Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Dosis Pupuk Urea terhadap Kandungan N Tanah, Serapan N dan Hasil Umbi Bawang Merah pada Tanah Steril dan Tanah Inokulasi Ratih Kurniasih; Arif Wibowo; Sri Nuryani Hidayah Utami
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Pertanian Presisi Volume 1, Nomor 1, 2017
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fusarium wilt of shallot is caused by Fusarium solani could affect yield on shallot planting. This research was conducted to study the effect of  addition urea fertilizer on total nitrogen of soil, ammonium, nitrate, nitrogen uptake of foliage and bulbs, and bulbs yield of shallot. This research was conducted at KP4 Kalitirto Berbah and Faculty of  Agriculture, Gadjah Mada University with Randomized Complete Block Design (RCBD) with 2 factors and 4 replications. The first factor was two type of soil which were inoculated soil by Fusarium solani inoculums and sterilized soil by heating  treatment at more than 100 °C at least 3 hours. The second factor was five different dose of urea and KCl fertilizer on percentage (0, 50, 100, 150 and 200) from fertilizer recommendation. The result showed that total nitrogen of soil, ammonium, nitrate in inoculated soil lower  compared to sterilized soil. There is a positive and significant correlation between ammonium and total nitrogen of soil to fresh weight of bulb, the number of bulb and nitrogen uptake of foliage. Likewise, the fresh weight of bulbs and the number of bulb has a positive and highly significant correlation with nitrogen uptake of foliage and nitrogen uptake of bulb.
PENGARUH KADAR AIR TANAH TERSEDIA DAN PENGELOLAAN PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN MENIRAN (Phyllanthus niruri) Icha Khoirunisa; Budiman Budiman; Ratih Kurniasih
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2021.v5i2.5285

Abstract

Tanaman meniran merupakan salah satu tumbuhan liar yang dijadikan sebagai tanaman obat. Tanaman meniran memiliki permasalahan terhadap ketersediaan air, karena kadar air tanah yang rendah mengakibatkan tanaman layu, kering bahkan mati. Upaya yang dapat diterapkan dalam mendukung pertumbuhan tanaman meniran adalah kadar air tanah tersedia dan pupuk kandang sebagai bahan organik. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh ketersediaan air tanah, pupuk kandang serta interaksi antara ketersediaan air tanah dan dosis pupuk kandang pada pertumbuhan tanaman meniran. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 2 faktor. Faktor pertama adalah tingkat ketersediaan air tanah (K) terdiri dari 100%, 75% dan 50% air tersedia. Faktor kedua adalah dosis pupuk kandang yang terdiri tanpa pupuk kandang, 10 ton/ha, 20 ton/ha, 30 ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh ketersediaan air tanah pada tingkat 50% air tersedia mampu meningkatkan pertumbuhan meniran berdasarkan parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang dan diameter batang. Aplikasi pemberian pupuk kandang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman meniran dengan dosis 20 ton/ha atau 27.2 g yang berdasarkan parameter tinggi tanaman. Penelitian ini tidak ada interaksi antara ketersediaan air tanah dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan pada tanaman meniran.
LAMA INKUBASI PUPUK KANDANG KAMBING PADA TANAH TERCEMAR LOGAM BERAT Aisyah Aisyah; Ratih Kurniasih; Euis Rakhmah Sari
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2018.v2i1.2004

Abstract

Ketersediaan tanah subur untuk penanaman di perkotaan telah berkurang, akibat adanya kontaminasi logam berat dari limbah industri. Inkubasi pupuk organik dalam tanah selama waktu-waktu tertentu sebelum tanam dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan efek kontaminasi logam terhadap tanaman budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh waktu inkubasi dan dosis pupuk organik terhadap produksi tanaman bayam yang ditanam di tanah yang terkontaminasi. Penelitian disusun dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, yang terdiri dari dua faktor perlakuan. Perlakuan pertama yaitu dosis pupuk dan perlakuan kedua adalah waktu inkubasi. Faktor dosis (O) terdiri dari tiga taraf, yaitu 4.15, 6.25 dan 8.35 g/polibag. Faktor waktu inkubasi (T) terdiri dari tiga taraf yaitu satu, dua dan tiga minggu. Data dianalisis dengan uji F dan jika berbeda nyata, dilakukan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf nyata 5% (p<0.05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk 6.25 g/polibag yang diinkubasi selama dua minggu memberikan hasil tanaman bayam terbaik.
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa L) PADA KOMBINASI MEDIA TANAM YANG BERBEDA Ratih Kurniasih; Adinda Nurul Huda Manurung; Evan Purnama Ramdan; Paranita Asnur
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2022.v6i2.6885

