Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

LOCAL WISDOM MASYARAKAT FLORES TIMUR SEBAGAI PILAR TOLERANSI BERAGAMA Yosefina Kebingin, Benedikta; Belen Keban, Yosep; Adrianus Sihombing, Adison
Harmoni Vol. 23 No. 2 (2024): July - December 2024
Publisher : Research and Development Center for Guidance for Religious Societies and Religious Services, the Research and Development and Education and Training Agency of the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia (MORA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32488/harmoni.v23i2.754

Abstract

AbstractReligious differences in the community sometimes create small conflicts, and therefore, efforts are required to overcome intolerance through local wisdom. This study aimed to describe, explore and analyze the local culture of Lamaholot-East Flores in the local wisdom of ΓÇ£koda kirin nulun walen melan senarenΓÇ¥ to build an attitude of tolerance and make this expression a way to create an attitude of tolerance in the land of Lamaholot. This qualitative study was conducted in East Flores Regency, precisely on Solor Island, Watanhura village, Pepageka-Kelubagolit Adonara village and Pohon Bao-Larantuka. Data were obtained through in-depth interviews with six key informants representing traditional leaders, religious leaders, and community leaders. Data were also obtained through participatory observation and documentation. The results of the study show that the Lamaholot expression ΓÇ£koda kirin nulun walen melan senarenΓÇ¥ is a guideline for tolerance that can be used as a guideline in building a peaceful life amidst differences in beliefs in the land of Lamaholot and in general in Indonesian society. Tolerance can grow and be strengthened if the Lamaholot community lives and practices the values and meanings contained in the expression. For this reason, the inheritors of Lamaholot cultural values can preserve this local culture through education and local policies as local wisdom in building tolerance in living together amidst differences in religion or belief. AbstrakPerbedaan agama dalam hidup bersama kadang melahirkan konflik minor sehingga perlu adanya upaya untuk mengatasi sikap intoleransi melalui local wisdom. Studi ini bertujuan mendeskripsikan, mengeksplorasi dan menganalisis budaya lokal Lamaholot-Flores Timur dalam local wisdom koda kirin nulun walen melan senaren untuk membangun sikap toleransi dan menjadikan ungkapan ini sebagai jalan menciptakan sikap toleransi di bumi Lamaholot. Studi kualitatif ini dilaksanakan di Kabupaten Flores Timur tepatnya di Pulau Solor desa Watanhura, desa Pepageka-Kelubagolit Adonara dan di Pohon Bao-Larantuka. Data diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap informan kunci sebanyak 6 orang, yakni: tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Data juga diperoleh melalui observasi partisipatif dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ungkapan Lamaholot koda kirin nulun walen melan senaren merupakan pedoman toleransi yang dapat dijadikan sebagai pegangan dalam membangun hidup damai di tengah perbedaan keyakinan di bumi Lamaholot dan secara umum di masyarakat Indonesia. Toleransi dapat bertumbuh dan menguat apabila masyarakat Lamaholot menghayati dan mempraktikan nilai dan makna yang terkandung dalam ungkapan tersebut. Untuk itu pewaris nilai budaya Lamaholot dapat menjadikan atau melestarikan budaya lokal ini melalui pendidikan dan kebijakan lokal sebagai local wisdom dalam membangun toleransi dalam hidup bersama di tengah perbedaan agama atau keyakinan.
The Philosophy of Atadiken in the Lamaholot Tribe of East Nusa Tenggara: A Proposition for an Epistemological Foundation of Religious Moderation in Indonesia Dore Woho Atasoge, Anselmus; Yulita C.Age, Maria; Sabu Kopong, Primiaty; Adrianus Sihombing, Adison
Heritage of Nusantara: International Journal of Religious Literature and Heritage Vol. 13 No. 2 (2024): HERITAGE OF NUSANTARA
Publisher : Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31291/hn.v13i2.786

