Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perbedaan Pencahayaan Pada Kultur Jaringan Plantlet Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Puspitasari, Asthervina Widyastami; Ernawati, Ernawati; Abadi, Agung Setia; Sasole, Umar; Marwa, Marwa; Karepesina, Musa; Warlela, Welin Angely; Fatiha, Siva Eka; Yenu, Hosea
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.10304

Abstract

Kultur jaringan rumput laut adalah sebuah metode pengembangan jaringan pada rumput laut yang bertujuan untuk mendapatkan bibit unggul dalam pemenuhan kebutuhan rumput laut di masyarakat. Plantlet rumput laut adalah jaringan muda pada rumput laut yang memiliki percabangan tunas yang banyak dan siap untuk dipindah pada medium cair untuk perkembangan lanjutan.  Teknik pengambilan data yang kami gunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium pada Unit Hatchery atau IBAL (Instalasi Budidaya Air Laut), Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong. pada bulan Agustus hingga Oktober 2023. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan komposisi pencahayaan yang tepat dalam mengoptimalkan pertumbuhan jaringan plantlet rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii. Dalam penelitian ini terdapat 4 (empat) kelompok perlakuan, antara lain A (tanpa cahaya); B (12 jam cahaya); C (24 jam cahaya); D (12 jam cahaya merah). Sampel yang digunakan adalah plantlet yang sehat dan telah diseleksi sebelumnya. Kelompok perlakuan B merupakan perlakuan terbaik di semua parameter analisis pertumbuhan dan kelompok perlakuan A menunjukkan hasil yang paling rendah dibandingkan seluruh kelompok perlakuan, sedangkan tingkat kelangsungan hidup pada masing-masing perlakuan adalah sebagai berikut A (40%); B (100%); C (80%); D (100%).