Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Sister City Surabaya - Liverpool: Tinjauan Yuridis Berdasarkan Perspektif Hukum Indonesia dan Vienna Convention on the Law of Treaties (VCLT) 1969 Sagala, Kaleb Anggi Three Putra; Nababan, Roida; Simamora, Sovia; Sagala, Christo Sumurung Tua
INTERDISCIPLINARY JOURNAL ON LAW, SOCIAL SCIENCES AND HUMANITIES Vol. 5 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/idj.v5i2.52294

Abstract

This research aims to examine more deeply the authority of local governments in conducting parallel diplomacy. By using a descriptive qualitative approach. The purpose of this research is to find out that Liverpool and Surabaya's cooperation in the creative industry has resulted in useful projects. Educational cooperation, urban cooperation, and port management development are some of the activities that have been implemented in the sister city agreement. The results showed that the application of pacta sunt servanda in the MOU is going well, because it has experienced many significant developments such as developments in the MSME business and the opportunity to introduce Surabaya products to the city of Liverpool. Able to encourage other local governments to carry out international agreements to build and develop a region. This cooperation is very important as an alternative to increasing income and supporting technological backwardness in the region.Keywords: Sister City, Cooperation, Pacta Sunt Servanda, International Agreement.
Masalah Sistem Pengupahan Terhadap Buruh Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Cara Borongan Silaban, Epafras; Nababan, Roida
Journal of Accounting Law Communication and Technology Vol 2, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jalakotek.v2i1.4920

Abstract

Kelapa sawit memiliki peranan penting bagi perekonomian di Indonesia salah satu komoditas eksport teratas, dan penyumbang penyedian peluang pekerjaan paling tinggi. Pertumbuhan tanaman kelapa sawit yang cukup pesat dalam hal peningkatan daya produksi Tandan Buah Segar (TBS) yang meningkat sektor perkebunan kelapa sawit yang menjadikannya lahan kelapa sawit sebagai salah satu unggulan dalam kesejahteraan ekonomi. Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan berdasarkan besarnya jasa yang di berikan oleh buruh atau karyawan atas volume pekerjaan dan berapa lama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mekanisme sistem pengupahan borongan yang diterapkan di perkebunan kelapa sawit dan juga mengetahui tantangan yang dihadapi buruh dalam sistem pengupahan borongan di perkebunan kelapa sawit serta salah satu tugas mata kuliah di semester 7 dari fakultas untuk menyelesaikan praktek lapangan kerja. Rumusan masalah yang akan di bahas dalam penelitian adalah antara lain: Bagaimana mekanisme sistem pengupahan borongan yang diterapkan di perkebunan kelapa sawit, apa saja tantangan yang dihadapi buruh dalam sistem pengupahan borongan di perkebunan kelapa sawit? diharapkan dapat memberikan wawasan bagi buruh tentang kondisi pengupahan mereka, sehingga mereka dapat lebih memahami hak-hak dan kewajiban mereka dalam sistem yang ada dan dapat membantu buruh untuk menyuarakan harapan dan keluhan mereka, mendorong perubahan yang lebih baik dalam sistem pengupahan. Metode penelitian yang dilakukan penulis dalam penelitian ini dengan metode kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang berorientasi pada fenomena atas atau gejala yang yang bersifat alami yang sifatanya mendasar dan natural yang di dapat di lapangan. Hak-hak dalam bentuk fasilitas yang diberikan pihak perusahaan sangat kurang, adapun fasilitas yang diberikan hanya pada golongan karyawan tetap yang memiliki jabatan tinggi seperti manajer dan kepala divisi seperti tempat tinggal untuk pekerja yang diluar daerah, listrik, air bersih, beasiswa bagi anak-anak buruh yang kurang mampu, pelayanan kesehatan, Jamsostek, Jaminan Kesehatan, pensiun, peratalatan kerja dan Mekanisme umum sistem pengupahan borongan di perkebunan kelapa sawit: penetapan target atau volume kerja, beban kerja yang berat, pelaksanaan pekerjaan oleh pekerja borongan, pencatatan hasil kerja, pembayaran upah, pengawasan dan evaluasi.
Mediasi Restoratif Dalam Sengketa Kontrak Bisnis di Perusahaan Multinasional Situmorang, Olyhabana; Nababan, Roida
Journal of Accounting Law Communication and Technology Vol 2, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jalakotek.v2i1.4720

