Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kesenjangan Upah dan Keadilan Sosial terhadap Sistem Pengupahan di Indonesia Indrayani, Sufi; Muzan, Amrul
Al-Muzdahir : Jurnal Ekonomi Syariah Vol. 7 No. 1 (2025): Januari : Al-Muzdahir : Jurnal Ekonomi Syariah
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/ekis.v7i1.1505

Abstract

Wage disparity in Indonesia reflects a significant challenge in social justice, particularly within the wage system. This study aims to identify and analyze the factors contributing to wage inequity, including policies, corporate practices, and gender and sectoral inequalities. Using a qualitative approach, the study explores perspectives from various stakeholders, such as workers, employers, and regulators, while utilizing policy data and relevant documents for analysis. The findings reveal that structural injustices in wage distribution have widened the gap between high- and low-income workers. Factors such as differences in education, experience, and geographic location significantly contribute to this disparity. Gender-based inequality is also a major concern, with women often receiving lower wages than men despite having equivalent qualifications. In terms of policy, the study found that minimum wage regulations are often insufficient to address these inequalities. A lack of transparency in wage determination and weak regulatory enforcement exacerbate the issue. Theoretical frameworks, such as John Rawls' theory of justice, emphasize the importance of redistributing wages to benefit the most disadvantaged groups, while the efficiency wage theory suggests that higher wages can enhance worker productivity. This study recommends reforms in wage policies focused on distributive justice, increased transparency, and strengthened government regulations. These approaches are expected to create a more inclusive wage system that considers not only economic aspects but also social welfare, fostering sustainable social and economic stability in Indonesia.
Konsep Keadilan dalam Ekonomi Syariah (QS. Al-Baqarah: 275-281) Indrayani, Sufi; Mawardi, Mawardi
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 1 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i1.1867

Abstract

Keadilan adalah prinsip fundamental dalam ekonomi syariah, yang berperan dalam menciptakan keseimbangan antara aspek material dan spiritual dalam kehidupan perekonomian. Dalam Islam, penerapan keadilan, khususnya dalam transaksi ekonomi, dipandang sebagai upaya untuk menghindari ketimpangan sosial dan eksploitasi, yang banyak dikaitkan dengan larangan riba. Landasan utama mengenai pentingnya keadilan dan pelarangan riba dapat ditemukan dalam QS. Al-Baqarah: 275–281. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep keadilan dalam ekonomi syariah berdasarkan ayat-ayat tersebut, serta untuk mengkaji dampaknya terhadap individu, masyarakat, dan sistem ekonomi secara keseluruhan. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan studi pustaka. Data utama yang diambil mencakup ayat-ayat Al-Qur'an yang relevan, terutama QS. Al-Baqarah: 275–281, serta tafsir Al-Qur'an dan literatur akademik lainnya. Melalui analisis ini, kami berusaha untuk memahami makna ayat serta konteks historisnya dan implikasinya terhadap ekonomi modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larangan riba dalam QS. Al-Baqarah: 275–281 bertujuan untuk menghapus praktik eksploitatif dan menciptakan keadilan dalam transaksi ekonomi. Larangan ini mencegah penumpukan kekayaan di segelintir tangan, sekaligus meningkatkan solidaritas sosial dan memperkuat hubungan manusia dengan Allah SWT. Dalam praktiknya, keadilan dalam ekonomi syariah diwujudkan melalui akad-akad seperti mudharabah, musyarakah, dan murabahah, yang mengedepankan transparansi, kerja sama, dan pembagian keuntungan yang adil. Selain itu, larangan riba juga mendukung pengembangan perbankan syariah sebagai solusi praktis untuk mengatasi ketimpangan dalam sistem ekonomi konvensional.
Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Peradaban Islam Zakiyah, Hanifah; Indrayani, Sufi; Anjelina, Juwita; Andrini, Rozi
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 1 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i1.1939

