Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Makna Pertunjukan Kesenian Gendang Beleq Pada Masyarakat Sasak Kontemporer di Desa Bujak Kecamatan Batukliang Lombok Tengah) Apriawan, Andika; Hilmi, Muhammad Zoher
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v6i1.2637

Abstract

Kesenian merupakan salah satu peninggalan dari suatu kebiasaan-kebiasaan yang terjadi di waktu lampau dan diteruskan pada masa sekarang. Salah satu pertunjukan kesenian yang masih dilestarikan oleh masyarakat Suku Sasak khsusnya di Desa Bujak adalah kesenian Gendang Beleq.Pertunjukan kesenian gendang beleq pada masyarakat suku sasak menarik untuk diteliti karena eksistensinya yang masih dapat dipertahankan sampai saat ini, meskipun telah mengalami perubahan konteks masyarakat pada awal penggunaannya. Berdasarkan penelitian terdaulu bahwa gendang beleq digunakan oleh kerajaan untuk mengiringi prajurit berangkat perang guna untuk membangkitkan semanganya, beda halnya dengan sekarang pertunjukan kesenian gendang beleq digunakan pada upacara hajatan masyarakat sasak khususnya di Desa Bujak. Hal itu tidak terlepas dari makna luhur yang tekandung di dalamnya, hingga sampai saat ini masih mentradisi dan melekat erat menjadi salah satu komponen dalam system sosial hidup masyarakat. Berangkat dari sinilah penulis tertarik untuk mendalami apa sebenarnya makna yang masih relevan atas pertunjukan kesenian gendang beleq pada masyarakat sasak kontemporer, padahal dapat disadari bahwa sudah tidak ada lagi peperangan yang membutuhkan tabuhan gendang beleq. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan penomenologi, yang mana peneliti menjadi instrument kunci (human instrument). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bersama para pimpinan sanggar kesenian gendang beleq yang ada di Desa Bujak, melakukak observasi, melakukan wawancara mendalam, dan mengumpulkan dokumendokumen pendukung lainnya yang bisa memberikan petunjuk dan penjelasan terkait dengan makna pertunjukan kesenian gendang beleq. Data yang didapatkan dalam penelitian ini akan dianalisis dengan teknik reduksi, penyajian, dan verifikasi data.Hasil penelitian in menunjukan bahwa makna pertunjukan kesenian gendang beleq bagi masyarakat Desa Bujak kontemporer adalah dimaknai sebagai pembentuk sikap sabar, lebih patuh dan teratur. Selain itu juga kesenian gendang beleq dimaknai sebagai penekanan identitas kesukuan yang lahir dann dibesarkan di temapt yang sama yaitu Suku Sasak Lombok. Pemaknaan lain juga sebagai spirit persatuan dan gotong royong dalam kehidupan bermsyarakat.
Transformasi Sosial dalam Konteks Urbanisasi dan Modernisasi di Indonesia Yulianti, Heni; Ningsih, Dewi Puspita; Apriawan, Andika
Jejak digital: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 5 (2025): SEPTEMBER
Publisher : INDO PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/fcn99821

Abstract

Social transformation in Indonesia is closely linked to the dynamics of urbanization and modernization, which have intensified over the past two decades. Urbanization has led to structural changes across economic, social, and cultural dimensions, including the emergence of new urban areas, shifts in family structures, and changes in societal values and identity. This study aims to examine how urbanization and modernization shape patterns of social transformation in Indonesia through a systematic literature review and secondary data analysis from official reports and recent academic publications. The findings indicate that urbanization produces ambivalent implications: on one hand, it creates opportunities for economic growth and global integration; on the other, it exacerbates social inequality, marginalization, and cultural challenges. Modernization, accelerated through infrastructure development and the relocation of the national capital, highlights the complex relationship between social transformation and development policies. These findings are expected to contribute to the discourse on sustainable and inclusive urban development in Indonesia.
Perubahan Sosial, Pendidikan, dan Mobilitas Sosial: Studi Kasus Mahasiswa Perguruan Tinggi di Mataram Habib, Abdul; Ningsih, Dewi Puspita; Apriawan, Andika
Jejak digital: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 5 (2025): SEPTEMBER
Publisher : INDO PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/qjjhsv14