Abstract

Sengketa kontrak bisnis sering kali menjadi tantangan signifikan bagi perusahaan multinasional, mengingat kompleksitas yang ditimbulkan oleh perbedaan sistem hukum, budaya, dan praktik bisnis antar negara. Penyelesaian sengketa melalui litigasi atau arbitrase kerap melibatkan biaya tinggi, memakan waktu lama, dan dapat merusak hubungan bisnis jangka panjang. Sebagai alternatif, mediasi restoratif menawarkan pendekatan yang lebih kolaboratif dan mengutamakan pemulihan hubungan antar pihak yang bersengketa. Mediasi restoratif fokus pada dialog terbuka antara pihak yang terlibat untuk mencari solusi yang adil, mengurangi ketegangan, dan memperbaiki hubungan yang terlanjur rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan mediasi restoratif dalam menyelesaikan sengketa kontrak bisnis di perusahaan multinasional, dengan fokus pada manfaat, tantangan, serta efektivitasnya dalam konteks bisnis internasional. Melalui pendekatan kualitatif dan studi kasus, penelitian ini mengidentifikasi bahwa mediasi restoratif dapat mengurangi biaya dan waktu yang terkait dengan sengketa bisnis, sambil menjaga hubungan baik antar pihak. Namun, tantangan yang muncul, seperti ketidakseimbangan kekuasaan, perbedaan budaya, dan sistem hukum yang berbeda, menjadi hambatan dalam penerapan mediasi restoratif di level global. Penelitian ini menyarankan pentingnya pelatihan mediator, penyesuaian kebijakan perusahaan, dan pengembangan platform mediasi yang dapat mengakomodasi kebutuhan perusahaan multinasional dalam menangani sengketa kontrak bisnis.
Tanggung Jawab Notaris Dalam Pembatalan Akta Otentik Berdasarkan Kesalahan Substansi Herawati, Herawati; Nababan, Roida
Journal of Accounting Law Communication and Technology Vol 2, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jalakotek.v2i1.4550

Abstract

Penelitian  ini membahas tentang tanggung jawab notaris dalam pembatalan akta otentik yang disebabkan oleh kesalahan substansi, dengan fokus pada kasus-kasus yang sudah  terjadi. Pembatalan akta otentik yang disebabkan oleh kesalahan substansi dapat merugikan pihak yang terlibat dalam perjanjian. Dalam konteks ini, notaris memiliki tanggung jawab hukum untuk memastikan akta yang dibuatnya sah dan bebas dari kesalahan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tanggung jawab notaris serta implikasi hukum yang timbul akibat pembatalan akta otentik berdasarkan kesalahan substansi. Metode yang digunakan adalah pendekatan normatif dengan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa notaris harus bertanggung jawab atas kesalahan substansi yang terjadi dalam akta otentik yang ditandatanganinya, serta pentingnya pengawasan dan penyuluhan untuk mencegah terjadinya kesalahan yang serupa di masa depan.
Eksepsi Dalam Perkara Perdata Sebagai Hak Tergugat Dalam Persidangan di Pengadilan Sihombing, Krisna P; Nababan, Roida
Journal of Accounting Law Communication and Technology Vol 2, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jalakotek.v2i1.4484

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas bentuk peranan daan bentuk kedudukan eksepsi dalam perkara perdata, serta ketentuan dan Batasan penggunaannya di pengadilan. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif yaitu menerapkan ketentuan sesuai aturan hukum yang berlaku dan penerapannya dalam praktik peradilan. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa eksepsi memiliki peran penting dalam memeberikan perlindungan hak-hak tergugat dan memberikan kepastian hukum pada saat proses peradilan berjalan sesuai dengan ketentuan hukum yang tepat. Namun, penerapan eksepsi yang tidak benar dapat mengakibatkan perpanjangan proses persidangan yang menimbulkan dampak negative terhadap pihak-pihak yang terlibat.
Analisis Yuridis Perbuatan Melawan Hukum yang Dilakukan oleh Perusahaan Leasing Dalam Proses Penarikan Kendaraan Ginting, Meilani Amanda Br; Nababan, Roida
Journal of Accounting Law Communication and Technology Vol 2, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jalakotek.v2i1.4591

Abstract

Penarikan kendaraan oleh perusahaan leasing di Indonesia sering kali menimbulkan polemik hukum yang berujung pada gugatan perbuatan melawan hukum (PMH). Permasalahan ini menjadi semakin kompleks karena banyak perusahaan leasing yang tidak mematuhi prosedur hukum dalam pelaksanaan eksekusi kendaraan yang menjadi objek jaminan fidusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek yuridis dari tindakan perusahaan leasing dalam proses penarikan kendaraan serta menilai sejauh mana tindakan tersebut memenuhi atau melanggar ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia, khususnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata). Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak perusahaan leasing melaksanakan penarikan kendaraan secara sepihak tanpa melalui prosedur yang sesuai dengan hukum, seperti tidak adanya surat peringatan, tindakan represif, dan intimidasi terhadap debitur. Hal ini bertentangan dengan Pasal 1365 KUHPerdata tentang perbuatan melawan hukum, di mana setiap tindakan yang merugikan pihak lain dan melanggar hak hukum dapat dikategorikan sebagai PMH. Selain itu, perusahaan leasing sering kali tidak mematuhi ketentuan Pasal 29 Undang-Undang Jaminan Fidusia yang menyatakan bahwa eksekusi jaminan fidusia harus melalui permohonan ke pengadilan atau melalui prosedur yang sesuai dengan ketentuan hukum.
Juridical Review of The Court Judge's Decision on The Divorce Lawsuit Is Unacceptable : Case Decision Number. 393.Pdt.G/2024/Pn.Mdn Silitonga, Hartati; Nababan, Roida
Golden Ratio of Law and Social Policy Review Vol. 4 No. 1 (2024): July - December
Publisher : Manunggal Halim Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52970/grlspr.v4i1.922