Abstract

Bawang merah merupakan komoditi penting Indonesia yang membutuhkan media yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan umbi bawang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pertumbuhan dan produksi bawang merah pada berbagai kombinasi media yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2018 di rumah kaca kampus F6, Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat. Penelitian disusun dalam rancangan acak kelompok dengan perlakuan kombinasi media tanam yang terdiri dari 6 taraf perlakuan dan 10 ulangan. Perlakuan merupakan kombinasi media tanam dengan perbandingan volume, yaitu: P0 = tanah; P1 = tanah: arang sekam: cocopeat (2:1:1); P2 = tanah: cocopeat: pupuk kandang sapi (2:1:1); P3          = tanah: arang sekam: pupuk kandang sapi (2:1:1); P4 = tanah: cocopeat: pupuk kandang kambing (2:1:1); dan P5 = tanah: Arang Sekam: pupuk kandang kambing (2:1:1). Kombinasi media tanam berpengaruh nyata pada tinggi tanaman bawang merah umur 6, 8 dan 10 MST, jumlah daun umur 4, 6, 8 dan 10 MST, bobot basah tanaman dan bobot kering umbi. Perlakuan kombinasi media terbaik adalah P3 (tanah: arang sekam: pupuk kandang sapi (2:1:1), yang menghasilkan produksi bobot kering umbi terbaik.
PENGARUH BIOURIN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN SERAPAN HARA NITROGEN TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) Julio Aria Nugraha; Ratih Kurniasih; Adinda Nurul Huda Manurung
Gontor AGROTECH Science Journal Vol 8, No 2 (2022): December 2022
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v8i2.7222

Abstract

Biourin kelinci merupakan salah satu jenis bahan organik yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi tanaman. Biourin kelinci memiliki kandungan nitrogen (N) yang tinggi. Penggunaan biourin kelinci dapat menjadi salah satu solusi pengganti bahan anorganik dalam budidaya sayuran. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh biourin kelinci terhadap pertumbuhan, produksi dan serapan hara nitrogen tanaman pakcoy (Brassica Rapa L). Penelitian dilakukan di greenhouse Kampus F7 Universitas Gunadarma dari bulan Maret hingga bulan Mei 2021. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 5 perlakuan yaitu kontrol (P0), 30 ml biourin kelinci (P1), 40 ml biourin kelinci (P2), 50 ml biourin kelinci (P3), dan 60 ml biourin kelinci (P4). Percobaan dilakukan dengan 5 ulangan dan masing-masing perlakuan terdapat 4 sampel tanaman.Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian biourin kelinci berpengaruh nyata pada parameter bobot segar tajuk, dan tidak berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, bobot kering, dan serapan hara nitrogen tanaman. Dosis terbaik untuk pemberian urin kelinci pada pakcoy adalah 50ml (P3).
Pemanfaatan Nasi Basi Dan Kulit Buah Nanas Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) Paranita Asnur; Ratih Kurniasih; Inti Mulyo Arti; Evan Purnma Ramdan; Fitri Yulianti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.147 KB) | DOI: 10.36985/jpmsm.v3i1.614

Abstract

Limbah nasi basi dan kulit buah nanas melimpah setiap hari dalam kehidupan masyarakat Indonesia, dan dibuang dengan percuma menjadi limbah rumah tangga dan limbah pasar, berkontribusi sebagai penyumbang polusi pada lingkungan. Nasi basi dan kulit buah nanas termasuk bahan organik yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair. Tim pengabdian kepada masyarakat memberikan penyuluhan, berbagi ilmu dan pengetahuan teknologi dan pelatihan pembuatan pupuk organik cair dari nasi basi dan kulit buah nanas di lingkungan RT 03 RW 14 Taman Pagelaran desa Padasuka, Kabupaten Bogor. Hasil kegiatan berupa produk pupuk organik cair nasi basi dan kulit buah nanas, serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan warga dari mulai persiapan bahan hingga penggunaan pupuk organik cair pada tanaman di pekarangan di sekitar rumah warga. Pembuatan pupuk organik cair yang konsisten dan sesuai standar, mendukung upaya pemeritah dalam mengurangi limbah rumah tangga dan pasar. Selain itu, penggunaan pupuk rumahan juga menghasilkan nilai ekonomi hingga menambah pendapatan masyarakat dan menstabilkan kesuburan tanah pada pertanian urban
PENGARUH INOKULASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) DAN PUPUK P TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN AKAR WANGI (vetiveria zizanoides L.) Intan Suwanti; Ratih Kurniasih; Putri Irene Kanny
Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture) Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Pertanian Presisi
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/jpp.2023.v7i1.6897

Abstract

Vetiver (Vetiveria zizanioides L.) is a plant that produces essential oils. The use of mycorrhiza and P fertilizer on vetiver plants can support growth and increase root crop production. However, the exact dose of P fertilizer is not yet known to increase and support the growth and production of vetiver plants. For this reason, the dose of fertilization treatment was carried out to see which doses could be associated with Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) which could help the growth of vetiver plants. This study used a factorial Randomized Block Design (RAK) with two factors. The first factor was AMF inoculation consisting of 2 levels, without AMF inoculum (M0) and inoculum administration (M1). The second factor is the dose of Phosphor (P) fertilizer consisting of 3 levels, namely, the dose of 50% P fertilizer as much as 397 mg/polybag (P1), 100% P fertilizer at 793 mg/polybag (P2) and 150% P fertilizer as much as 1,190 mg/polybag (P3 ). The results showed that the AMF inoculum had not been able to increase the growth and yield of vetiver plants. AMF inoculum affects the number of spores and root infections. P fertilizer has not been able to increase the growth and production of vetiver plants. There was no interaction between the two treatments.