Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Mediasi Restoratif Dalam Sengketa Kontrak Bisnis di Perusahaan Multinasional Situmorang, Olyhabana; Nababan, Roida
Journal of Accounting Law Communication and Technology Vol 2, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jalakotek.v2i1.4720

Abstract

Sengketa kontrak bisnis sering kali menjadi tantangan signifikan bagi perusahaan multinasional, mengingat kompleksitas yang ditimbulkan oleh perbedaan sistem hukum, budaya, dan praktik bisnis antar negara. Penyelesaian sengketa melalui litigasi atau arbitrase kerap melibatkan biaya tinggi, memakan waktu lama, dan dapat merusak hubungan bisnis jangka panjang. Sebagai alternatif, mediasi restoratif menawarkan pendekatan yang lebih kolaboratif dan mengutamakan pemulihan hubungan antar pihak yang bersengketa. Mediasi restoratif fokus pada dialog terbuka antara pihak yang terlibat untuk mencari solusi yang adil, mengurangi ketegangan, dan memperbaiki hubungan yang terlanjur rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan mediasi restoratif dalam menyelesaikan sengketa kontrak bisnis di perusahaan multinasional, dengan fokus pada manfaat, tantangan, serta efektivitasnya dalam konteks bisnis internasional. Melalui pendekatan kualitatif dan studi kasus, penelitian ini mengidentifikasi bahwa mediasi restoratif dapat mengurangi biaya dan waktu yang terkait dengan sengketa bisnis, sambil menjaga hubungan baik antar pihak. Namun, tantangan yang muncul, seperti ketidakseimbangan kekuasaan, perbedaan budaya, dan sistem hukum yang berbeda, menjadi hambatan dalam penerapan mediasi restoratif di level global. Penelitian ini menyarankan pentingnya pelatihan mediator, penyesuaian kebijakan perusahaan, dan pengembangan platform mediasi yang dapat mengakomodasi kebutuhan perusahaan multinasional dalam menangani sengketa kontrak bisnis.
Comparison of Business Law in Developing and Developed Countries: A Case Study of Indonesia and Singapore Siregar, Boni; Giawa, Fransisko; Ginting, Meilani Amanda br.; Situmorang, Olyhabana
Golden Ratio of Data in Summary Vol. 5 No. 2 (2025): February - April
Publisher : Manunggal Halim Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52970/grdis.v5i2.829

Abstract

This study aims to compare the characteristics of business law between countries, namely Indonesia and Singapore. Indonesia and Singapore have different legal systems; Indonesia uses civil law while Singapore uses common law, which affects regulations in business activities between the two countries. This study focuses on three main aspects: corporate regulation, intellectual property rights, and investor protection. This study found that Singapore is superior in terms of legal certainty and efficiency, while Indonesia still faces challenges in implementing regulations that often change. The results of this study are expected to provide further understanding of the implications of different legal systems and become input for policymakers in Indonesia in improving the investment climate.
ANALISIS HUKUM BISNIS TERHADAP UNDANG-UNDANG CIPTA KERJA DALAM INDUSTRI KELAPA SAWIT (Sengketa Perizinan Pasca Implementasi OSS-RBA) Situmorang, Olyhabana; Anggusti, Martono; Sidauruk, Jinner
Jurnal Syntax Transformation Vol 6 No 8 (2025): Jurnal Syntax Transformation
Publisher : CV. Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jst.v6i8.1104

Abstract

The palm oil industry is a strategic sector for the Indonesian economy, but in practice it often faces various problems, particularly related to licensing, which triggers conflicts. In response, the government passed the Job Creation Law, which introduced the Online Single Submission Risk-Based Approach (OSS-RBA) system to simplify regulations and accelerate the licensing process. This study aims to conduct a legal business analysis of the implementation of the Job Creation Law and its impact on licensing disputes in the palm oil industry following the implementation of OSS-RBA. Using a legal research approach, the analysis focuses on the gap between legal norms and their implementation in practice. The results of the study show that although the OSS-RBA is normatively intended to provide legal certainty and efficiency, in reality, the implementation of this system has actually led to new licensing disputes. The main problems identified include a lack of data synchronization between the central and regional governments, inadequate facilities and infrastructure, and insufficient human resources. Furthermore, this system is considered to weaken environmental control instruments and minimize public participation, as evidenced in cases where the participation of indigenous peoples is merely symbolic. This creates a gap between the administrative legitimacy obtained through the system and the socio-legal reality in the field. It is concluded that the effectiveness of the Job Creation Law in resolving disputes is highly dependent on strong implementation support. Therefore, comprehensive institutional reform is needed, including strengthening data interoperability across agencies, establishing a unified oversight body, and harmonizing central-regional regulations. This reform must be grounded in the spirit of achieving substantial justice that balances economic rights with social and environmental responsibilities, not merely procedural efficiency.
Mediasi Restoratif Dalam Sengketa Kontrak Bisnis di Perusahaan Multinasional Situmorang, Olyhabana; Nababan, Roida
Journal of Accounting Law Communication and Technology Vol 2, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jalakotek.v2i1.4720

Abstract

Sengketa kontrak bisnis sering kali menjadi tantangan signifikan bagi perusahaan multinasional, mengingat kompleksitas yang ditimbulkan oleh perbedaan sistem hukum, budaya, dan praktik bisnis antar negara. Penyelesaian sengketa melalui litigasi atau arbitrase kerap melibatkan biaya tinggi, memakan waktu lama, dan dapat merusak hubungan bisnis jangka panjang. Sebagai alternatif, mediasi restoratif menawarkan pendekatan yang lebih kolaboratif dan mengutamakan pemulihan hubungan antar pihak yang bersengketa. Mediasi restoratif fokus pada dialog terbuka antara pihak yang terlibat untuk mencari solusi yang adil, mengurangi ketegangan, dan memperbaiki hubungan yang terlanjur rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan mediasi restoratif dalam menyelesaikan sengketa kontrak bisnis di perusahaan multinasional, dengan fokus pada manfaat, tantangan, serta efektivitasnya dalam konteks bisnis internasional. Melalui pendekatan kualitatif dan studi kasus, penelitian ini mengidentifikasi bahwa mediasi restoratif dapat mengurangi biaya dan waktu yang terkait dengan sengketa bisnis, sambil menjaga hubungan baik antar pihak. Namun, tantangan yang muncul, seperti ketidakseimbangan kekuasaan, perbedaan budaya, dan sistem hukum yang berbeda, menjadi hambatan dalam penerapan mediasi restoratif di level global. Penelitian ini menyarankan pentingnya pelatihan mediator, penyesuaian kebijakan perusahaan, dan pengembangan platform mediasi yang dapat mengakomodasi kebutuhan perusahaan multinasional dalam menangani sengketa kontrak bisnis.