Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dismenorea Pada Remaja Putri di Sekolah Menengah Atas Sentia, Sahli; Asmariyah, Asmariyah; Destriani, Sri Nengsi; Dewiani, Kurnia; Kurniati, Neng
Lontara Journal of Health Science and Technology Vol. 6 No. 1 (2025): Januari-Juni 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53861/lontarariset.v6i1.498

Abstract

Dysmenorrhea, or more commonly known as menstrual pain, is a complaint often experienced by teenage girls, specifically in the lower abdomen. Dysmenorrhea is a condition that has been known for quite some time, and it can be accompanied by nausea, vomiting, diarrhea, cold sweats, and dizziness. Some teenagers also experience pain in the lower back, waist, pelvis, and muscles down to the calves. The purpose of the research is to identify the factors associated with dysmenorrhea in adolescent girls at SMA Negeri 2 Kota Bengkulu. This study uses a cross-sectional design with a total of 51 female adolescent respondents. Data analysis was conducted univariately and bivariately using the Spearman rank test. This research was conducted at SMA Negeri 2 Kota Bengkulu with a total of 477 respondents, and the sample was selected using the accidental sampling technique, totaling 51 respondents. The results of the study on the relationship between Nutritional Status (BMI) and dysmenorrhea showed a p-value of 0.034 < 0.05, indicated by an r value of 0.297. There is a correlation between stress levels and dysmenorrhea with a p-value of 0.00 < 0.05, indicated by an r value of 0.495. There is no relationship between physical activity and dysmenorrhea, as seen from the p-value of (0.211) > 0.05. The conclusion is that there is a correlation between nutritional status (BMI) and dysmenorrhea, and stress levels, but no correlation between physical activity and dysmenorrhea.
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Dengan Kenaikan Berat Badan Selama Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pengasih II Sentia, Sahli; Nurul Soimah; Rosmita Nuzuliana
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol. 8 No. 1 (2026)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61878/bnj.v8i1.166

Abstract

Kenaikan berat badan saat hamil merupakan   suatu   bentuk   adaptasi   tubuh   karena terdapat  kehidupan  baru  yang  sedang  tumbuh  dalam rahim  ibu.  Kenaikan berat badan ibu selama hamil adalah  ukuran  yang  paling  umum  untuk  melihat status gizi ibu hamil dan janin selama kehamilan (Fitri, 2025). Menurut survei demografi di Ethiopia, kekurangan gizi pada ibu hamil berkisar antara 19,5% hingga 41,2%. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, menggunakan sampling accidental didapatkan sejumlah 61 responden ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi dengan menggunakan kuesioner dan buku KIA, jenis data primer dilakukan di Puskesmas Pengasih II pada tanggal 19 Mei – 31 Mei 2025. Analisis data menggunakan uji chi-square. Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 61 responden,  yang berpengetahuan baik memiliki kenaikan berat badan yang normal sebesar 54.9%. Sedangkan responden yang berpengetahuan cukup baik yang tidak normal mengalami penambahan berat badan sebanyak 4.9% namun ada juga ibu hamil yang berpengetahuan kurang yang mengalami penambahan berat badan yang tidak normal sebanyak 8 responden (13.1%). Berdasarkan hasil uji chi-square didapatkan nilai p-value sebesar 0,000 artinya ada hubungan pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan kenaikan berat badan selama kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Pengasih II.