Abstract

Sistem sosial ekonomi masyarakat Arab pra-Islam ditandai dengan kemajuan perdagangan dan pengembangan pertanian yang signifikan, dengan Mekah sebagai pusat perdagangan yang strategis. Penduduknya terbagi menjadi suku Badui nomaden dan suku Hadari yang menetap, yang bergerak di bidang pertanian dan perdagangan. Terlepas dari sifat-sifat positif mereka, masyarakat di masa itu masih dalam masa jahiliyah, yang ditandai dengan ketidakadilan dan kebodohan. Berbeda dengan sistem kapitalis dan sosialis, yang seringkali gagal menjamin kesejahteraan, ekonomi Islam menghadirkan alternatif yang adil dan manusiawi yang berakar pada prinsip-prinsip yang ditetapkan pada periode awal Islam. Kebijakan ekonomi Nabi Muhammad (SAW) dan Khulafaur Rasyidin menekankan distribusi kekayaan yang adil dan praktik-praktik yang beretika. Saat ini, ekonomi Islam berkembang di negara- negara seperti Indonesia dan Malaysia, menumbuhkan kesadaran akan industri halal. Makalah ini menggarisbawahi pentingnya penerapan prinsip-prinsip ekonomi Islam berdasarkan Al-Qur'an dan Hadis untuk mempromosikan keadilan sosial dan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Kesenjangan Upah dan Keadilan Sosial terhadap Sistem Pengupahan di Indonesia Indrayani, Sufi; Muzan, Amrul
Al-Muzdahir : Jurnal Ekonomi Syariah Vol. 7 No. 1 (2025): Januari : Al-Muzdahir : Jurnal Ekonomi Syariah
Publisher : Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55352/ekis.v7i1.1505

Abstract

Wage disparity in Indonesia reflects a significant challenge in social justice, particularly within the wage system. This study aims to identify and analyze the factors contributing to wage inequity, including policies, corporate practices, and gender and sectoral inequalities. Using a qualitative approach, the study explores perspectives from various stakeholders, such as workers, employers, and regulators, while utilizing policy data and relevant documents for analysis. The findings reveal that structural injustices in wage distribution have widened the gap between high- and low-income workers. Factors such as differences in education, experience, and geographic location significantly contribute to this disparity. Gender-based inequality is also a major concern, with women often receiving lower wages than men despite having equivalent qualifications. In terms of policy, the study found that minimum wage regulations are often insufficient to address these inequalities. A lack of transparency in wage determination and weak regulatory enforcement exacerbate the issue. Theoretical frameworks, such as John Rawls' theory of justice, emphasize the importance of redistributing wages to benefit the most disadvantaged groups, while the efficiency wage theory suggests that higher wages can enhance worker productivity. This study recommends reforms in wage policies focused on distributive justice, increased transparency, and strengthened government regulations. These approaches are expected to create a more inclusive wage system that considers not only economic aspects but also social welfare, fostering sustainable social and economic stability in Indonesia.
Kesejahteraan Sosial Berkelanjutan dalam Peradaban Islam : Analisis Sistematis terhadap Peran Zakat dan Wakaf Indrayani, Sufi; Azzaki, Muhammad Adnan
Hamalatul Qur'an : Jurnal Ilmu Ilmu Alqur'an Vol. 5 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Jogoroto Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/hq.v5i2.395

Abstract

Kesejahteraan sosial berkelanjutan merupakan tujuan penting dalam pembangunan masyarakat yang adil, terutama dalam konteks peradaban Islam. Zakat dan wakaf sebagai instrumen keuangan Islam memiliki potensi besar dalam mencapai tujuan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi zakat dan wakaf dalam menciptakan kesejahteraan sosial berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah kajian literatur dan analisis kualitatif terhadap berbagai sumber yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zakat berfungsi sebagai alat redistribusi kekayaan yang efektif, sementara wakaf memberikan kontribusi jangka panjang melalui pembangunan infrastruktur sosial. Sinergi antara zakat dan wakaf dapat memperkuat solidaritas sosial dan mengurangi ketimpangan. Implikasi penelitian ini menekankan pentingnya pengelolaan yang baik dan inovasi dalam program zakat dan wakaf untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Manfaat penelitian ini adalah memberikan wawasan bagi pengelola zakat dan wakaf serta pembuat kebijakan dalam merancang program yang lebih efektif untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan.