Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Medication Adherence, Glycemic Control and Quality of Life in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus: a cross-sectional study Eliza, Delila; Syafhan, Nadia Farhanah; Andrajati, Retnosari; Fitriani, Sri Wulandah
JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis) Vol 10 No 1 (2023): J Sains Farm Klin 10(1), April 2023
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.10.1.21-27.2023

Abstract

Medication adherence is important in controlling blood sugar levels (HbA1c) in patients with Diabetes Mellitus (DM). Studies on the relationship between medication adherence and blood sugar control on the quality of life (QoL) in Type 2 DM patients are limited in Indonesia. This study aims to assess the relation between medication adherence with blood sugar control and the quality of life of Type 2 DM patients. This study used a cross-sectional design conducted at Universitas Indonesia Hospital. It used Medication Adherence questionnaires and EuroQoL 5D-5L questionnaires to assess patients’ medication adherence and quality of life. This study involved a total of 74 Type 2 DM patients with an average age of 57 ± 10.74 years. Medication adherence with good blood sugar control (HbA1c <7%) showed a significant relationship (p-value <0.05) with COR values of 3.74 (1.21 - 11.6) compared to non-adherent patients. But not on the QoL Index and VAS (Visual Analog Scale) values, where the value is lower in patients with high adherence and good blood sugar control. Factor asscociated with blood sugar controlled were comorbidites and medication adhrence while factor that associated with quality of life were comorbidities, ages, education and employment status
Peran Potensial Farmasis dalam Optimalisasi Terapi Pasien Long COVID-19: Tinjauan Literatur Oktarini, Rizki; Rahmawati, Reza; Eliza, Delila
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 4 No 2 (2025)
Publisher : Gayaku Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/juvokes.v4i2.1407

Abstract

Long COVID-19 merupakan sindrom pasca infeksi akut SARS-CoV-2 yang ditandai dengan gejala yang menetap selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah fase infeksi akut berakhir. Gejala yang umum meliputi kelelahan kronis, gangguan tidur, nyeri otot atau sendi, gangguan pernapasan, serta disfungsi kognitif seperti kesulitan berkonsentrasi dan kabut otak. Kondisi ini memberikan tantangan baru dalam sistem pelayanan kesehatan, terutama dalam aspek manajemen jangka panjang. Meskipun demikian, peran farmasis klinis dalam tatalaksana pasien Long COVID-19 masih belum banyak dieksplorasi secara sistematis dalam berbagai studi. Artikel ini bertujuan untuk meninjau peran strategis farmasis dalam pemantauan farmakoterapi, pemberian edukasi kepada pasien, serta keterlibatan dalam tim kolaboratif interprofesional guna meningkatkan luaran klinis dan kualitas hidup pasien. Metode narrative review digunakan dengan menelaah berbagai literatur ilmiah dari tahun 2020 hingga 2024. Berdasarkan hasil tinjauan, keterlibatan farmasis terbukti berkontribusi terhadap pengurangan efek samping obat, peningkatan kepatuhan pasien terhadap regimen terapi, serta mendukung proses rehabilitasi secara menyeluruh. Dengan demikian, peran farmasis menjadi semakin penting dan perlu diintegrasikan dalam sistem layanan kesehatan untuk mendukung pemulihan pasien Long COVID-19 secara berkelanjutan.