Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Overview Studi Kelayakan Bisnis Untuk Keberhasilan Dan Keberlanjutan Usaha Lisa Qamara; Andrian Febriansyah; Deri Kurniawan; Dini Vientiany
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Digital Vol. 2 No. 3 (2025): Januari - Maret
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A business feasibility study is a comprehensive evaluation process that aims to assess the potential success of a business idea before it is implemented. The process includes analyzing various aspects such as market, technical, legal, financial, and socio-economic impacts. In the market aspect, research is conducted on demand, potential market segments, and effective marketing strategies. Technical aspects include infrastructure, technology and human resource requirements. The financial evaluation examines projected revenues, costs, cash flow, and investment feasibility. In addition, the legal and socio-economic analysis highlights regulatory compliance and the impact of the business on the environment and society. The results of the feasibility study help decision-makers to assess whether the business can be continued, modified or cancelled, thereby reducing the risk of failure and maximizing the chances of success. A business feasibility study is an important tool in strategic planning to ensure a business can grow sustainably.
SOSIALISASI KOMPENSASI TERHADAP LAYANAN KUNJUNGAN DI RUTAN KELAS IIB KOTABUMI Andrian Febriansyah; Alif Julizar Sanjaya
Journal Central Publisher Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Central
Publisher : Central Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60145/jcp.v2i1.330

Abstract

Latar Belakang : Pelayanan publik merupakan hak setiap warga negara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Kotabumi berupaya memberikan layanan terbaik bagi masyarakat dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), namun masih menghadapi kendala seperti waktu tunggu yang lama dan lonjakan jumlah antrian. Oleh karena itu, diperlukan inovasi guna meningkatkan efektivitas pelayanan dan mendukung Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hambatan pelayanan di Rutan Kelas IIB Kotabumi serta mengevaluasi efektivitas pemberian kompensasi terhadap layanan kunjungan guna meningkatkan kualitas pelayanan. Metode : Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis menggunakan model Miles dan Huberman yang mencakup reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil dan Pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala utama dalam pelayanan adalah waktu tunggu yang lama dan lonjakan antrian. Untuk mengatasi hal tersebut, diterapkan inovasi berupa pemberian kompensasi layanan kunjungan, didukung oleh sosialisasi, optimalisasi fasilitas, serta peningkatan supervisi. Evaluasi menggunakan analisis SWOT menunjukkan bahwa strategi ini berpotensi meningkatkan kualitas layanan meskipun masih menghadapi tantangan dalam aspek sumber daya dan penerimaan masyarakat. Kesimpulan : Peningkatan pelayanan publik di Rutan Kelas IIB Kotabumi dapat diwujudkan melalui inovasi dalam sistem layanan kunjungan, salah satunya dengan pemberian kompensasi. Solusi ini terbukti mampu mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kepuasan masyarakat serta WBP. Diperlukan sinergi antara petugas, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya guna mendukung keberlanjutan kebijakan ini dalam rangka menciptakan pelayanan yang lebih efektif dan efisien.
EFEKTIVITAS KERJA SAMA KETERAMPILAN KERJA ANTARA LEMBAGA PELATIHAN KERJA DENGAN LAPAS KELAS IIB GUNUNG SUGIH Andrian Febriansyah
Jurnal Dinamika Sosial dan Sains Vol. 2 No. 2 (2025): Jurnal Dinamika Sosial dan Sains
Publisher : CV.Sentral Bisnis Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60145/jdss.v2i2.127

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan menyelenggarakan fungsi pembinaan kepada narapidana salah satunya pembinaan kemandirian dalam bentuk keterampilan kerja. Keterampilan kerja dimaksud pada lapas kelas IIB Gunung Sugih diwujukan dengan kerjasama dengan lembaga pelatihan kerja. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Efektivitas Kerja Sama Keterampilan Kerja Antara Lembaga pelatihan kerja dengan Lapas Kelas IIB Gunung Sugih, dan mengetahui apa saja hambatan dari pelaksanaan kerja sama pembinaan keterampilan kerja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan sumber data primer dan sekunder yang diperoleh dari Lapas Kelas IIB Gunung Sugih. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumen, kemudian data dianalisis menggunakan model Miles & Huberman dengan mereduksi data, menyajikan data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yakni kerja sama keterampilan kerja antara Lembaga Pelatihan Kerja dengan Lapas Kelas IIB Gunung Sugih telah efektif dilakukan karena memenuhi faktor Berorientasi pada pencapaian tujuan, Memperhatikan kepentingan bersama, Prinsip saling menguntungkan. Basic Literacy Skill, Techincal skill, Interpersonal skill, serta Problem solving. Hasil penelitian selanjutnya yakni kendala antara lain: Sarana dan prasarana di Lapas Kelas IIB Gunung Sugih belum memenuhi pelatihan kerja modern, Tingkat pemahaman narapidana yang berbeda dalam mengikuti pelatihan kerja, Sulitnya memasarkan hasil keterampilan kerja, Kurangnya petugas dalam mengawasi kegiatan pelatihan kerja, serta Keterbatasan dalam memberikan penilaian pelatihan kerja yang diikuti oleh narapidana.
Analisis Literasi Keuangan dan Preferensi Masyarakat UMKM dan Nelayan Terhadap Bank Syariah (Studi Kasus Masyarakat Kota Sibolga) Andrian Febriansyah; , Ahmad Indra Perdana; , Tuti Anggraini
Paradoks : Jurnal Ilmu Ekonomi Vol. 8 No. 3 (2025): May - July
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57178/paradoks.v8i3.1522

Abstract

Kota Sibolga dikenal sebagai kota terkecil di kawasan Sumatera Utara. Status ini secara tidak langsung turut memengaruhi tingkat literasi keuangan syariah dan preferensi masyarakat terhadap layanan perbankan syariah yang masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam bagaimana tingkat literasi keuangan serta kecenderungan masyarakat dalam memilih bank syariah, khususnya di kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta komunitas nelayan di Sibolga. Dalam konteks tersebut, literasi keuangan memegang peran penting sebagai fondasi pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan syariah yang sebenarnya dapat menunjang aktivitas ekonomi mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara kepada responden dari kalangan UMKM dan nelayan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Sibolga masih berada pada kategori not literate dalam hal keuangan syariah. Pemahaman mereka terhadap lembaga keuangan syariah masih terbatas, umumnya hanya mengenal bank syariah, sementara pengetahuan tentang lembaga keuangan syariah lainnya sangat minim. Dari sisi preferensi, sebagian besar pelaku UMKM dan nelayan menunjukkan ketertarikan yang rendah terhadap produk-produk perbankan syariah. Hal ini disebabkan oleh rendahnya pemahaman mengenai sistem dan manfaat bank syariah, serta adanya persepsi bahwa layanan bank syariah cenderung lebih rumit, lebih mahal, dan kurang fleksibel dibandingkan bank konvensional. Persepsi ini menjadi tantangan tersendiri dalam mendorong inklusi keuangan syariah di kota kecil seperti Sibolga.
MENUMBUHKAN SIFAT KEPEMIMPINAN NARAPIDANA MELALUI KEGIATAN LATIHAN KEPEMIMPINAN DAN BELA NEGARA (LKBB) Andrian Febriansyah; Budi Priyatmono
Journal Central Publisher Vol 3 No 4 (2025): Jurnal Central
Publisher : Central Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60145/jcp.v3i4.631

Abstract

Latar Belakang : Pembinaan narapidana tidak hanya bertujuan untuk menghukum, tetapi juga untuk mempersiapkan mereka kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik. Salah satu pendekatan yang efektif adalah melalui kegiatan Latihan Kepemimpinan dan Bela Negara (LKBB), yang dirancang untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, tanggung jawab, dan kepemimpinan. Kegiatan ini berperan penting dalam membentuk karakter narapidana, khususnya dalam menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang positif dan konstruktif. LKBB memberikan pengalaman langsung dalam kerja sama tim, pengambilan keputusan, serta penguatan mental dan moral. Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang bagaimana kegiatan LKBB dapat menumbuhkan sifat kepemimpinan narapidana. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi kendala dan peluang dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, serta merumuskan strategi pengembangan program agar lebih efektif dalam mendukung tujuan rehabilitasi dan reintegrasi sosial narapidana. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Observasi dilakukan secara langsung terhadap kegiatan LKBB di dalam lembaga pemasyarakatan, guna memperoleh gambaran nyata mengenai pelaksanaannya. Hasil dan Pembahasan : Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi kegiatan, narapidana yang terlibat dalam LKBB menunjukkan peningkatan dalam hal kedisiplinan, rasa tanggung jawab, dan kemampuan memimpin dalam lingkup komunitasnya. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan kegiatan ini meliputi pendekatan partisipatif, keterlibatan petugas yang kompeten, serta suasana pembinaan yang kondusif. Kesimpulan : Dengan menerapkan program LKBB secara konsisten, lembaga pemasyarakatan dapat menjalankan fungsinya secara lebih efektif dalam rehabilitasi narapidana, serta membekali mereka dengan karakter kepemimpinan yang berguna setelah kembali ke masyarakat. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi angka residivisme dan meningkatkan kontribusi positif mantan narapidana dalam kehidupan sosial.