Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PERAN IKATAN MUDA-MUDI GENTENG CILAMAJANG (IKAMUGENCI) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERORGANISASI PADA GENERASI Z M. Kamal Arduansyah; Fauziah, Silva; Ayu Rahma Dewi, Wanda; Fauziah, Salamatul; Hamdan, Ahmad
Jurnal Obor Penmas: Pendidikan Luar Sekolah Vol. 6 No. 2 (2023): Jurnal Obor Penmas: Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/oborpenmas.v6i2.14366

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui peran karang taruna dalam meningkatkan keterampilan berorganisasi para generasi Z yang ada di Kampung Genteng, Kelurahan Cilamajang, kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan hasil akhir dari penelitian yang kami lakukan. Peran IKAMUGENCI ini sangatlah diperlukan oleh masyarakat sekitar termasuk bagi para generasi Z. Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan, peran IKAMUGENCI sebagai Karang Taruna Unit RW di Kampung Genteng Kelurahan Cilamajang Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya ini sangatlah diperlukan oleh masyarakat sekitar termasuk bagi para generasi Z. Berikut rincian dari Berikut rincian dari peran IKAMUGENCI ini: 1) Sebagai organisasi sosial pemecah setiap permasalahan-permasalahan yang ada di Kampung Genteng Kelurahan Cilamajang Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, dan 2) Sebagai organisasi sosial yang memberikan pembinaan tentang keterampilan berorganisasi bagi para Generasi Z yang ada di Kampung Genteng Kelurahan Cilamajang Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Kata kunci: Keterampilan Berorganisasi, Generasi Z, Karang Taruna
PERAN IKATAN MUDA-MUDI GENTENG CILAMAJANG (IKAMUGENCI) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERORGANISASI PADA GENERASI Z M. Kamal Arduansyah; Fauziah, Silva; Ayu Rahma Dewi, Wanda; Fauziah, Salamatul; Hamdan, Ahmad
Jurnal Obor Penmas: Pendidikan Luar Sekolah Vol. 6 No. 2 (2023): Jurnal Obor Penmas: Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/oborpenmas.v6i2.14366

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui peran karang taruna dalam meningkatkan keterampilan berorganisasi para generasi Z yang ada di Kampung Genteng, Kelurahan Cilamajang, kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk mendeskripsikan hasil akhir dari penelitian yang kami lakukan. Peran IKAMUGENCI ini sangatlah diperlukan oleh masyarakat sekitar termasuk bagi para generasi Z. Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan, peran IKAMUGENCI sebagai Karang Taruna Unit RW di Kampung Genteng Kelurahan Cilamajang Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya ini sangatlah diperlukan oleh masyarakat sekitar termasuk bagi para generasi Z. Berikut rincian dari Berikut rincian dari peran IKAMUGENCI ini: 1) Sebagai organisasi sosial pemecah setiap permasalahan-permasalahan yang ada di Kampung Genteng Kelurahan Cilamajang Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, dan 2) Sebagai organisasi sosial yang memberikan pembinaan tentang keterampilan berorganisasi bagi para Generasi Z yang ada di Kampung Genteng Kelurahan Cilamajang Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Kata kunci: Keterampilan Berorganisasi, Generasi Z, Karang Taruna
MSME Development Through Packaging Design, Labels and Trademark Registration Fadhilah, Eka Yuli Astuti; Fadhilah, Rahma; Putri, Yessa Meidina; Anjani, Ayu Sri; Azkia, Zahratul; Hasanah, Alfiyah Nurul; Saharani, Silvi Intan; Fauziah, Silva; Sintawati, Cucu; Lesmana, Indra
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2025): January 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i1.4401

