Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SOSIALISASI PENGGUNAAN OBAT DIABETES YANG BAIK PADA BULAN RAMADHAN DI PUSKESMAS SAWAH LEBAR BENGKULU Dominica, Dwi; Rahmawati, Reza; Wulandari, Septi; Haque, Aina Fatkhil; Okta, Fauzia Noprima; Yesika, Relin; Oktarini, Rizki; Nanda, Yogie Andika Tri
Jurnal Abdimas Bencoolen Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/abdimas.v2i2.37836

Abstract

Diabetes melitus adalah suatu keadaan tubuh yang tidak dapat menghasilkan hormon insulin sesuai kebutuhan atau tubuh tidak dapat memanfaatkan secara optimal insulin yang dihasilkan dan ditandai terjadinya lonjakan kadar gula darah melebihi normal. Sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat mengetahui cara penggunaan obat diabetes melitus pada bulan Ramadhan dengan baik dan benar. Sosialisasi ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan beberapa tahapan: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Peningkatan pemahaman responden terbesar sebelum dan setelah pemberian penyuluhan sebesar (40%) terdapat pada pertanyaan cara penggunaan obat diabetes melitus selama bulan Ramadhan. Secara keseluruhan dari semua pertanyaan, hasil yang diperoleh pada sosialisasi ini terdapat peningkatan pemahaman responden terkait cara penggunaan obat diabetes melitus yang baik dan benar pada bulan ramadhan yang ditunjukkan dengan nilaiĀ  rata-rata lebih dari 70%. Hal ini menunjukkan respon dari responden di Puskesmas Sawah Lebar sangat baik sehingga sosialisasi berjalan dengan lancar dan kondusif.
Obat Anti-Inflamasi Non Steroid Pada Pasien Osteoartritis Di Instalasi Rawat Jalan : Evaluasi Rasionalitas dan Potensi Efek Samping Oktarini, Rizki; Dewi, Ardilla Kemala; Nafisah, Nindia; Yesika, Relin
BENCOOLEN JOURNAL OF PHARMACY Vol. 5 No. 1 (2025): April
Publisher : UNIB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/bjp.v5i1.41065

Abstract

Osteoartritis merupakan penyakit inflamasi kronis yang menyebabkan nyeri dan kekakuan pada sendi. Prevalensi osteoartritis diseluruh dunia pada tahun 2019 mencapai angka 113% atau sekitar 528 juta orang. OAINS adalah salah satu obat yang direkomendasikan untuk mengatasi nyeri pada pasien osteoartritis dan sering digunakan dalam pemberian lini pertama pengobatan osteoartritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan OAINS pada pasien rawat jalan osteoartritis di RSAU dr. M. Salamun Kota Bandung periode bulan September-November tahun 2023 serta rasionalitas pemberiannya yang meliputi tepat indikasi, tepat pasien, tepat dosis, dan potensi interaksi obat. Jenis penelitian ini bersifat observasional dengan metode pengambilan data retrospektif terhadap rekam medik pasien. Sampel diambil secara purposive sampling dengan hasil yang didapatkan sebanyak 92 rekam medik. Metode analisis data dilakukan secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran rasionalitas pemberian OAINS pada pasien osteoartritis. Penelitian menunjukkan karakteristik pasien osteoartritis sebagian besar adalah perempuan (68%), kelompok usia 56-65 tahun (43%), lokasi osteoartritis banyak terjadi pada sendi lutut (82%), pasien osteoartritis rata-rata tidak disertai dengan penyakit penyerta (82%), dan jenis OAINS yang sering diresepkan yaitu natrium diklofenak (69%). Hasil evaluasi rasionalitas dinyatakan tepat indikasi (100%), tepat pasien (98%), tepat dosis (99%), dan adanya potensi interaksi obat yang bersifat moderat.
Peran Potensial Farmasis dalam Optimalisasi Terapi Pasien Long COVID-19: Tinjauan Literatur Oktarini, Rizki; Rahmawati, Reza; Eliza, Delila
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 4 No 2 (2025)
Publisher : Gayaku Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/juvokes.v4i2.1407

Abstract

Long COVID-19 merupakan sindrom pasca infeksi akut SARS-CoV-2 yang ditandai dengan gejala yang menetap selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah fase infeksi akut berakhir. Gejala yang umum meliputi kelelahan kronis, gangguan tidur, nyeri otot atau sendi, gangguan pernapasan, serta disfungsi kognitif seperti kesulitan berkonsentrasi dan kabut otak. Kondisi ini memberikan tantangan baru dalam sistem pelayanan kesehatan, terutama dalam aspek manajemen jangka panjang. Meskipun demikian, peran farmasis klinis dalam tatalaksana pasien Long COVID-19 masih belum banyak dieksplorasi secara sistematis dalam berbagai studi. Artikel ini bertujuan untuk meninjau peran strategis farmasis dalam pemantauan farmakoterapi, pemberian edukasi kepada pasien, serta keterlibatan dalam tim kolaboratif interprofesional guna meningkatkan luaran klinis dan kualitas hidup pasien. Metode narrative review digunakan dengan menelaah berbagai literatur ilmiah dari tahun 2020 hingga 2024. Berdasarkan hasil tinjauan, keterlibatan farmasis terbukti berkontribusi terhadap pengurangan efek samping obat, peningkatan kepatuhan pasien terhadap regimen terapi, serta mendukung proses rehabilitasi secara menyeluruh. Dengan demikian, peran farmasis menjadi semakin penting dan perlu diintegrasikan dalam sistem layanan kesehatan untuk mendukung pemulihan pasien Long COVID-19 secara berkelanjutan.
Identifikasi Kasus Anemia Pada Ibu Hamil Pre Dan Post Pemberian Suplemen Zat Besi Di Puskesmas Kota Bengkulu Azzahra, Istiqoma; Putri, Yona Harianti; Banon, Charles; Oktarini, Rizki
Jurnal Pharmacopoeia Vol 4 No 2 (2025): September 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jp.v4i2.1047

