Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perbandingan Delineasi DAS Menggunakan HEC-HMS 4.11 dan ArcGIS 10.8 Yakan, Annisa Fathi; Alhadar, Nabila Islamaiya
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 3 (2024): October Edition
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v16i3.5694

Abstract

Digital Elevation Model merupakan data peta topografi yang digunakan untuk berbagai macam analisis, salah satunya adalah analisis hidrologi. DAS Batang Masang Gadang adalah salah satu DAS yang cukup besar yang berada di provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini bermaksud untuk menentukan batas DAS Batang Masang Gadang dalam proses delineasi melalui perangkat lunak penunjang. Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah HEC-HMS 4.11 dan ArcGIS 10.8. Data DEM yang digunakan bersumber dari DEMNAS (DEM Nasional). Terdapat perbedaan hasil delineasi DAS dari ArcGIS dan HEC-HMS sebesar 19% dan perbedaan panjang sungai juga sebesar 19%. Hasil delineasi menggunakan HEC-HMS menghasilkan luasan DAS yang lebih kecil namun sungai yang lebih panjang dibandingkan delineasi menggunakan ArcGIS.
Pemetaan Partisipatif Bahaya Banjir dan Edukasi Mitigasi Bencana di Kelurahan Gambesi, Kota Ternate Sultan, Mufti Amir; Marsaoly, Nurmaiyasa; Alhadar, Nabila Islamaiya; Shandy, Sary
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 6 No 3 (2025): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v6i3.971

Abstract

Kegiatan ini bertujuan mengidentifikasi potensi bahaya banjir di Kelurahan Gambesi, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, sebagai langkah awal mitigasi bencana berbasis data spasial dan partisipasi aktif masyarakat. Data dikumpulkan melalui survei geospasial, pengukuran penampang sungai di 16 titik, serta wawancara dengan warga pada 16 Februari 2025. Hasil pengukuran menunjukkan variasi signifikan pada lebar, ketinggian sisi, dan elevasi sungai dari hulu ke hilir. Area rawan banjir terutama terdapat di tikungan sungai dengan sisi rendah, ditandai erosi bantaran dan sedimentasi dasar saluran. Pemetaan berbasis data spasial berhasil menggambarkan zona rawan banjir secara detail, mendukung rekomendasi mitigasi seperti penguatan tebing sungai, normalisasi saluran air, dan peningkatan kesadaran masyarakat. Kegiatan ini juga memberdayakan masyarakat dalam mengenali risiko banjir sehingga mereka lebih siap menghadapi potensi bencana. Pemerintah kelurahan memanfaatkan data hasil kegiatan sebagai bahan penyusunan kebijakan mitigasi bencana banjir yang lebih tepat sasaran. Dengan pendekatan partisipatif dan data berbasis spasial, upaya mitigasi dapat dilakukan secara efektif dan berkelanjutan, mengurangi risiko dampak negatif banjir di wilayah tersebut. Kegiatan ini menjadi contoh praktik mitigasi bencana yang integratif melibatkan ilmu geospasial dan peran aktif komunitas lokal.
Identification of Drainage System Capacity using EPA-SWMM 5.2 Version Modeling in Bastiong Karance, Ternate City Alhadar, Nabila Islamaiya; Yakan, Annisa Fathi
Journal of Science and Engineering Vol 8, No 2 (2025): Journal of Science and Engineering (Josae)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v8i2.10743

Abstract

Flooding and waterlogging in Bastiong Karance, Ternate City, are recurring problems during heavy rainfall, primarily due to insufficient drainage capacity and high impervious land use. This study evaluates the performance of the existing drainage system through hydrological and hydraulic modeling using EPA-SWMM 5.2. Ten years of maximum daily rainfall data (2014–2024) were analyzed with Gumbel and Log Pearson Type III distributions to estimate design rainfall, while the Mononobe method was used to derive intensity-duration-frequency (IDF) curves. Field surveys provided drainage geometry, and topography data were obtained from Global Mapper. The study area was divided into seven Sub-Catchments, 13 junctions, 14 conduits, and two outfalls. Simulation results indicated that node JN3 experienced localized flooding for 0.09 hours with a peak discharge of 0.296 m³/s and total volume of 0.055×10⁶ liters. Conduits CN2, CN3, CN8, and CN12 experienced surcharge with exceedance durations of 0.01–0.26 hours. These findings highlight the limitations of the current drainage system in accommodating runoff during a 10-year return period storm. Recommended measures include widening critical conduits, constructing retention ponds, and implementing infiltration-based runoff reduction strategies to mitigate future flood risk.
Spatial Transformation in Central Weda Industrial Expansion, Land-Use Change, and Settlement Dynamics in Indonesia’s Nickel Frontier Alhadar, Nabila Islamaiya; Husni, Ibrahim; Ariyanto, Ariyanto; Musa, Abdul Haris
Journal of Science and Engineering Vol 8, No 2 (2025): Journal of Science and Engineering (Josae)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v8i2.10754

Abstract

The Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) has rapidly transformed Central Weda District’s spatial structure between 2012 and 2022. This paper integrates satellite-based land-use change analysis, regional statistics, spatial plan (RTRW/RDTR) review, field survey summaries, and carrying-capacity computations to evaluate the impacts of industrial agglomeration on land conversion, housing pressure, tenure dynamics, and ecological buffer integrity. Results (from local datasets) show settlements increased from 39.3 ha (2012) to 82.2 ha (2022), while industrial area expanded to 16,000 ha. Industrial employment rose from 650 (2018) to 29,800 (2022), fueling a nearly 400% increase in local land prices (e.g., Lelilef Sawai: IDR 50,000/m² - IDR 277,000/m²). Carrying capacity calculations indicate most villages retain DDPm 1 (sufficient capacity) except Lelilef Sawai (DDPm 1), which already exceeds sustainable settlement thresholds. The paper concludes with policy recommendations for zoning enforcement, ecological buffer protection, worker housing programs, and integrated industrial-regional planning.