Abstract

The MSME sector plays an important role in the development of the national and regional economy. MSMEs can increase income, reduce unemployment rates in villages and can increase entrepreneurial experience. Mekarsari Village has a variety of MSMEs which have great potential to improve community welfare. However, the problem faced by MSME in Mekarsari Village is a lack of knowledge about creating packaging designs, labels and registering trademarks to protect intellectual property rights. The aim of this service is to provide assistance in creating and updating packaging and labels so that the products produced are more attractive and have a higher selling price, as well as providing knowledge about how to register trademarks so they can compete with competitors. The methods used in this service are direct observation, interviews and discussions and implementation. The results obtained from this service are the creation of understanding among MSME players in Mekarsari village about how to make packaging and labels so that the products produced are more innovative. This service also increases the legal awareness of the MSME community regarding the importance of registering trademarks and how to register these brands.
PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA (BKB) DALAM PENCEGAHAN STUNTING : THE ROLE OF TODDLER FAMILY DEVELOPMENT CADRES (BKB) IN STUNTING PREVENTION Fauziah, Silva
Jurnal Obor Penmas: Pendidikan Luar Sekolah Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Obor Penmas: Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/oborpenmas.v7i2.17214

Abstract

Kondisi gagal tumbuh kembang pada anak ini sangat mengkhawatirkan yang sasarannya anak usia 0-5 tahun yang memiliki ciri tinggi badan yang lebih pendek dari seusianya. Edukasi dan praktik yang kurang mengenai pola makan, pola asuh, dan sanitasi dapat menjadi faktor risiko stunting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kader BKB dalam pencegahan stunting di Kampung KB Sukamanah Safir Desa Jatisari Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan peran kader BKB diantaranya, menyusun jadwal kegiatan penyuluhan program BKB setiap satu bulan sekali. Kader BKB menyelenggarakan pertemuan mengenai penyuluhan upaya pencegahan stunting. Kader berperan menjadi fasilitator dalam pertemuan yang membahas mengenai edukasi pola makan, pola asuh dan sanitasi. Lalu melakukan kunjungan rumah untuk pemantauan yang berisiko terkena stunting. Kemudian melakukan rujukan, pencatatan dan pelaporan. Kesimpulannya, peran kader BKB dalam menjadi fasilitator dalam pertemuan dan kunjungan rumah dengan memberikan edukasi kepada seorang catin, bumil, busui, baduta/balita stunting meliputi perbaikan pola makan, pola asuh, dan sanitasi sebagai upaya pencegahan stunting. Dengan adanya penyuluhan kepada catin, bumil, busui, baduta/balita, penulis mengharapkan dapat mengurangi prevalensi angka stunting pada balita. Kata kunci: Kader BKB, Bina Keluarga Balita, Pencegahan Stunting
PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA (BKB) DALAM PENCEGAHAN STUNTING : THE ROLE OF TODDLER FAMILY DEVELOPMENT CADRES (BKB) IN STUNTING PREVENTION Fauziah, Silva
Jurnal Obor Penmas: Pendidikan Luar Sekolah Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Obor Penmas: Pendidikan Luar Sekolah
Publisher : Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/oborpenmas.v7i2.17214

Abstract

Kondisi gagal tumbuh kembang pada anak ini sangat mengkhawatirkan yang sasarannya anak usia 0-5 tahun yang memiliki ciri tinggi badan yang lebih pendek dari seusianya. Edukasi dan praktik yang kurang mengenai pola makan, pola asuh, dan sanitasi dapat menjadi faktor risiko stunting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kader BKB dalam pencegahan stunting di Kampung KB Sukamanah Safir Desa Jatisari Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan peran kader BKB diantaranya, menyusun jadwal kegiatan penyuluhan program BKB setiap satu bulan sekali. Kader BKB menyelenggarakan pertemuan mengenai penyuluhan upaya pencegahan stunting. Kader berperan menjadi fasilitator dalam pertemuan yang membahas mengenai edukasi pola makan, pola asuh dan sanitasi. Lalu melakukan kunjungan rumah untuk pemantauan yang berisiko terkena stunting. Kemudian melakukan rujukan, pencatatan dan pelaporan. Kesimpulannya, peran kader BKB dalam menjadi fasilitator dalam pertemuan dan kunjungan rumah dengan memberikan edukasi kepada seorang catin, bumil, busui, baduta/balita stunting meliputi perbaikan pola makan, pola asuh, dan sanitasi sebagai upaya pencegahan stunting. Dengan adanya penyuluhan kepada catin, bumil, busui, baduta/balita, penulis mengharapkan dapat mengurangi prevalensi angka stunting pada balita. Kata kunci: Kader BKB, Bina Keluarga Balita, Pencegahan Stunting
Analisis Kinerja Mesin Ring Frame Spinning 5 Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Six Big Losses pada PT Indorama Synthetics Tbk. Fauziah, Silva; Wibowo, Priyo Ari; Ulum, Rikzan Bachrul
Jurnal Teknik Industri Terintegrasi (JUTIN) Vol. 8 No. 3 (2025): July
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jutin.v8i3.48215

Abstract

This study aims to analyze the performance of the Ring Frame Spinning 5 machine at PT. Indorama Synthetics Tbk using the Overall Equipment Effectiveness (OEE) method and Six Big Losses approach. The research was conducted quantitatively using data from September 2024 to February 2025. The analysis showed that the average OEE value was 83.476%, which is below the World Class OEE standard of 85%. The highest losses were identified in Idling & Minor Stoppage (20.72%) and Reduced Speed Losses (24.56%). The root causes of these losses were analyzed using fishbone diagrams and the 5W + 1H method, focusing on factors such as manpower, machines, methods, materials, and the production environment. Recommended improvements include operator training, SOP implementation, scheduled machine component replacement, and environmental control in the production area.
Effect of Different Papain Concentrations on Yield and Quality of Tuna Eye Oil Trilaksani, Wini; Nurhayati, Tati; Santoso, Joko; Riyanto, Bambang; Fauziah, Silva; Sinulingga, Fahri
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 17 No. 2 (2025): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jipk.v17i2.57637

Abstract

Graphical Abstract Highlight Research Innovative Use of By-Products: The study explores the use of tuna eye by-products, a rich source of docosahexaenoic acid (DHA), to reduce reliance on imported fish oil and promote sustainable utilization of fishery waste. Enhanced Extraction Methodology: Enzymatic extraction using papain at optimal concentrations significantly improves the yield and quality of tuna eye oil, achieving up to six times higher yield compared to other methods. Nutritional and Quality Benefits: The extracted oil demonstrated low Index of Atherogenicity (IA) and Index of Thrombogenicity (IT), indicating its potential as a heart-healthy dietary supplement, with DHA and EPA concentrations well preserved. Environmental and Safety Advantages: The enzymatic process is solvent-free, minimizing environmental impact and ensuring consumer safety, while also addressing challenges posed by extended sample storage during the COVID-19 pandemic. Abstract Docosahexaenoic acid (DHA), a crucial omega-3 fatty acid, plays a vital role in neurodevelopment and cardiovascular health. Indonesia relies heavily on imported fish oil, despite its significant potential in underutilized by-products like tuna eyes. This study investigates the optimization of papain enzyme concentration for enzymatic extraction of DHA-rich oil from tuna eyes, aiming to enhance yield and maintain quality. Using 1% papain at 55°C for 1 hour, the optimized process achieved an oil yield of 8.59 ± 0.69%, six times higher than cold extraction without enzymes. The extracted oil exhibited high oxidative stability with low Index of Atherogenicity (IA: 0.38–0.40) and Index of Thrombogenicity (IT: 0.20–0.21), while DHA content remained well-preserved at 27.82%. This method also demonstrated the capability to maintain oil quality even after prolonged storage during the COVID-19 pandemic. Compared to conventional methods, enzymatic extraction provides a sustainable and efficient alternative by reducing chemical solvent use, minimizing environmental impact, and maximizing the utilization of fishery by-products. These findings offer a scalable solution for producing high-value omega-3 oils, contributing to global dietary needs and promoting sustainability in the fishery industry.
FORMULATION DEVELOPMENT OF A PREGNANCY SUPPLEMENT BASED ON TUNA EYE OIL USING MIXTURE DESIGN: PENGEMBANGAN FORMULASI SUPLEMEN KEHAMILAN BERBASIS MINYAK IKAN MATA TUNA MENGGUNAKAN MIXTURE DESIGN Trilaksani, Wini; Fauziah, Silva; Syahfitri, Utami Dyah; Riyanto, Bambang
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 16 No 3 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24319/jtpk.16.244-254