Abstract

Secara global prevalensi anemia pada ibu hamil mencapai 41,8%, dengan prevalensi tertinggi di Afrika dan Asia. Di Indonesia, angka anemia ibu hamil mencapai 48,9% dan di Bengkulu 12,6%. Penyebab utama anemia adalah kekurangan zat besi dan mikronutrien, serta faktor usia. Kepatuhan yang rendah dalam konsumsi suplemen zat besi sering memperburuk kondisi anemia pada ibu hamil. Maka dari itu, dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh pemberian suplemen zat besi dalam peningkatan kadar Hemoglobin (Hb) pada ibu hamil anemia. Penelitian ini menggunakan desain pre experimental dengan tipe one group pretest posttest yang dilakukan dengan mengukur kadar hb sebelum dan sesudah pemberian suplemen zat besi. Sampel yang digunakan adalah ibu hamil anemia di puskesmas kota Bengkulu. Data hasil penelitian di analisis menggunakan uji t-test pada aplikasi spss untuk melihat perbedaan yang signifikan kadar Hb pre dan post pemberian suplemen zat besi. Hasil analisis data menunjukkan p-vlue 0,001 (<0,05) yang berarti adanya perbedaan yang signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian suplemen zat besi dapat meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil yang mengalami anemia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 56 ibu hamil, 35 di antaranya mengalami anemia. Kadar Hb sebelum dan sesudah pemberian suplemen zat besi tercatat masing-masing sebesar 10,03 g/dl dan 12,85 g/dl. Kadar Hemoglobin (Hb) pada ibu hamil yang mengalami anemia sebelum pemberian suplemen zat besi menunjukkan angka yang lebih rendah, dengan rata-rata 10,03g/dl. Setelah pemberian suplemen zat besi, kadar Hb pada ibu hamil dengan anemia mengalami peningkatan, dengan rata rata 12,85 g/dl.
Coconut-Based Product Innovations: Gluten-Free Coconut Flour and Face Masks from Coconut Okta, Fauzia Noprima; Yesika, Relin; Haque, Aina Fatkhil; Oktarini, Rizki; Zahra, Farah Az; Khaliq, Iyas Nur; Vebson, Anugrah Adha; Utami, Kharunia Tri; Putri, Firda Vemilia; Amani, Muhammad Muzhaffar
Indonesian Journal of Community Empowerment (IJCE) Vol 6 No 4 (2025): Indonesian Journal of Community Empowerment (November)
Publisher : Fakultas Kewirausahaan Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35899/ijce.v6i4.1147

Abstract

Coconut (Cocos nucifera L.) is a cultivated tree due to its many benefits. Coconut can be processed into coconut water, coconut milk, coconut sugar, and coconut oil. The waste from VCO processing can be used as coconut flour. Coconut flour can be processed into gluten-free foods that are beneficial for health. Coconut flour is produced by drying coconut pulp, roasting, grinding, and sieving. The resulting coconut flour has a pure white to yellowish white color with a distinctive coconut aroma. Coconut flour is processed into healthy, non-gluten foods for diabetics, such as gluten-free banana cake. Coconut water can be used as a facial mask that functions to moisturize the skin. Community service activities by utilizing the potential of natural resources in Panca Mukti village are very targeted. Based on the results of the questionnaire, there was an increase in community knowledge after the extension and training activities were carried out. This activity also aims to improve the community's economy by utilizing coconut pulp.
Drug utilization patterns and dosing appropriateness of antirheumatic drugs in outpatients with rheumatoid arthritis at Harapan dan Doa General Hospital, Bengkulu City, Indonesia Juniarti, Silvia; Rahmawati, Reza; Maryanti, Evi; Handayani, Dian; Sari, Delia Komala; Sari, Dwi Dominica; Pertiwi, Reza; Oktarini, Rizki; Wulandari, Septi
Pharmacy Reports Vol. 5 No. 2 (2025): Pharmacy Reports
Publisher : Indonesian Young Scientist Group and UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51511/pr.106

Abstract

Rheumatoid arthritis (RA) is an autoimmune disease that requires long-term treatment and careful management. Inappropriate therapy may increase morbidity and mortality; therefore, appropriate drug selection and prescribing are essential to improving healthcare quality, particularly in hospital settings. This study aimed to determine the prescribing patterns of medications for patients with rheumatoid arthritis at Harapan dan Doa General Hospital in Bengkulu City. A descriptive, quantitative design was employed, utilizing a total sampling technique. The results showed that, based on drug combination patterns, most patients received triple-drug therapy (46.66%), followed by dual therapy (31.61%) and monotherapy (21.64%). The most common monotherapy was etoricoxib (8.33%), while the most frequent two-drug combination was methotrexate and methylprednisolone (11.66%). The predominant three-drug combination consisted of methotrexate, methylprednisolone, and meloxicam (15%). Based on therapeutic class, the prescribed drugs included nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) (80%), corticosteroids (71.66%), disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs) (61.66%), and analgesics (10%). Although all prescribed drugs followed the recommended dosing guidelines, NSAIDs and corticosteroids were used more frequently than methotrexate. This pattern may reflect variations in clinical practice or differences in patient characteristics.