Abstract

Higher education is often regarded as a crucial instrument in fostering social change and upward mobility in Indonesia. This study examines the interrelation between education, social mobility, and social transformation, with a particular focus on university students in Mataram City. The research combines literature review with secondary data obtained from the Central Bureau of Statistics and the Higher Education Database. Findings reveal that higher education in Mataram serves not only as a medium for improving economic status but also as a vehicle for socio-cultural transformation. The relatively high proportion of the population with tertiary education in Mataram (12.76% as of 2024) underscores the pivotal role of education as a determinant of social mobility. However, a paradox emerges when access to education has not fully succeeded in eliminating social disparities, especially among vulnerable groups. This study highlights the strategic role of higher education in strengthening intergenerational mobility, while at the same time identifying challenges rooted in structural inequalities and complex social dynamics among students.
Peran Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kabupaten Lombok Barat Dalam Caracter Building Anggota dan Kader di Kecamatan Labuapi Apriawan, Andika; Kadafi, Muammar
Indonesian Journal of Education Research and Technology (IJERT) Vol 3 No 1 (2023): Indonesian Journal of Education Research and Technology (IJERT)
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/ijert.v3i1.1473

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan peran Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Kabupaten Lombok Barat dalam upaya membangun Karakter Building anggota dan kader di Kecamatan Labuapi, serta mengidentifikasi faktor-faktor penghambatnya. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, berfokus pada kegiatan organisasi dan proses kaderisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PC IPNU Kabupaten Lombok Barat berperan sentral melalui kegiatan formal seperti pelatihan MAKESTA dan LAKMUD untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan Ahlussunnah wal Jama'ah An-Nahdliyah dan semangat kebangsaan, serta kegiatan non-formal untuk pengembangan sosial dan spiritual. Namun, upaya ini menghadapi tantangan utama seperti minimnya pendanaan dan dukungan dari pihak terkait, serta perlunya peningkatan kapasitas internal. Simpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa PC IPNU memiliki peran vital sebagai agen perubahan dalam membentuk karakter pelajar yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan berwawasan kebangsaan di Kecamatan Labuapi, meskipun membutuhkan penguatan sumber daya dan dukungan eksternal yang lebih besar untuk efektivitas yang optimal.
Dampak Pembangunan Bendungan Meninting Terhadap Prekonomian Masyarakat (Studi Kasus Para Petani) di Desa Gegerung Kecamatan Lingsar Apriawan, Andika; Yanti, Zuliana Rahma
Indonesian Journal of Education Research and Technology (IJERT) Vol 3 No 2 (2023): Indonesian Journal of Education Research and Technology (IJERT)
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/ijert.v3i2.1474

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis dampak pembangunan Bendungan Meninting terhadap perekonomian masyarakat Desa Gegerung. Secara spesifik, penelitian ini berfokus pada: 1) kegagalan panen peternak ikan yang disebabkan oleh kualitas air bendungan yang kotor sehingga menyebabkan ikan kurus dan mati; 2) penurunan produktivitas hasil panen padi sebagai dampak dari air keruh yang tercampur minyak dari proyek pembangunan; dan 3) pola mata pencaharian masyarakat yang beralih bekerja di luar desa atau luar daerah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data utama adalah masyarakat Desa Gegerung yang berprofesi sebagai petani ikan dan petani padi, serta masyarakat yang memilih bekerja di luar desa. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan model interaktif (Miles dan Huberman, 2007), dan keabsahan data diverifikasi dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak pembangunan Bendungan Meninting sangat besar terhadap perekonomian masyarakat. Hal ini terbukti dari temuan bahwa banyak pembudidaya ikan mengalami kegagalan panen total karena ikan mati akibat aliran air sungai yang kotor dari proyek pembangunan. Selain itu, produktivitas hasil panen petani padi juga menurun drastis akibat pencemaran air. Dampak ekonomi ini diperparah dengan temuan bahwa banyak masyarakat terpaksa bekerja di luar desa karena kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia di dalam desa.
Peran Tuan Guru Ahmad Taqiuddin Mansyur Dalam Pengembangan Pendidikan Islam di Lombok Tengah Apriawan, Andika; Wirandi, Wirandi
Indonesian Journal of Education Research and Technology (IJERT) Vol 3 No 2 (2023): Indonesian Journal of Education Research and Technology (IJERT)
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/ijert.v3i2.1475

