Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH DIMENSI MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN ASURANSI BPJS KESEHATAN DAN NON ASURANSI BPJS KESEHATAN DI RSUD ABEPURA KOTA JAYAPURA Ria Romantir; Zakharias Giay; Agus Zainuri; Rosmin M. Tingginehe
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 1 No. 7 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas Pengaruh Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan terhadap Kepuasan Pasien Asuransi Bpjs Kesehatan dan Non Asuransi Bpjs Kesehatan Di Rsud Abepura Kota Jayapura Provinsi Papua. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif.Populasi dalam penelitian ini adalah pasien semua unit pelayanan di RSUD Abepura (ruang rawat inap dan ruang rawat jalan) dalam 1 tahun terakhir yakni bulan Januari-Desember 2023. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pasien BPJS dan pasien non BPJS yang memanfaatkan di RSUD Abepura bulan Januari-Desember 2023. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah: Editing, Coding, Scoring, Entry Data, dan Tabulating. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Analisis Univariat, Analisis Bivariat, dan Analisis multivariat. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa semua dimensi mutu pelayanan kesehatan (kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti fisik) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien asuransi BPJS dan Non BPJS Kesehatan. Pada uji multivariat terdapat tiga dimensi mutu pelayanan yang dominan mempengaruhi kepuasan pasien yaitu; daya tanggap (p-value = 0,039; OR=14), empati (p-value = 0,002; OR=18, dan bukti fisik (p-value = 0,018; OR=20).
Analisis Kebijakan dan implementasi Posbindu PTM di Puskesmas Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua Yunita Irianti Mangonto; Ria Romantir; Antonius Satrio Wicaksono Dosinaeng; Yohanes Saway; Mince Touw
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 1 No. 8 (2024): Oktober 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) telah muncul sebagai tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia, yang memerlukan tindakan pencegahan yang efektif seperti program Posbindu. Studi ini mengevaluasi pelaksanaan dan dampak Posbindu PTM di Puskesmas Harapan, dengan fokus pada tren prevalensi PTM terkait usia dan pendidikan. Pendekatan metode campuran digunakan, menggabungkan data kuantitatif dari catatan kesehatan dengan wawancara kualitatif yang melibatkan petugas kesehatan masyarakat dan penduduk setempat. Temuan tersebut mengungkapkan prevalensi PTM yang lebih tinggi, terutama di antara individu berusia 48 tahun ke atas, sementara tingkat pendidikan secara signifikan memengaruhi kesadaran dan perilaku kesehatan. Secara khusus, individu dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi menunjukkan pengetahuan yang lebih baik tentang risiko kesehatan, namun banyak yang masih mengalami PTM, yang menunjukkan bahwa pendidikan saja tidak cukup. Tantangan seperti keterbatasan dana, pelatihan yang tidak memadai untuk kader kesehatan, dan keterlibatan masyarakat yang rendah secara signifikan menghambat pelaksanaan program Posbindu yang efektif. Pembahasan menekankan perlunya peningkatan pendidikan kesehatan dan keterlibatan masyarakat secara aktif untuk memaksimalkan manfaat inisiatif Posbindu. Selain itu, strategi untuk meningkatkan alokasi sumber daya dan meningkatkan partisipasi masyarakat direkomendasikan untuk memperkuat jangkauan dan efektivitas program. Kesimpulannya, penguatan program Posbindu PTM sangat penting untuk mengurangi faktor risiko PTM dan meningkatkan hasil kesehatan secara keseluruhan di masyarakat, sehingga berkontribusi pada populasi yang lebih sehat dan lebih terinformasi. Kata Kunci : Penyakit tidak menular, posbindu PTM, kesehatan masyarakat
Pelaksanaan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua Antonius Satrio Wicaksono Dosinaeng; Yunita Irianti Mangonto; Derik Pibino; Ria Romantir; Lewi Itlay
