Purnama, Rahmiaty
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Relationship Between Parity and the Incidence of Perineal Rupture: Literature Review Junior, Herlambang Andreka; Fujiko, Masyita; Purnama, Rahmiaty
Journal of Midwifery and Nursing Vol. 7 No. 1 (2025): January: Health Science
Publisher : Institute Of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/jmn.v7i1.5663

Abstract

Perineal ruptureis an injury to the birth canal that occurs during the birth of a baby, either using or without tools. Perineal rupture is the second highest cause of postpartum maternal hemorrhage. Primiparous women are more likely to experience perineal rupture than multiparous women. The purpose of this literature review is to determine the relationship between parity and the incidence of perineal rupture in postpartum women. Using the literature review method with the PRISMA Flow Diagram principle. Articles or scientific journals were downloaded from PubMed, Portal Garuda, and Google Scholar with SINTA IV and V standards. The keywords in this article search were parity and perineal rupture. 197 articles were obtained in the search results. All articles were selected based on the inclusion criteria, 10 research articles were obtained to be reviewed. The results showed that there was a relationship between parity and the incidence of perineal rupture where the lower the parity, the higher the risk of perineal rupture.
KARAKTERISTIK PASIEN RETINOPATI DIABETIK DI KLINIK JEC-ORBITA Aftha, Aghnia Ulya; Amir, Suliati P.; Rumlawan, Sarinah M.; Novriansyah, Zulfikri Khalil; Purnama, Rahmiaty
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.23820

Abstract

Retinopati Diabetik merupakan penyakit vaskular pada retina akibat dari komplikasi Diabetes Mellitus. Kelainan vaskular pada retina dapat berupa mikroaneurisma maupun perdarahan intraretinal, yang di tandai oleh kerusakan kerusakan dan sumbatan pembuluh-pembuluh darah halus retina yang paling sering menyebabkan kebutaan dan penurunan kualitas hidup pada penderitanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien Retionpati Diabetik di Klinik JEC-Orbita berdasarkan usia, jenis kelamin, kadar GDS, gambaran visus, TIO, dan jenis Rtinopati Diabetik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian purposive sampling. Data penelitian diambil pada tahun 2021 – 2022 di Klinik JEC – Orbita Makassar. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh data berdasarkan usia 77,4% kasus terjadi pada usia 45-64 tahun. Berdasarkan jenis kelamin 57 % kasus terjadi pada perempuan, 43% kasus terjadi pada pasien dengan kadar GDS ? 200 mg/dl. ± 35,5 % kasus terjadi pada pasien memiliki nilai visus <20/200. Serta ± 90,3 % kasus terjadi pada pasien memiliki nilai TIO 10-21 mmHg. Dan 50,5% kasus retinopati diabetik terjadi pada pasien dengan tipe High Risk Proliverative Diabetic Retinopathy. Angka Retinopati diabetik cukup tinggi pada pasien diabetes Mellitus dan terbanyak pada tipe High Risk Proliverative Diabetic Retinopathy. Pasien sudah lama menderita dengan GDS yang tidak terkontrol. Terbanyak pada Perempuan, usia pertengahan dan nilai visus <20/200.
GAMBARAN KLINIS PENDERITA ILEUS OBSTRUKTIF : LITERATURE REVIEW Su'un, Zulfah Aliah; GanI, Azis Beru; Purnama, Rahmiaty
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.26833

Abstract

Ileus obstruktif atau sering disebut dengan bowel obstruction merupakan salah satu proses patologik yang mengakibatkan gawat abdomen. Gawat abdomen merupakan kondisi kegawatan di rongga perut. Sekitar 60% penyebab ileus obstruksi adalah adhesi yang terjadi akibat pasca operasi regio abdominal dan operasi di bidang obstetrik ginekologi. Penyebab terjadinya ileus obstruksi pada usus halus antara lain hernia inkarserata, adhesi atau perlekatan usus, invaginasi (intususepsi), askariasis, volvulus, tumor, batu empedu yang masuk ke ileus. Obstruksi pada neonatal terjadi pada 1/1.500 kelahiran hidup. Gambaran klinik yang dapat ditimbulkan sebagai akibat obstruksi usus dapat bersifat sistemik seperti dehidrasi berat, hipovolemia, syok oliguria, gangguan keseimbangan elektrolit, perut gembung. Serangan yang bersifat kolik pun dapat terjadi seperti nyeri perut berkala, distensi berat, mual / muntah, gelisah / menggeliat, bunyi usus nada tinggi, obstipasi dan tidak ada flatus. Tujuan dari tinjauan literatur ini adalah untuk mengetahui gambaran klinis penderita ileus obstruktif. Menggunakan metode literature review dengan prinsip Diagram Alur PRISMA. Artikel atau jurnal ilmiah diunduh dari PubMed, Portal Garuda, dan Google Scholar dengan standar SINTA IV dan V. Kata kunci dalam pencarian artikel ini yaitu gambaran klinis, ileus obstruktif. Didapatkan 92 artikel dalam hasil pencarian. Semua artikel diseleksi berdasarkan kriteria inklusi diperoleh 8 artikel penelitian yang akan di telaah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyeri perut, mual, muntah, dan distensi abdomen merupakan gambaran klinis penderita ileus obstruktif. 
TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 TERHADAP RETINOPATI DIABETIK Devita Nurul Ainiah, A.; Novriansyah, Zulfikri Khalil; Purnama, Rahmiaty; Kurniawan, Iwan; Hidayati, Prema Hapsari
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.27305

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolik kronik yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah atau hiperglikemia, World Health Organization (WHO) melaporkan terdapat 422 juta orang secara global menderita DM hingga Mei 2020. DM dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti komplikasi nefropati, kardiovaskular, neulrologi, dan okular, dengan retinopati diabetikum (RD) sebagai komplikasi okular mikrovaskuler yang paling sering terjadi pada DM.Retinopati diabetik didefinisikan sebagai gangguan pada sirkulasi retina yang mengganggu pengiriman oksigen dan nutrisi ke retina, oleh karena itu, kerusakan pada sirkulasi retina dapat mempengaruhi penglihatan normal. Prevalensi RD secara global pada pasien diabetes dewasa dilaporkan sebesar 27% dan 4,8% dari seluruh kasus kebutaan. Tingkat pengetahuan tentang RD sebagai komplikasi pada mata di antara pasien diabetes merupakan faktor penting untuk diagnosis dini dan manajemen RD, Hal ini membantu pasien diabetes untuk melihat faktor risiko  dan memungkinkan mereka untuk mengembangkan sikap positif untuk melakukan skrining dini dan pengobatan tepat waktu. Selain itu, pengetahuan pasien terhadap RD juga dapat mencegah kemungkinan terjadinya gangguan penglihatan akibat penyakit ini. Kesadaran pasien akan RD akan menjadi kunci untuk perbaikan lebih lanjut dalam manajemen dan pencegahan RD.