Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Electronic World of Mouth (E-WOM) pada Sosial Media Terhadap Brand Image dan Minat Beli Produk Febrianti, Zahra; Arqy Ahmadi, Mirzam
PENG: Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol. 2 No. 1 (2025): Januari: Economics and business economics in Humanity
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/9tcxd109

Abstract

Hal -hal yang beredar dalam dunia digital menjadi sebuah konsumsi yang diminati masyarakat dan paling menarik untuk diikuti.  Hampir semua individu telah memiliki sosial media yang digunakan sebagai sarana akses informasi baik secara pribadi atau publik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari penggunaan sosial media  sebagai platform penyebaran Electronic World Of Mouth (E-WOM) yakni implikasi dari digital marketing yang kemudian dinilai sebagai persepsi pertimbangan terhadap brand image, serta mendorong minat beli konsumen, dalam teoritis serta literatur pemasaran. Menggunakan metode kualitatif yang didasari pada sumber pada literature review penelitian dalam artikel ilmiah dan sumber-sumber pemasaran yang terkait dengan penelitian ini. Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang  dikumpulkan melalui kajian dari penelitian- penelitian terdahulu. Pada penelitian ini di menujukkan hasil bahwa Electronic World Of Mouth (E-WOM) di media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan Brand Image dan minat beli konsumen. Hasil pada penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi brand Perusahaan dalam Menyusun strategi komunikasi digital yang efektif. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengeksplorasi lebih lanjut terkait bagaimana elemen dalam EWOM yang lebih spesifik seperti platform media sosial tertentu atau kelompok demografi konsumen yang lebih spesifik
URGENSI REFORMASI HUKUM PERLINDUNGAN NASABAH DI INDONESIA Firmansyah, Amir; Kastanya, Grick David; Febrianti, Zahra
Jurnal Magister Ilmu Hukum: Hukum dan Kesejahteraan Vol 10, No 1 (2025)
Publisher : Program Studi Magister Ilmu Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jmih.v10i1.4465

Abstract

                                                    AbstrakArtikel ini mengkaji bentuk-bentuk perlindungan hukum yang diberikan kepada nasabah penyimpan dana dalam sistem perbankan Indonesia. Perlindungan tersebut terbagi menjadi dua kategori utama: perlindungan tidak langsung dan perlindungan langsung. Perlindungan tidak langsung mencakup prinsip kehati-hatian, batas maksimum pemberian kredit (BMPK), kewajiban pengumuman laporan keuangan bank, serta pertimbangan kepentingan nasabah dalam proses merger dan akuisisi. Sementara itu, perlindungan langsung diwujudkan melalui hak preferen nasabah dalam hal bank mengalami kegagalan dan keberadaan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai bentuk jaminan atas dana masyarakat. Melalui regulasi dan pengawasan yang ketat oleh Bank Indonesia, sistem hukum perbankan bertujuan menciptakan stabilitas keuangan nasional yang berkelanjutan serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan. Meski demikian, keterbatasan dalam referensi dan pengalaman menjadi catatan tersendiri dalam penyusunan makalah ini, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.Kata kunci: perlindungan hukum, nasabah, perbankan, prinsip kehati-hatian, LPS.
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP WHISTLEBLOWER DALAM ASPEK HUKUM POSITIF DAN HAMBATAN PENERAPANNYA Ikraam, Akhmad; Febrianti, Zahra
Jurnal Magister Ilmu Hukum: Hukum dan Kesejahteraan Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Magister Ilmu Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jmih.v9i2.4584

