengakibatkan lele yang paling besar memakan lele yang masih kecil, hal ini juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan hasil panen ikan lele. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan metode MOORA dalam pemilihan bibit lele terbaik dan untuk mengetahui hasil analisa metode MOORA dalam pemilihan bibit lele terbaik. Metode Penelitian yaitu metode penelitian survei merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan survei atau pengumpulan data melalui responden penelitian. Algoritma/Metode yang digunakan dalam menganalisa data adalah metode moora. Pada penelitian ini melibatkan 6 kriteria dan 10 sampel macam ikan. Adapun kriteria yang dilakukan pada penelitian ini adalah Pergerakan Ikan, Nafsu Makan Ikan, Ukuran Ikan, Kondisi Tubuh Ikan, Pernapasan Ikan, Kondisi Kulit Ikan. Hasil penelitian penerapan metode MOORA pemilihan bibit terbaik dengan 10 sampel ikan dengan nilai tertinggi dengan kode ikan A1 dengan nilai 0.3094 sedangkan peringkat berikutnya A9, A4, A8 dan A3. Sehingga diharapkan penelitian ini memberikan pengetahuan bagi seluruh petani budidaya ikan lele pada Desa Ujung Serdang Kec. Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang dalam pemilihan bibit ikan lele yang terbaik sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Kesimpulan yang ditarik bahwa untuk pemilihan bibit lele terbaik dapat dilalukan analisa data dengan kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan dengan bobot.