<![CDATA[Dalam lingkungan organisasi, karyawan memiliki peran krusial dalam mencapai keberhasilan perusahaan. Pengelolaan sumber daya di dalam organisasi menjadi kunci untuk mencapai kinerja optimal. Dalam hal ini, modal psikologis dan dukungan organisasi menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Keterikatan kerja, yang mencerminkan keterlibatan aktif, semangat, dan hubungan positif karyawan terhadap pekerjaan mereka, menjadi faktor penting dalam menunjang kinerja yang efektif. Karyawan yang merasa terikat dengan tujuan dan nilai-nilai organisasi serta menemukan makna dalam kontribusi mereka, cenderung bekerja secara optimal. Modal psikologis, seperti self-efficacy, harapan, dan optimisme, memiliki peran penting dalam mencapai keterikatan kerja yang tinggi. Selain itu, persepsi dukungan organisasi juga berkontribusi signifikan dalam membangun keterikatan kerja karyawan. Selain itu, makna kerja juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap keterikatan kerja, karena individu mencari makna dalam pekerjaan mereka. Jika pekerjaan memberikan makna personal, karyawan akan lebih termotivasi dan berdedikasi dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang faktor-faktor ini menjadi kunci untuk meningkatkan keterikatan kerja dalam organisasi dan mendorong kinerja karyawan yang lebih optimal. Artikel ini bertujuan untuk membuat sebuah tinjauan literatur yang melihat bagaimana pengaruh antara Modal Psikologis maupun persepsi dukungan organisasi terhadap keterikatan kerja dengan makna kerja sebagai variabel moderasi. Hasil dari tinjauan literatur ini akan menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya dan dapat memberikan wawasan yang berharga bagi pengelolaan sumber daya manusia dalam mencapai kinerja terbaik dalam organisasi.]]>