Abstract

Stunting is a chronic nutritional problem with a high prevalence in Indonesia, with inadequate intake of protein and DHA during pregnancy being among the primary causes. This study aims to develop and optimize a pregnancy supplement formulation based on tuna eye oil and katsuobushi protein hydrolysate using a mixture design approach. The research stages included the extraction and characterization of fish oil from tuna eyeballs, the enzymatic hydrolysis of katsuobushi protein using papain, and the formulation of an emulsion using egg yolk as the emulsifier. Optimization was conducted using a simplex-lattice {3,1} design with axial points via Minitab 19 software. The optimal formulation consisted of 40.40% tuna eye oil, 31.02% katsuobushi protein hydrolysate, and 28.58% egg yolk, resulting in a pH of 4.29 and a viscosity of 3,880 cPs. The final product delivered 210 mg DHA per day, fulfilling the recommended daily intake for pregnant women. Nutritional profile and microbial safety tests also met established standards. These findings highlight the potential of tuna eye oil and katsuobushi-based supplements as an innovative nutritional intervention for stunting prevention.
Efektivitas jenis adsorben pada pemurnian bertingkat minyak mata tuna kaya DHA: Effectiveness of adsorbent type on graded purification of DHA-rich tuna eye oil Fauziah, Silva; Trilaksani, Wini; Nurhayati, Tati
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol. 27 No. 1 (2024): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 27(1)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v27i1.48865

Abstract

Docosahexaenoic acid (DHA) merupakan asam lemak omega-3 pada minyak ikan yang berperan penting dalam perkembangan otak dan retina. Minyak ikan kaya DHA belum diproduksi secara massal di Indonesia. Mata tuna yang menjadi hasil samping industri perikanan dapat menjadi sumber potensial DHA dan eicosapentaenoic acid (EPA). Minyak mata tuna dengan karakteristik tinggi DHA dan polyunsaturated fatty acid (PUFA) rentan mengalami oksidasi, sehingga proses pemurnian perlu dilakukan untuk menghilangkan pengotor penyebab oksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perlakuan pemurnian terbaik melalui parameter mutu minyak ikan guna menghasilkan minyak mata tuna dengan penurunan pengotor yang maksimal. Minyak mata tuna diperoleh melalui ekstraksi secara sentrifugasi. Minyak yang dihasilkan selanjutnya dimurnikan dengan beberapa tingkatan perlakuan permurnian, yaitu netralisasi (N1), netralisasi bleaching (N1B1), netralisasi bleaching netralisasi (N1B1N2), dan netralisasi bleaching netralisasi bleaching (N1B1N2B2). Pemurnian menggunakan jenis adsorben yang berbeda, yakni alumina aktif 8%, arang aktif 10%, dan magnesol XL 5%. Parameter yang dianalisis meliputi asam lemak bebas (FFA), bilangan asam, bilangan peroksida, anisidin, dan total oksidasi (TOTOX). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan jenis adsorben dan perbedaan tingkat ekstraksi berpengaruh secara nyata (p<0,05) terhadap bilangan peroksida, bilangan anisidin, total oksidasi, asam lemak bebas dan bilangan asam. Perlakuan dengan tingkat pemurnian N1B1N2B2 dengan adsorben magnesol XL 5% merupakan perlakuan terbaik. Proses pemurnian menghasilkan penurunan paramater oksidasi mencapai 50-80% meskipun minyak yang dihasilkan masih belum sesuai standar.