al-Farizi, Miqdad
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Distingsi Prodi Ilmu Hadis di Indonesia: Studi Komparatif Kurikulum Thohari, Fuad; Huda, Muhamad Khoirul; Misbahuddin, Misbahuddin; al-Farizi, Miqdad
Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol 10, No 1 (2024): USHULUNA: JURNAL ILMU USHULUDDIN | VOL. 10 NO. 1 JUNE 2024
Publisher : Faculty of Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berupaya mengeksplorasi distingsi kurikulum Prodi Ilmu Hadis di Indonesia. Sebanyak 5 Program Studi Ilmu Hadis (PSIH) yang menjadi objek penelitian. Analisis difokuskan pada konstruksi kurikulum yang ditawarkan. Dengan memetakan mata kuliah dalam kurikulum yang ditawarkan pada setiap Program Studi menjadi klasik dan kontemporer. Distingsi muncul pada mata kuliah dalam kategori kontemporer. Dengan sumber data primer dokumen akreditasi, sosiologi-interpretatif hadis (PSIH Jogja), kajian hadis bercorak sosiologi-kawasan-interpretatif atas hadis (PSIH Surabaya), interpretasi-sosiologis terhadap hadis berbasis hukum Islam dan turats hadis (PSIH Jakarta), kajian sosiologis atas hadis dengan penekanan pada pluralitas sektarian dan kawasan (PSIH Bandung), kajian hadis tematik sosial (PSIH Makassar). Seluruh PSIH berusaha melakukan integrasi ilmu hadis dengan ilmu-ilmu sosial. Distingsi berada pada aras ilmu sosial yang hendak diintegrasikan. Integrasi ilmu agama dengan ilmu sosial yang beragam merupakan upaya mengisi ruang kosong diskursus integrasi keilmuan yang cenderung didominasi kajian filosofis, dan belum menyentuh ranah praksis dalam kebijakan pendidikan. Di sini, integrasi ilmu hadis dan ilmu sosial yang beragam merupakan upaya yang berguna memperkaya kajian integrasi keilmuan secara umum.
DOA PERNIKAHAN “MENGHIMPUN YANG TERSERAK” DALAM WEDDING INVITATION: ASAL-USULNYA DALAM KITAB HADIS SUNNI, SYIAH DAN KONTESTASI IDEOLOGI Huda, Muhamad Khoirul; Misbahuddin, Misbahuddin; al-Farizi, Miqdad
Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin | Vol. 8 No. 2 December 2022
Publisher : Faculty of Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ushuluna.v8i2.28096

Abstract

Abstrak:Artikel ini berusaha melacak asal-usul terjemahan doa Nabi Muhammad yang diklaim pernah dibacakan pada pernikahan Ali dan Fatimah yang menggunakan redaksi “menghimpun yang terserak”. Doa ini populer di kalangan pelaku industri kartu undangan pernikahan. Klaim doa itu terhubung dengan Nabi, Ali dan Fatimah mendorong sebagian pihak menyimpulkan dan menstigmatisasi bahwa doa tersebut berasal dari kaum Syiah. Dengan melakukan penelusuran dan komparasi literatur hadis Sunni dan Syiah, sejauh yang dapat diakses, ditemukan bahwa terjemahan doa pernikahan populer itu memiliki unsur kesamaan dengan redaksi yang dimuat dalam kedua literatur Sunni maupun Syiah. Namun, ada pula detail yang berbeda antara doa yang populer di masyarakat dengan doa yang termuat dalam kedua korpus literatur. Terutama terkait detail manfaat dan bentuk berkah keturunan. Detail tersebut merupakan tambahan di luar hadis (tafsiran). Doa tersebut sejatinya boleh saja diamalkan. Tetapi, penisbatan pada Nabi saw. akan bermasalah jika ditinjau dari sudut pandang Ilmu Hadis. Dari sudut pandang konteks sosiologis, stigmatisasi terhadap doa “menghimpun yang terserak” tumbuh bersamaan dengan kemunculan gerakan anti-Syiah di Indonesia pada satu dekade terakhir sebagai akibat Arab Spring di Timur Tengah.Abstract:This article attempts to trace the origins of the translation of the Prophet Muhammad's prayer which is claimed to have been recited at Ali and Fatimah's wedding using the phrase "Gathering the scattered". This prayer is popular among the wedding invitation card industry players. The claim that the prayer is connected to the Prophet, Ali and Fatimah has prompted some to conclude and stigmatize that the prayer originates from the Shiites. By conducting a search and comparison of Sunni and Shia hadith literature, as far as is accessible, it is found that the translation of the popular wedding prayer has elements in common with the editorials contained in both Sunni and Shia literature. However, different details between prayers are popular in the community and prayers that are contained in both corpora of literature. Especially regarding the details of the benefits and forms of hereditary blessings. These details are additions outside the hadith (interpretation). This prayer can be practiced. However, attribution to the Prophet saw. will be problematic if viewed from the point of view of Hadith Science. From the point of view of the sociological context, the stigmatization of the prayer "Gathering the scattered" has grown together with the emergence of the anti-Shi'a movement in Indonesia in the last decade as a result of the Arab Spring in the Middle East.
Distingsi Prodi Ilmu Hadis di Indonesia: Studi Komparatif Kurikulum Thohari, Fuad; Huda, Muhamad Khoirul; Misbahuddin, Misbahuddin; al-Farizi, Miqdad
Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin | Vol. 10 No. 1 June 2024
Publisher : Faculty of Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berupaya mengeksplorasi distingsi kurikulum Prodi Ilmu Hadis di Indonesia. Sebanyak 5 Program Studi Ilmu Hadis (PSIH) yang menjadi objek penelitian. Analisis difokuskan pada konstruksi kurikulum yang ditawarkan. Dengan memetakan mata kuliah dalam kurikulum yang ditawarkan pada setiap Program Studi menjadi klasik dan kontemporer. Distingsi muncul pada mata kuliah dalam kategori kontemporer. Dengan sumber data primer dokumen akreditasi, sosiologi-interpretatif hadis (PSIH Jogja), kajian hadis bercorak sosiologi-kawasan-interpretatif atas hadis (PSIH Surabaya), interpretasi-sosiologis terhadap hadis berbasis hukum Islam dan turats hadis (PSIH Jakarta), kajian sosiologis atas hadis dengan penekanan pada pluralitas sektarian dan kawasan (PSIH Bandung), kajian hadis tematik sosial (PSIH Makassar). Seluruh PSIH berusaha melakukan integrasi ilmu hadis dengan ilmu-ilmu sosial. Distingsi berada pada aras ilmu sosial yang hendak diintegrasikan. Integrasi ilmu agama dengan ilmu sosial yang beragam merupakan upaya mengisi ruang kosong diskursus integrasi keilmuan yang cenderung didominasi kajian filosofis, dan belum menyentuh ranah praksis dalam kebijakan pendidikan. Di sini, integrasi ilmu hadis dan ilmu sosial yang beragam merupakan upaya yang berguna memperkaya kajian integrasi keilmuan secara umum.