Fatty Acid Methyl Ester (FAME) atau biodiesel dengan bahan baku berupa minyak kelapa sawit adalah salah satu bahan bakar nabati pengganti bahan bakar fosil. Minyak kelapa sawit dengan kandungan asam lemak bebas yang masih tinggi dikenal dengan istilah CPO-off grade. Proses yang dapat digunakan untuk menurunkan asam lemak bebas dalam CPO-off grade adalah esterifikasi. Katalis digunakan dalam proses pembuatan biodiesel agar mampu menghasilkan biodiesel dengan mutu yang sesuai dengan standar. Pengaruh konsentrasi katalis H2SO4 dan NaOH dalam proses produksi biodiesel akan dipelajari dalam penelitian ini. Proses esterifikasi dilakukan dengan tiga variasi katalis H2SO4 yaitu A=1%-massa; B=2%-massa; dan C=3%-massa, sedangkan dalam proses transesterifikasi menggunakan 3 variasi konsentrasi katalis NaOH yaitu A=1%-massa; B=2%-massa; dan C=3%-massa. Kualitas biodiesel yang dihasilkan ditentukan melalui nilai perolehan, massa jenis, viskositas kinematik, bilangan asam, FFA, kadar air, dan titik nyala. Dari penelitian ini diperoleh bahwa konsentrasi katalis dalam proses produksi biodiesel mempengaruhi terhadap kualitas biodiesel yang dihasilkan. Konsentrasi katalis H2SO4 dan NaOH 1%-massa adalah konsentrasi yang optimum karena menghasilkan biodiesel dengan kualitas yang memenuhi standar SNI Biodiesel 7182:2015 dengan perolehan, massa jenis, viskositas kinematik, bilangan asam, FFA, kadar air dan titik nyala berturut-turut adalah 79%, 861,12 kg/m3, 4,08 mm2/s(cSt), 0,44 mg NaOH/g FAME, 0,28%, 0,028% dan 184°C.