Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Potensi Mangrove (Rhizophora mucronate) Sebagai Tisane yang Kaya Fenol Dan Antioksidan Hardiningtyas, Safrina Dyah; Purwaningsih, Sri; Alam, M. Sastra; Sinulingga, Fahri
Akuatika Indonesia Vol 9, No 2 (2024): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v9i2.48695

Abstract

Rhizophora mucronata (R. mucronata) merupakan jenis mangrove yang banyak dijumpai di Indonesia. Daun, buah dan bunga R. mucronata diketahui mengandung komponen bioaktif sehingga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tisane atau teh herbal. Kandungan fenol dan aktivitas antioksidan tisane dari beberapa bagian R. muconata masih belum diketahui. Penelitian ini bertujuan menentukan komponen kimiawi serta aktivitas antioksidan yang terkandung dalam tisane daun, bunga dan buah R. mucronata. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini yaitu rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan perbedaan bagian meliputi daun, bunga dan buah dengan tiga kali ulangan. Metode penelitian meliputi karakterisasi komponen kimiawi daun, bunga dan buah, antara lain proksimat, logam berat, dan fitokimia; ekstraksi komponen bioaktif, serta analisis total fenol dan aktivitas antioksidan ekstrak R. mucronata. Ketiga bagian tanaman R. mucronata dikeringkan dengan menggunakan dehydrator suhu 50 ºC, kemudian diekstraksi dengan maserasi menggunakan air panas suhu ±100 ºC selama 1 jam untuk memperoleh bioaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun, bunga dan buah R. mucronata memiliki kandungan logam berat dibawah standar SNI teh kering dalam kemasan dan aman untuk dikonsumsi. Ekstrak bunga memiliki aktivitas antioksidan tertinggi 55,21±5,156 mg asam askorbat/g ekstrak dan total fenol tertinggi 2,44±0,354 mg/g. Terdapat korelasi positif antara aktivitas antioksidan dan total fenol. Kandungan senyawa bioaktif pada ekstrak bunga yaitu fenol, saponin, flavonoid, tanin dan triterpenoid.
Effect of Different Papain Concentrations on Yield and Quality of Tuna Eye Oil Trilaksani, Wini; Nurhayati, Tati; Santoso, Joko; Riyanto, Bambang; Fauziah, Silva; Sinulingga, Fahri
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 17 No. 2 (2025): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jipk.v17i2.57637

Abstract

Graphical Abstract Highlight Research Innovative Use of By-Products: The study explores the use of tuna eye by-products, a rich source of docosahexaenoic acid (DHA), to reduce reliance on imported fish oil and promote sustainable utilization of fishery waste. Enhanced Extraction Methodology: Enzymatic extraction using papain at optimal concentrations significantly improves the yield and quality of tuna eye oil, achieving up to six times higher yield compared to other methods. Nutritional and Quality Benefits: The extracted oil demonstrated low Index of Atherogenicity (IA) and Index of Thrombogenicity (IT), indicating its potential as a heart-healthy dietary supplement, with DHA and EPA concentrations well preserved. Environmental and Safety Advantages: The enzymatic process is solvent-free, minimizing environmental impact and ensuring consumer safety, while also addressing challenges posed by extended sample storage during the COVID-19 pandemic. Abstract Docosahexaenoic acid (DHA), a crucial omega-3 fatty acid, plays a vital role in neurodevelopment and cardiovascular health. Indonesia relies heavily on imported fish oil, despite its significant potential in underutilized by-products like tuna eyes. This study investigates the optimization of papain enzyme concentration for enzymatic extraction of DHA-rich oil from tuna eyes, aiming to enhance yield and maintain quality. Using 1% papain at 55°C for 1 hour, the optimized process achieved an oil yield of 8.59 ± 0.69%, six times higher than cold extraction without enzymes. The extracted oil exhibited high oxidative stability with low Index of Atherogenicity (IA: 0.38–0.40) and Index of Thrombogenicity (IT: 0.20–0.21), while DHA content remained well-preserved at 27.82%. This method also demonstrated the capability to maintain oil quality even after prolonged storage during the COVID-19 pandemic. Compared to conventional methods, enzymatic extraction provides a sustainable and efficient alternative by reducing chemical solvent use, minimizing environmental impact, and maximizing the utilization of fishery by-products. These findings offer a scalable solution for producing high-value omega-3 oils, contributing to global dietary needs and promoting sustainability in the fishery industry.
Karakteristik fisikokimia tablet berbasis mikrokapsul minyak mata tuna dan spirulina: Evaluation of physicochemical characteristics of tuna’s eye oil microcapsule-spirulina tablets Sinulingga, Fahri; Trilaksani, Wini; Setyaningsih, Iriani
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 1 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(1)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i1.49473

Abstract

Omega-3 sangat penting dalam pencegahan dampak penurunan kecerdasan. Kelemahan omega-3 sangat rentan teroksidasi, sehingga diperlukan bahan tambahan yang memiliki aktivitas antioksidan. Spirulina platensis dapat diaplikasikan untuk pencegahan oksidasi omega-3 dalam bentuk sediaan kering. Tujuan penelitian ini menentukan formulasi terbaik kombinasi mikrokapsul minyak mata tuna dan S. platensis pada pembuatan tablet berdasarkan parameter fisikokimia, bilangan peroksida, dan aktivitas air. Penelitian ini terdiri atas tiga tahapan, yaitu ekstraksi dan mikroenkapsulasi minyak mata tuna, kultivasi S. platensis, dan formulasi tablet menggunakan metode kempa. Perlakuan formula tablet dibagi menjadi empat, yaitu F1 (mikrokapsul minyak mata tuna dan vitamin C) (300 mg: 140 mg), F2 (mikrokapsul minyak mata tuna dan kultur Spirulina) (280 mg: 160 mg), F3 (mikrokapsul minyak mata tuna dan kultur Spirulina) (300 mg: 140 mg), dan F4 (mikrokapsul minyak mata tuna dan Spirulina komersial) (300 mg: 140 mg). Hasil penelitian menunjukkan minyak mata tuna telah memenuhi standar dengan bilangan asam 0,26±0,01 mg KOH/g, nilai peroksida 4,07±0,25 meq/kg), nilai anisidin 8,21±0,15 meq/kg, dan total oksidasi 16,35±0,18 meq/kg serta efisiensi mikroenkapsulasi 91,14%. Spirulina kultur yang digunakan juga sudah memenuhi standar mutu Spirulina kering dengan nilai kadar air 9,02±0,07%, abu 6,24±0,06%, protein 57,55±0,21%, lemak 2,07±0,02%, dan karbohidrat 25,12±0,16%. Formulasi tablet F3 merupakan perlakuan terbaik dengan karakteristik fisik yang sesuai standar mutu tablet, nilai keregasan terkecil 0,55%, waktu hancur terkecil kurang dari 12 menit, dan kadar lemak 13,57%. Stabilitas bilangan peroksida dan aktivitas air selama penyimpanan menunjukkan formula F3 lebih stabil dibandingkan formula lainnya.