Abstract

This study aims to explore the Atadiken philosophy in the Lamaholot community, especially on their perspectives and practices on humanity.  A qualitative research was conducted, employing field observations and structured interviews with 45 informants from three islands in East Flores Regency: East Flores mainland, Adonara, and Solor. Research participants include traditional leaders, religious figures, educators, and youth from the two main religions in East Flores. The study finds that the Lamaholot Atadiken philosophy can serve as an epistemological foundation to support and develop religious moderation in Indonesia. Atadiken’s philosophy views humanity as kin, recognizing, valuing, respecting, and protecting individuals as dignified beings. This reinforces key terms in religious moderation, such as humanity, collective welfare, justice, tolerance, commitment to shared agreements, non-violence, and love for the nation and tradition. With its core emphasis on humanity, Atadiken’s philosophy promotes religious moderation and social harmony, aligning with both local and global religious ideals.
Policy Innovation and Transformation for Quality Education in State Religious Institutions at IAKN Manado Pandaleke, Stefanny Mersiany; hastangka, Hastangka; Adrianus Sihombing, Adison
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 23 No. 2 (2025): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v23i2.1984

Abstract

Innovation and transformation in higher education have become strategic issues, particularly for religious institutions that are required to enhance access and quality while strengthening national and global competitiveness. This study examines the strategies of policy innovation and transformation implemented to address these challenges. Focusing on the State Christian Institute of Manado (IAKN), this study investigates institutional transformation in the domains of governance, academic development, and cultural adaptation. The objectives are threefold: (1) to assess the innovation and policy transformation strategies implemented by IAKN Manado in improving access and quality; (2) to analyze the institution’s distinctive models of policy innovation; and (3) to identify policy models that may serve as frameworks for strengthening religious higher education more broadly. Employing a qualitative approach, data were collected through interviews, observation, and literature review. The findings reveal that IAKN Manado is actively pursuing transformation into a “cyber university” to respond to digital-era demands, while simultaneously reinforcing its historical and religious role in the Sulawesi region. This transformation illustrates both opportunities and constraints. The study further highlights that effective innovation and transformation in universities under the Ministry of Religious Affairs require stronger institutional support from the government to ensure sustainability and impact. ABSTRAK Inovasi dan transformasi pendidikan tinggi kini menjadi isu strategis, terutama di perguruan tinggi keagamaan yang dituntut meningkatkan akses dan kualitas sekaligus memperkuat daya saing nasional dan global. penelitian ini mengkaji strategi inovasi dan transformasi kebijakan yang dilakukan untuk menjawab tantangan tersebut.. Penelitian ini, yang dilakukan di Institut Agama Kristen Negeri Manado (IAKN), berfokus pada kebijakan dan transformasi di lembaga tersebut, khususnya di bidang tata kelola, pengembangan akademik, dan adaptasi budaya akademik. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengkaji strategi inovasi dan transformasi kebijakan yang diterapkan oleh IAKN Manado untuk mempercepat akses dan meningkatkan kualitas pendidikan; (2) menganalisis model inovasi kebijakan yang unik dan berbeda di IAKN Manado; dan (3) mengidentifikasi model kebijakan yang dapat memfasilitasi percepatan akses dan peningkatan kualitas pendidikan di perguruan tinggi keagamaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan data melalui wawancara, observasi, dan tinjauan pustaka. Temuan menunjukkan bahwa IAKN Manado sedang berupaya untuk bertransformasi menjadi 'universitas siber' sebagai respons terhadap tuntutan era digital, sekaligus memperkuat signifikansi historis dan religiusnya di wilayah Sulawesi. Oleh karena itu, transformasi IAKN Manado menuju 'universitas siber' menunjukkan peluang sekaligus kendala. Selain itu, penelitian ini berimplikasi pada peningkatan inovasi dan transformasi perguruan tinggi di bawah Kementerian Agama yang membutuhkan dukungan kelembagaan dari pemerintah.