Abstract

This research aims to carry out an in-depth analysis of the basis of the Juridical Analysis of the Court Judge's Decision in Case Study No.393/Pdt.G/2024/PN Mdn In an Unacceptable Divorce Suit, it can be seen from the legal side in the field of civil procedural law. This description examines specific legal fields with legal aspects, which are the consequences of the law and juridical aspects of the basic legal considerations. Based on the decision of the Special Class I-A Medan Court Judge, divorce cannot be accepted, which contains absolute requirements for the steps for carrying out a divorce for a member of the Republic of Indonesia Police. The research method is related to a reasonably in-depth analysis of legal explanations and case studies. This research provides a comprehensive understanding of the legal process of divorce, especially regarding the judge's considerations and their impact on both parties involved.
The Process Of Resolving Compensation Claims Against Victims Of Defamation Through Social Media Silitonga, Hartati; Esther, July; Nababan, Roida
Indonesian Journal of Law and Justice Vol. 2 No. 3 (2025): March
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/ijlj.v2i3.3650

Abstract

Defamation through social media has become a significant problem in the digital era. This study aims to analyze the process of resolving compensation claims due to defamation and the form of legal protection based on the Civil Code. The research uses a normative juridical method with a qualitative approach, referring to laws and regulations, court decisions, and legal doctrine. The results show that dispute resolution can be done through litigation and non-litigation channels. Litigation includes formal stages such as filing a lawsuit, mediation, proof, and a judge's decision based on Articles 1365 and 1372 of the Civil Code. Meanwhile, non-litigation channels such as negotiation and mediation emphasize peaceful settlement. Legal protection for victims includes material and immaterial damages, the amount of which is determined based on the perpetrator's guilt, causal relationship, and strong evidence. Although restitution is generally in the form of money, other forms of restitution are also possible. This study emphasizes the importance of a fair and proportional legal approach to safeguard victims' rights and prevent abuse of freedom of expression on social media.
IMPLEMENTATION OF JAKARTA ENTREPRENEUR PROGRAM IN CULINARY MSME DEVELOPMENT UNDER GOVERNOR REGULATION 2/2020 Hutauruk, Rahel; Nababan, Roida; Hertati Gultom, Meli
ANAYASA : Journal of Legal Studies Vol. 2 No. 2 (2025): ANAYASA
Publisher : PT. Altin Riset Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61397/ays.v2i2.331

Abstract

This study aims to analyze the implementation of the Jakarta Entrepreneur Program in supporting the development of culinary MSMEs by the PPKUKM Office based on Governor Regulation No. 2 of 2020 and assess its effectiveness in encouraging the growth of culinary MSMEs. This study uses a normative legal research method with an analysis approach to legal norms, principles, and doctrines contained in laws and regulations as well as legal literature. This method relies on secondary data to evaluate legal rules and provide a systematic understanding of the policies implemented. The study results show that the Jakarta Entrepreneur Program aims to support the development of MSMEs, especially in the culinary sector, to improve community welfare and reduce poverty. This program covers seven main stages (7Ps), namely registration, training, mentoring, licensing, marketing, financial reporting, and financing. Although the program has succeeded in increasing MSME participation and providing free facilities such as packaging design and certification, various obstacles remain. Some of the main challenges include a limited understanding of entrepreneurship, technical problems, and the need to improve the effectiveness of the program. To increase the impact of the program, improvements are needed in training specifications, financial reporting systems, and ongoing evaluations to ensure the effectiveness and sustainability of the program in the long term.
JUDGES' CONSIDERATIONS IN PKPU DECISIONS AGAINST DEBTORS UNDERGOING HOMOLOGATION Simandalahi, Eli Ristiana; Anggusti, Martono; Nababan, Roida
ANAYASA : Journal of Legal Studies Vol. 2 No. 2 (2025): ANAYASA
Publisher : PT. Altin Riset Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61397/ays.v2i2.333

Abstract

This study aims to analyze the legal considerations of judges in PKPU decisions against debtors who are executing homologation decisions and examine the legal provisions related to PKPU applications against the same debtor based on Law No. 37 of 2004. This study also highlights the legal phenomena related to two different decisions (homologation and bankruptcy) that occur to the same debtor and their legal impact on the company.  The method used in this research is a normative juridical approach with a case study of PT Sabang Subur. Data was collected through literature study and analysis of related court decisions. The results showed that the differences in legal interpretation in the application of PKPU to debtors who have carried out homologation can lead to legal uncertainty. Therefore, this research is expected to provide insight for legal practitioners regarding the aspects that need to be considered in making legal decisions related to PKPU applications to create legal certainty and justice in Indonesia.