Violin, Sandrina Anastasya
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan Dalam Pilpres 2024 pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman Angkatan 2023 Violin, Sandrina Anastasya; Hussain, Mahadhir Ali; Maharani, Dama Gandes Hayu; Putri, Stevy Tri Saskia; DJ, Sharlen Taurisya Agati; Farizi, Muhammad Ghifa Al; Al Khafidhoh, Liza; Dewi, Ratna
SOCIUS Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri P
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v11i1.595

Abstract

Abstrak Partisipasi politik masyarakat dalam pemilu dipandang sebagai kontrol masyarakat terhadap suatu pemerintahan. Mahasiswa sebagai pemilih pemula diharapkan dapat berpartisipasi aktif dan cerdas dalam pemilu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan dalam Pilpres 2024 pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman Angkatan 2023. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah survei dengan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Sampel berasal dari mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman angkatan 2023 berjumlah 299 responden melalui perhitungan Slovin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan dalam Pilpres 2024 pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman Angkatan 2023, antara lain agama, kelompok agama, kepribadian, suku bangsa, penampilan, partai politik, dan latar belakang keluarga. Berdasarkan 4 faktor tersebut, faktor kepribadian memberikan pengaruh yang paling besar terhadap keputusan memilih pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman Angkatan 2023. Kata kunci: Faktor; Pemilihan; Memengaruhi, Mahasiswa
Kearifan Lokal Lumbung Paceklik Mitigasi Kerawanan Pangan di Komunitas Adat Bonokeling Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas Violin, Sandrina Anastasya; Chairunisa, Windy; Rosyilawati, Dhian; Suharso, Suharso; Jaya, Steven; Riwayanto, Rizki Maulana; Isna, Alizar
SOCIUS Vol 12 No 1 (2025): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri P
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v12i1.644

Abstract

Ketahanan pangan menjadi fokus utama dalam agenda pembangunan global, termasuk Indonesia, seperti tercermin dalam Sustainable Development Goals (SDGs) kedua, yaitu mengakhiri kelaparan dan mencapai ketahanan pangan. Konsep ketahanan pangan telah lama diterapkan oleh komunitas adat Bonokeling di Desa Pekuncen, Kabupaten Banyumas, melalui tradisi lumbung paceklik, yang berfungsi sebagai strategi mitigasi krisis pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna lumbung paceklik bagi komunitas adat Bonokeling, mengkaji kearifan lokal dalam mitigasi kerawanan pangan melalui lumbung paceklik, serta menganalisis faktor-faktor yang mendukung kelestarian tradisi ini. Metode yang digunakan adalah kualitatif, memungkinkan pemahaman holistik melalui deskripsi rinci dalam bentuk kata-kata dan bahasa, dengan pendekatan alami. Hasil penelitian menunjukkan adanya pergeseran makna lumbung paceklik. Saat ini, lumbung paceklik tidak hanya dipandang sebagai penyimpanan pangan, tetapi juga sebagai simbol kesejahteraan dan ketahanan komunitas. Kearifan lokal dalam mitigasi kerawanan pangan tercermin dalam penggunaan air dan daun dadap srep untuk menjaga kualitas beras yang disimpan. Modal sosial yang kuat dalam komunitas, yang menekankan kolaborasi dan solidaritas, berperan penting dalam menjaga keberlanjutan tradisi ini. Penelitian ini memberikan perspektif baru tentang pentingnya tradisi lokal dalam konteks ketahanan pangan, serta bagaimana praktik-praktik ini dapat memperkuat kohesi sosial dalam menghadapi tantangan modern.