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejarah kehidupan dan biografi intelektual Tuan Guru Haji (TGH) Ahmad Taqiuddin Mansyur serta perannya dalam pengembangan pendidikan Islam di Lombok Tengah bagian Selatan. Menggunakan pendekatan kualitatif studi tokoh, penelitian ini mengeksplorasi kontribusi TGH Ahmad Taqiuddin Mansyur yang signifikan dalam mengubah paradigma masyarakat dari fokus ekonomi semata menjadi kesadaran akan pentingnya pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TGH Ahmad Taqiuddin Mansyur berhasil melanjutkan perjuangan ayahnya, TGH Mansyur Abbas, dengan mendirikan dan mengembangkan berbagai lembaga pendidikan formal, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, termasuk Pondok Pesantren NU Al-Mansyuriyah Ta’limussyibyan. Peran beliau tidak hanya terbatas pada penyediaan akses pendidikan, tetapi juga dalam pembentukan karakter, pengkaderan ulama, serta pembinaan akhlak dan moral masyarakat, mencetak generasi yang berwawasan luas, mandiri, dan berjiwa pengabdian. Kesimpulannya, TGH Ahmad Taqiuddin Mansyur adalah tokoh sentral yang berhasil meningkatkan kesadaran beragama dan mengembangkan ekosistem pendidikan Islam yang kuat di wilayah tersebut, menjadi teladan bagi masyarakat dan rujukan penting bagi generasi muda.
Peran Orang Tua Dalam Membentuk Karakter Anak di Desa Pandan Indah Kecamatan Praya Barat Daya Lombok Tengah Apriawan, Andika; Bisri, Kholil
Indonesian Journal of Education Research and Technology (IJERT) Vol 4 No 1 (2024): Indonesian Journal of Education Research and Technology (IJERT)
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/ijert.v4i1.1476

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk; 1) Mengetahui karakter anak-anak di desa Pandan Indah. 2) mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi orang tua dalam membentuk karakter anak. 3) mendeskripsikan peran orang tua dalam membentuk karakter anak di desa Pandan Indah Kecamatan Praya Barat Daya Lombok Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah orang tua, anak-anak dan tokoh masyarakat di desa Pandan Indah Kecamatan Praya Barat Daya Lombok Tengah. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis data model interaktif (Miles dan Huberman, 2007). Guna diperoleh keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter anak-anak di desa Pandan Indah masih kurang baik seperti tingkah laku dan juga tutur kata yang kurang sopan. Faktor Pendukung yang dirasakan oleh orang tua ialah dari adanya dukungan dari keluarga, kasih sayang, dan sekolah. Kendala yang dihadapi oleh orang tua di desa Pandan Indah yakni handphone dan juga lingkungan pergaulan sekitar. Peran orang tua dalam pembentukan karakter anak di desa Pandan Indah yakni dengan memberikan contoh peneladanan dengan contoh dari orang tua, pembiasaan, pemberian nasihat dan juga menciptakan suasana yang nyaman. Akan tetapi dalam memberikan tindakan tegas kurang dilakukan oleh orang tua. Apabila orang tua lebih bertindak dengan tegas dan lebih memperhatikan anak maka orang tua dapat mewujudkan anak yang memiliki sikap sopan santun dan berkepribadian yang baik dan berakhlakul karimah.
Nilai Sosio-Kultural Tradisi Ngandang Masyarakat Ujung Pesisi Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem Kabupaten Karangasem Provinsi Bali Apriawan, Andika; Mardatilla, Annisa
Indonesian Journal of Education Research and Technology (IJERT) Vol 4 No 2 (2024): Indonesian Journal of Education Research and Technology (IJERT)
Publisher : LPPM Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/ijert.v4i2.1477

