Pekerja Migran Indonesia (PMI) memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia, meski dalam dinamika pekerjaannya menghadapi lingkungan yang penuh tekanan di negara tujuan. Pengembangan strategi yang efektif berupa pelatihan dibutuhkan untuk meningkatkan resiliensi dan kesejahteraan psikologis PMI. Studi ini menguji efektivitas pelatihan resiliensi dalam meningkatkan kesejahteraan psikologis calon PMI di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) X. Pelatihan resiliensi diberikan kepada 20 calon PMI dengan rentang usia antara 18-28 tahun yang dipilih berdasarkan berdasarkan hasil pre-test. Peneliti menggunakan skala Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) dan The Ryff Scale of Psychological Well-being (RPWB) dengan desain eksperimen quasiexperimental one-group pretest-posttest. Setelah dilakukan analisis data menggunakan paired t-test, diketahui terdapat perbedaan mean sebelum dan sesudah pelatihan baik pada resiliensi (t=-3.55, p<0.05) maupun kesejahteraan psikologis (t=-12.15, p<0.05). Dengan demikian, pelatihan resiliensi dapat meningkatkan resiliensi dan aspek-aspek kesejahteraan psikologis, seperti penerimaan diri, hubungan positif, kemandirian, penguasaan lingkungan, tujuan hidup, dan pengembangan pribadi. Berdasarkan studi ini, LPK perlu memberikan pembekalan psikologis terkait resiliensi dan kesejahteraan psikologis kepada PMI agar PMI dapat menyesuaikan diri serta bertahan menghadapi tekanan saat bekerja di luar negeri.