Abstract

Abstrak Fokus utama dalam pembahasan ini adalah mengevaluasi sejauh mana Undang-Undang Perlindungan Saksi dan Korban di Indonesia telah memberikan perlindungan hukum yang memadai, khususnya terhadap pelapor (whistleblower) dan saksi pelaku yang bekerja sama (justice collaborator) dalam perkara tindak pidana korupsi. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif yang dikombinasikan dengan pendekatan praktik hukum. Hasil kajian menunjukkan bahwa hukum positif Indonesia, terutama melalui Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, belum mengatur secara tegas, komprehensif, dan spesifik mengenai perlakuan hukum khusus bagi kedua pihak tersebut. Dalam berbagai kasus korupsi yang terjadi pasca diberlakukannya undang-undang tersebut, para pelapor dan saksi pelaku yang bekerja sama belum memperoleh perlindungan hukum yang optimal. Hal ini berkaitan erat dengan lemahnya pemberdayaan sistem hukum dan penegakan prinsip supremasi hukum di Indonesia. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan supremasi hukum dan efektivitas sistem hukum yang berlaku, serta hubungan keduanya dalam kerangka reformasi hukum. Metode yang digunakan adalah studi dokumentasi terhadap peraturan perundang-undangan, literatur akademik, jurnal, pemberitaan media massa, dan dokumen terkait lainnya. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa supremasi hukum di Indonesia masih menghadapi tantangan serius, yang salah satunya bersumber dari lemahnya tiga komponen utama sistem hukum: substansi hukum, struktur hukum, dan budaya hukum. Oleh karena itu, pembenahan terhadap ketiga aspek tersebut merupakan prasyarat mutlak (conditio sine qua non) bagi tegaknya prinsip supremasi hukum di Indonesia.Kata kunci: supremasi hukum, perlindungan, pelapor, saksi, korupsi AbstractThe core issue discussed in this study is whether Indonesia's current Witness and Victim Protection Act provides adequate legal protection—particularly special treatment—for whistleblowers and cooperating offenders (justice collaborators) in corruption cases. This research employs a normative approach, supported by an analysis of legal practices. The findings reveal that Indonesian positive law, especially Law No. 13 of 2006 on the Protection of Witnesses and Victims, lacks clear, specific, and comprehensive provisions regarding the legal treatment of whistleblowers and justice collaborators. In corruption cases that have emerged since the enactment of this law, these individuals have yet to receive sufficient legal protection. This situation reflects a deeper issue concerning the underdevelopment of the legal system and the weak enforcement of the rule of law. The study aims to analyze the implementation of legal supremacy and the operational capacity of the Indonesian legal system, including their interrelation. The methodology is based on secondary data analysis, including legislation, scholarly literature, academic journals, media reports, and other relevant documents. The research highlights the ongoing challenges to upholding the rule of law in Indonesia, primarily due to the fragility of the three key elements of the legal system: legal substance, legal structure, and legal culture. Thus, reforming these three components is an essential prerequisite (conditio sine qua non) to strengthening the principle of the rule of law in Indonesia.Keywords: rule of law, protection, whistleblower, witness, corruption
PENGARUH BRAND LOVE TERHADAP BRAND LOYALTY DENGAN SELF ESTEEM DAN SELF MONITORING SEBAGAI MEDIASI PADA PRODUK FASHION DI MARKETPLACE Ningrum, Marisa Hargiana; Febrianti, Zahra; Pratama, Risky
Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Vol. 2 No. 7 (2024): Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi
Publisher : Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/neraca.v2i7.1913

Abstract

Mengetahui bagaimana pengaruh brand love terhadap brand loyalty dengan self esteem dan self monitoring sebagai mediasi pada produk fashion di marketplace adalah tujuan dari penelitian ini. Objek pada penelitian ini ialah hubungan antara brand love dan brand loyalty dengan mediator self esteem (SE) dan self monitoring,subjek penelitian ini meliputi konsumen yang terlibat dalam komunitas merek (brand). Penelitian ini dilakukan secara online melalui penyebaran kuesioner pada platform digital google form Skala Likert digunakan sebagai skala pengukuran. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan data primer. Total responden valid yang berhasil dikumpulkan berjumlah 155 responden. Pada penelitian ini menggunakan PLM-SEM dalam menganalisis data untuk memvalidasi model konstruk penelitian dengan menggunakan software SmartPLS versi 3. Melakukan Structural Equation Modeling(SEM) untuk menilai model ini dengan tepat menggunakan Partial Least Square(PLS). Hasil penelitian ini menunjukan beberapa hal berikut H1 Pengaruh Brand Love - Self Esteem Brand Love memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap self esteem. H2 Pengaruh Self Esteem - Brand Loyalty Self Esteem cenderung tidak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap brand loyalty. H3 Pengaruh Brand Love - Self Monitoring Brand Love memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap self monitoring. H4 Pengaruh Self Monitoring - Brand Loyalty Self Monitoring memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap brand loyalty. Dimana konsumen merespon lingkungan dan merek produk tersebut dan Self monitoring juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian.