Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH BUTTERFLY HUG TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA REMAJA DI SMAN 2 MUARA SUGIHAN Purwani, Rani; Vika Tri Zelharsandy
Stetoskop: The Journal Of Health Science Vol. 2 No. 1 (2025): EDISI JUNI 2025
Publisher : CV. Cendikiawan Muda Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70656/stjhs.v2i1.372

Abstract

Remaja Memiliki potensi terjadinya permasalahan yang cukup besar, berdasarkan tolak ukur biologis remaja memang dapat dikategorikan dewasa namun secara mental remaja sebenarnya masih mencari identitas sehingga mengalami gejolak mental. Stres merupakan kata yang diucapkan seseorang dalam menjalani aktivitas kehidupannya dan mengalami suatu ketegangan dalam menghadapi masalah. Ditemukan ada beberapa penelitian cara untuk mengurangi tingkat stres diantaranya yaitu Butterfly hug. Penelitian ini bertujuan untuk Pengaruh Butterfly hug terhadap penurunan tingkat stres pada remaja di SMA N 2 Muara Sugihan. Jenis penelitian ini menggunakan Quasi – Eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest. Teknik pengambilan sempel menggunakan total sampling sebanyak 30 responden yang mengalami stress. Frekuensi stress diukur mengguanakan lembar kuesioner Perceived stress scale. Analisa data menggunakan uji non parametrik wilcoxon. Berdasarkan hasil Hasil uji Paired T Test diperoleh p-value sebesar 0,000 (<0,05). Kesimpulan pada penelitian ini terdapat Pengaruh Butterfly hug terhadap penurunan tingkat stres pada remaja di SMA N 2 Muara Sugihan.
Pengaruh Paritas Di Keluarga Terhadap Status Gizi Anak Balita : Literature Review Marchatus Soleha; Vika Tri Zelharsandy
Lentera Perawat Vol. 4 No. 1 (2023): Lentera Perawat
Publisher : STIKes Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/lp.v4i1.210

Abstract

Masalah kurang gizi dan stunting merupakan dua masalah yang saling berhubungan. Stunting pada anak merupakan dampak dari defisiensi nutrien selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Indonesia saat ini merupakan negara dengan beban stunting pada anak tertinggi ke-2 di kawasan Asia Tenggara. Data RISKESDAS menunjukkan bahwa prevalensi balita stunting pada tahun 2018 mencapai 30,8%. Itu artinya, satu dari tiga balita mengalami perawakan pendek akibat malnutrisi kronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paritas di keluarga terhadap status gizi anak balita. Dengan menggunakan metode studi literatur maka dilakukan analisis terhadap hasil penelusuran jurnal (e-journal) dan artikel dengan tinjauan teori yang ada (e-book) jurnal yang telah di review yaitu sebanyak 10 jurnal 9 dari Nasional 1 dari Internasional. Literature review menunjukan terdapat persamaan hasil dari 10 jurnal yang ditelaah, bahwa paritas memberikan pengaruh terhadap status gizi balita. Dimana jumlah anggota keluarga >2 kemungkinan memiliki balita dengan status gizi kurang dikarenakan jumlah anak dapat mempengaruhi alokasi pendapatan keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarganya. Mengendalikan jumlah anak dalam keluarga penting dilakukan dalam rangka pembatasan jumlah anak salah satunya dengan menggunakan alat kontrasepsi, sehingga dapat mengurangi balita dengan status gizi kurang.
Analisis Pengaruh Waktu Pengeluaran Kolostrum Terhadap Kejadian Ikterus Fisiologis Pada Bayi Baru Lahir Marchatus Soleha; Vivi Dwi Putri; Vika Tri Zelharsandy
Lentera Perawat Vol. 4 No. 2 (2023): Lentera Perawat
Publisher : STIKes Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/lp.v4i2.225

Abstract

Dari masalah yang sering timbul pada bayi baru lahir adalah ikterus fisiologis bayi yang tidak menyusu atau tidak diberi ASI akan mengalami dehidrasi. Kolostrum merupakan cairan susu yang pertama kali berwarna keemasan, kental dan lengket yang disekresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama, hari ketiga atau hari keempat dan dihasilkan dalam 24-36 jam pertama setelah melahirkan oleh karena itu kolostrum sendiri mengandung protein yang tinggi, mineral, garam, vitamin A, nitrogen, sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI matur. Banyak sekali ibu-ibu yang tidak memberikan kolostrum kepada bayinya karena faktor kurangnya petugas kesehatan didaerah-daerah terpencil, perubahan sosial-budaya, pengetahuan ibu yang kurang tentang pemberian kolostrum, faktor ASI yang belum keluar dan payudara ibu yang kecil sehingga tidak menghasilkan kolostrum yang cukup. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh waktu pengeluaran kolostrum terhadap kejadian ikterus fisiologis pada bayi baru lahir. Dengan menggunakan metode studi literatur maka dilakukan analisis terhadap hasil penelusuran 12 jurnal dan artikel dengan tinjauan teori (e-book). Penelitian ini mengungkapkan bahwa waktu pemberian kolostrum yang paling efektif yaitu 1-24 jam pertama, kejadian ikterus fisiologis yang sering timbul pada 2-3 hari kelahiran, dan waktu pemberian kolostrum yang tepat sangat berpengaruh terhadap bayi baru lahir
The Effect of Administration of Clary Sage (Salvia Sclarea) Aromatherapy on Reducing Anxiety in Particular Women in The Latent Phase Sepiwiryanti, Wika; Marchatus Sholeha; Vika Tri Zelharsandy; Apriyanto; Raties Kafadia
Lentera Perawat Vol. 6 No. 1 (2025): January - March
Publisher : STIKes Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/lp.v6i1.430

Abstract

Childbirth is a process of expelling the products of conception which is a physical and mental challenge for a woman. Anxiety is a mixture of several unpleasant emotions dominated by uncontrollable fear of conditions that threaten the condition and lead to things that may not necessarily happen. Efforts to reduce anxiety are with non-pharmacological techniques, namely by using essential oil inhalation which has a working power that provides a calming and relaxing effect. The aim of this research is to determine the effect of giving Clary Sage (Salvia sclarea) aromatherapy on reducing the level of anxiety in mothers giving birth in the first stage of the latent phase at PMB Bunda Carraka in 2024. This research is a population of all mothers giving birth with anxiety at PMB Bunda Carraka with a sample size of 20 respondents were taken using purposive sampling techniques and a one group pretest posttest only research design. Anxiety was measured using the Depression Anxiety Stress Scale (DASS) Test. The data that has been collected is then analyzed using statistical tests with the results of the anxiety level of mothers giving birth before being given Clary sage (Salvia sclarea) aromatherapy is 2.60 while the anxiety level of mothers giving birth after being given Clary sage (Salvia sclarea) aromatherapy is 1.05 with a difference of 1.05 and the test results chi square shows p value = 0.000, based on chi square analysis shows that giving Clary Sage (Salvia sclarea) aromatherapy has an effect on reducing the level of anxiety in mothers giving birth in the first stage of the late phase, meaning that non-pharmacological therapy with Clary Sage (Salvia sclarea) aromatherapy can be options for reducing maternal anxiety.