Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sosialisasi Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (ELSIMIL) Untuk Peningkatan Pengetahuan Remaja Pra Nikah Tentang Kesehatan Reproduksi Fikri, Haikal; Muhammad, Mahadir; Yanti, Zuliana Rahma; Huzro, Widia Khaeratun; Halqi, Muhammad Iswandi; Hilmiati, Hilmiati; Elinda, Yusnaini; Oktaviantika, Ega; Megasari, Wita; Yazid, Yazman; Sapwan, Sapwan; Afrianti, Mahram; Haris, Muhammad Iskandar; Furqan, Baiq Repika Nurul
Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2025): Abdinesia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/abdinesia.v5i1.480

Abstract

Pernikahan usia anak dapat mengakibatkan masalah kesehatan reproduksi pada wanita, kesehatan fisik, psikologis, dan psikososial. Proporsi perempuan umur 20-24 tahun yang berstatus kawin atau berstatus hidup bersama sebelum umur 18 tahun di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 16,23% jika mengacu pada angka nasional sebesar 8,06 % maka Provinsi Nusa Tenggara Barat masih di atas angka nasional. Sehingga angka perkawinan anak di Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan tertinggi secara nasional. Minimnya pengetahuan dan kurangnya pemahaman perempuan tentang dampak keputusan yang diambil untuk melakukan pernikahan usia anak. Tujuan dilakukan sosialisasi adalah untuk memberikan wawasan tambahan terkait kesehatan remaja untuk meminalisis kejadian gangguan kesehatan reproduksi untuk kesiapan berkeluarga serta mencegah terjadinya pernikahan usia anak. Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan remaja Desa Batu Mekar dan Mahasiswa KKN Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat berjumlah 55 orang berlokasi di Kantor Desa Batu Mekar Kecamatan Lingsar. Metode yang dilakukan dengan ceramah terkait materi kesehatan reproduksi remaja dan praktek pemanfaatan aplikasi ELSIMIL. Dalam kegiatan sosialisasi dilakukan pre-test dan post-test untuk mengukur tingkat pengetahuan dengan hasil didapatkan ada peningkatan sejumlah 100% sesudah dilakukan sosialisasi.
Dampak Pembangunan Bendungan Meninting Terhadap Prekonomian Masyarakat (Studi Kasus Para Petani) di Desa Gegerung Kecamatan Lingsar Apriawan, Andika; Yanti, Zuliana Rahma
Indonesian Journal of Education Research and Technology (IJERT) Vol 3 No 2 (2023): Indonesian Journal of Education Research and Technology (IJERT)
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/ijert.v3i2.1474

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis dampak pembangunan Bendungan Meninting terhadap perekonomian masyarakat Desa Gegerung. Secara spesifik, penelitian ini berfokus pada: 1) kegagalan panen peternak ikan yang disebabkan oleh kualitas air bendungan yang kotor sehingga menyebabkan ikan kurus dan mati; 2) penurunan produktivitas hasil panen padi sebagai dampak dari air keruh yang tercampur minyak dari proyek pembangunan; dan 3) pola mata pencaharian masyarakat yang beralih bekerja di luar desa atau luar daerah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data utama adalah masyarakat Desa Gegerung yang berprofesi sebagai petani ikan dan petani padi, serta masyarakat yang memilih bekerja di luar desa. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan model interaktif (Miles dan Huberman, 2007), dan keabsahan data diverifikasi dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak pembangunan Bendungan Meninting sangat besar terhadap perekonomian masyarakat. Hal ini terbukti dari temuan bahwa banyak pembudidaya ikan mengalami kegagalan panen total karena ikan mati akibat aliran air sungai yang kotor dari proyek pembangunan. Selain itu, produktivitas hasil panen petani padi juga menurun drastis akibat pencemaran air. Dampak ekonomi ini diperparah dengan temuan bahwa banyak masyarakat terpaksa bekerja di luar desa karena kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia di dalam desa.