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatnya prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kabupaten Jayapura, khususnya di Kampung Netar, Ayapo, dan Nolokla, tidak terlepas dari perubahan pola hidup yang tidak sehat dan kurangnya edukasi kesehatan. Pelaksanaan program Posbindu (Pos Pelayanan Terpadu) Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kabupaten Jayapura bertujuan untuk menanggulangi meningkatnya prevalensi PTM di masyarakat, khususnya di wilayah Kampung Netar, Ayapo, dan Nolokla. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan fenomenologi, pengumpulan data melalui wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus, dan observasi dengan melibatkan 36 informan, meliputi petugas kesehatan, tokoh masyarakat, dan peserta program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penderita PTM (85,71%) berusia ≥48 tahun, dengan hipertensi sebagai penyakit terbanyak yang ditemukan, yaitu 85,71% dari kelompok usia tersebut. Selain itu, penderita PTM yang hanya berpendidikan SMP mencapai 42,86%, hal ini menunjukkan masih adanya kesenjangan kesadaran kesehatan meskipun tingkat pendidikan sudah tinggi. Faktor gaya hidup muncul sebagai kontributor signifikan terhadap PTM, dengan kurangnya kebiasaan sehat yang tercatat di antara masyarakat. Kader (petugas kesehatan masyarakat) memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran, namun efektivitas mereka bervariasi secara signifikan antar desa, dengan kesadaran 100% di Kampung Netar dibandingkan dengan keterlibatan yang lebih rendah di Ayapo dan Nolokla. Sebagai kesimpulan, meskipun program Posbindu telah beroperasi sejak 2018 dan mematuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diperkenalkan pada tahun 2019, penekanan yang lebih besar pada pendidikan pencegahan dan peningkatan keterlibatan masyarakat sangat penting untuk mengurangi prevalensi PTM.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS WAENA DI KOTA JAYAPURA Susanty Tandililing; Ria Romantir; Antonius Satrio Wicaksono Dosinaeng; Manda Murib
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) di Indonesia perlu ditingkatkan dan dilestarikan. Dalam upaya pelestarian penggunaan ASI, yang perlu ditingkatkan adalah pemberian ASI eksklusif, yaitu pemberian ASI segera (kurang lebih satu jam setelah setelah lahir) sampai bayi berumur enam bulan dan memberikan kolostrum yang mengandung semua bahan gizi yang dibutuhkan oleh bayi baru lahir dan melindungi bayi dari penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan pengetahuan dan sikap ibu terhadap ASI eksklusif di lingkungan puskesmas Waena, Kota Jayapura. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi usia > 6-12 bulan di puskesmas waena kota jayapura sebanyak 50 responden. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik cross sectional. Berdasarkan hasil uji Korelasi menggunakan Uji Pearson didapatkan 0.00 < 0.05 yang berarti Pengetahuan memiliki korelasi dengan Pemberian ASI eksklusif, dimana nilai persen korelasinya sebesar 0.829 dengan kategori korelasi kuat. Berdasarkan hasil uji Korelasi menggunakan Uji Pearson didapatkan 0.00 < 0.05 yang berarti Sikap memiliki korelasi dengan Pemberian ASI eksklusif, dimana nilai persen korelasinya sebesar 0.756 dengan kategori korelasi kuat. Hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang positif dan kuat antar Pengetahuan dan sikap dengan Pemberian ASI eksklusif. Artinya semakin baik sikap dan pengetahuan maka semakin tinggi kesadaran ibu bahwa ASI eksklusif itu sangat penting. 
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU HIDUP SEHAT DALAM MENGHADAPI ERA NEW NORMAL PADA MAHASISWA UNIVERSITAS CENDERAWASIH Muammar Karim; Ria Romantir; Antonius Satrio Wicaksono Dosinaeng; Ironimus Baransano
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Papua terus merasakan peningkatan jumlah Covid-19 yang mengundang pemerintah untuk menegakkan berbagai kebijakan dalam menanggapi kasus Covid-19. Pasalnya, Papua berada pada peringkat ke-13 (12.824 kasus) dalam klaster jumlah kasus terbanyak di Indonesia Pada kondisi tersebut, pemahaman dan penerapan protokol kesehatan masa pandemi sangatlah mempengaruhi perilaku penanganan covid-19. Perlu adanya survey untuk melihat bagaimana perilaku penanganan covid 19 oleh seluruh masyarakat umum termasuk dunia pendidikan contohnya mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa universitas cenderawasih sebanyak 300 responden. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik cross sectional dan Data yang didapat akan diuji menggunakan uji statistic sommers. didapatkan keeratan hubunan sebesar 0.325, yang masuk pada kategori Moderate. Hubungan antar kedua variabel memiliki arah korelasi positif yang berart bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seorang mahasiswa, maka semakin tinggi pula perilaku hidup sehat yang didapatkan.