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah keberadaan tradisi ngandang, proses pelaksanaan tradisi ngandang, hingga bermuara pada nilai Sosio-kultural yang terkandung dalam tradisi ngandang yang hingga kini masih eksis dilaksanakan oleh masyarakatnya. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Ujung Pesisi, Desa Tumbu Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem Provinsi Bali. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif deskriptif dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat alur sejarah terbentuknya tradisi ngandang dari proses difusi budaya, sehingga proses pelaksanaan tradisi ngandang memiliki kemiripan dengan tradisi-tradisi makan bersama daerah lain di sekitarnya. Tradisi ngandang banyak mengandung nilai sosio-kultural yang sangat relevan untuk terus diaplikasikan di zaman ini.
The Dual Role of Women in Improving Family Welfare Case Study in Gegerung Village Lingsar District Safitri, Karisma; Apriawan, Andika; Ningsih, Dewi Puspita; Suryadmaja, Galih
International Journal of Social Sciences and Humanities Vol. 1 No. 2 (2023): International Journal of Social Sciences and Humanities
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/ijssh.v1i2.1487

Abstract

This study aims to: 1) Find out how women's roles improve family welfare in Gegerung Village. 2) Find out the impact of women's dual roles on the economy and women's dual roles on children's education in Gegerung Village. This study is a qualitative study that uses descriptive data in the form of written or spoken language from people and actors observed. The data sources for this study consisted of working women, husbands, and children in Gegerung Village. The number of respondents consisted of 26 people. The study was conducted in Gegerung Village, Lingsar District, West Lombok Regency. The object of this study is the dual role of women in improving family welfare in Gegerung Village. Data collection was carried out using interview, documentation, and observation methods. Furthermore, the data obtained were analyzed by data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study indicate that the dual role of women in improving family welfare in Gegerung Village has a dual role in improving family welfare by becoming wives, mothers, and workers. They can contribute to family welfare in various ways such as working in the office, managing the household, and various other businesses. Women as housewives and workers carry out dual activities, seeking additional income, and playing a role in seeking sustenance. The establishment of mutual understanding between family members as a positive impact of women's dual roles, despite the negative impacts such as limited time for the family.
The Effectiveness of “GAMAK” in Overcoming Early Marriage in Gegerung Village Lingsar District Hulfa, Diana; Rahmadi, Didin Septa; Ningsih, Dewi Puspita; Apriawan, Andika; Suryadmaj, Galih
International Journal of Social Sciences and Humanities Vol. 1 No. 2 (2023): International Journal of Social Sciences and Humanities
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/ijssh.v1i2.1488

Abstract

This study is a descriptive qualitative study that aims to examine the effectiveness of gamak in overcoming early marriage in Gegerung Village, Lingsar District. The data sources for this study are the Village Head, Hamlet Head, Neighborhood Association, Parents and some of the people of Gegerung Village who are involved. Data collection was carried out using interview, documentation, and observation methods. Furthermore, the data obtained was analyzed using interactive model data analysis. In order to obtain data validity, triangulation was carried out. The results of the study showed that from year to year the number of merarik kodeq decreased since the Gamak program was implemented. The supporting factors felt by the Village were because there was already a Law regulating the prohibition of underage marriage, the NTB Governor's Regulation and the West Lombok Regent's Regulation concerning Underage Marriage. The obstacles faced by the Village were social media and free association. The role of the Village Government in minimizing early marriage is by always providing socialization and education about the dangers of early marriage. Although, in the early years of the implementation of the Gamak program, the cases of merarik kodeq were still relatively high, due to the process of socializing the program to the community and so on. From 2022 to 2023, there was a decrease in cases, although not significantly. There was a different cycle per year related to the merarik kodek cases that occurred in Gegerung Village, Lingsar District.