Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Usia Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kejadian Hipertensi Kehamilan Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Sakti Pumi Puteri Andika; Anisah Tifani Maulidyanti; Khariza Fadhila S; Nery Dayana
Jurnal Bidan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jbmc.v3i1.1301

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit sebagai penyebab utama kematian dini di seluruh dunia, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan usia dan sikap ibu hamil dengan kejadian hipertensi kehamilan pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sakti Pumi. Penelitian ini menggunakan pendekatan survey analitik dengan metode rancangan cross sectional. Populasi semua ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sakti Pumi pada bulan Oktober tahun 2023 sebanyak 34 orang dengan kejadian hipertenis sebanyak 29 orang. Sampel diambil dengan cara total sampling. Pengumpulan data yaitu menggunakan data sekunder dan primer. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan Dari 29 sampel terdapat 8 orang (27,6%) hipertensi dan 21 orang (72,4%) tidak hipertensi; terdapat 11 orang (37,9%) usia < 20 atau > 35 tahun dan 18 orang (62,1%) usia 20-35 tahun; terdapat 13 orang (44,8%) sikap negatif dan 16 orang(55,2%) sikap positif; ada hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian hipertensi kehamilan pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Sakti Pumi, dengan kategori hubungan erat dan ada hubungan antara sikap dengan kejadian hipertensi kehamilan pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Sakti Pumi, dengan kategori hubungan sedang. Diharapkan pada pihak Puskesmas untuk dapat melakukan promosi kesehatan tentang pentingnya melakukan kehamilan pada usia yang ideal dan bersikap positif dalam memenuhi gizi selama hamiml agar terhindar dari terjadinya hipertensi kehamilan.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin Di Ruang Kebidanan Tria Nopi Herdiani; Anisah Tifani Maulidyanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 7 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rupture perineum (robekan jalan lahir) biasa dapat berubah menjadi kasus rupture perineum dengan tingkat lebih berat dan penyebab terjadinya kejadian kematian pada ibu bersalin apabila penatalaksanaan tidak dilakukan dengan baik dan tanggap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan robekan jalan lahir pada ibu bersalin di ruang kebidanan RSUD Empat Lawang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei analitik dengan desain case control. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 144 responden. Jenis data menggunakan data skunder. Data di diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan analisis chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, dari 144 responden terdapat 72 responden dengan robekan jalan lahir, terdapat 74 responden dengan umur <20 tahun atau > 35 tahun, 66 responden dengan paritas primipara atau grandemultipara, 71 responden dengan berat badan bayi lahir < 2500 gr atau >4000 gr, ada hubungan antara usia, paritas dan berat badan bayi dan dengan kejadian robekan jalan lahir pada ibu bersalin kategori sedang. Diharapkan pada pihak rumah sakit untuk lebih meningkatkan pelayanan dalam penanganan ibu bersalin dengan menekankan atau lebih memfokuskan pada asuhan sayang ibu pada proses persalinan sehingga ibu bersalin merasa nyaman dan aman.
Gambaran Pengetahuan Mitigasi Bencana Dengan Kesiapsiagaan Mahasiswa Menghadapi Bencana Di STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu Anisah Tifani Maulidyanti; Puteri Andika; Missikatul Abdillah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i2.1617

Abstract

Sebagai daerah rawan bencana, pemerintah Indonesia mempunyai kewajiban dan tanggung jawab mengantisipasi terjadinya bencana, sebelum atau sesudah terjadinya bencana yakni mitigasi bencana, tanggap darurat dan rehabilitas rekonstruksi, dan kesiapsiagaan bencana. Hal ini untuk meminimalisir korban akibat dari terjadinya bencana tersebut. Banjir merupakan bencana alam yang perlu mendapat perhatian karena dapat mengancam kehidupan masyarakat. Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah yang rawan terjadi bencana yang berada di posisi keempat dalam indeks risiko bencana yaitu hidrometeorologi basah berupa banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan mitigasi bencana dengan kesiapsiagaan mahasiswa menghadapi bencana di Stikes Tri Mandiri Sakti Bengkulu. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Observasional yang bersifat Deskriptif yang hanya melakukan pengamatan tanpa memberikan intervensi kepada responden. Penelitian ini dilakukan di kampus STIKES TRI Mandiri Sakti Bengkulu bulan April-Mei 2024. Dalam penelitian ini pengambilan sampel yang digunakan adalah Total Sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini terhitung sebanyak 36 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa kebidanan semester enam stikes tri mandiri sakti dalam menghadapi bencana banjir dari 36 responden terdapat 10 responden (27,8%) dengan pengetahuan kurang, 15 responden (41,7%) dengan pengetahuan cukup dan 11 responden (30,6%) dengan pengetahuan baik. Tingkat kesiapsiagaan mahasiswa kebidanan semester enam stikes tri mandiri sakti dalam menghadapi bencana banjir dari 36 responden terdapat 12 responden (33,3%) dengan kesiapsiagaan rendah, 16 responden (44,4%) dengan kesiapsiagaan sedang dan 8 responden (22,2%) dengan kesiapsiagaan tinggi. Di harapkan mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran dalam mengenghadapi bencana terutama kesiapsiagaan setelah diberikan pendidikan bencana
Gambaran Pendapatan, Pekerjaan, Dukungan Keluarga Dan Pemberian ASI Ekslusif Pada Bayi Di Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu Anisah Tifani Maulidyanti; Puteri Andika; Elza Wulandari; Pitri Subani
Jurnal Bidan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 4 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan, dan pengenalan nutrisi yang memadai dan aman komplementer (padat) makanan pada 6 bulan bersama dengan terus menyusui sampai 2 tahun atau lebih. Pemberian ASI Eksklusif yang optimal sangat penting sehingga dapat menyelamatkan nyawa lebih dari 820.000 anak dibawah usia 5 tahun setiap tahunya. Program peningkatan Pemberian ASI Eksklusif terhadap responden khususnya ASI Eksklusif merupakan program prioritas. Hal ini dikarenakan memberikan dampak luas terhadap status gizi dan kesehatan balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pendapatan, Pekerjaan, Dukungan Keluarga Dan Pemberian Asi Ekslusif Pada Bayi di Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Observasional yang bersifat Deskriptif yang hanya melakukan pengamatan tanpa memberikan intervensi kepada responden. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sawah Lebar dari tanggal 18 November-20 Desember 2023. Pengambilan sampel sebanyak (238) responden dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendapatan keluarga tidak mempunyai hubungan bermakna dengan pola pemberian ASI eksklusif. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan mayoritas responden 79% adalah SMA. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan ibu mempunyai pengaruh bermakna. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan kecenderungan faktor yang mempengaruhi pemberian ASI Eksklusif yaitu dukungan keluarga, menyatakan bahwa dukungan keluarga merupakan faktor eksternal yang paling besar pengaruhnya terhadap keberhasilan ASI Eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan tingginya dukungan keluarga terhadap pemberian ASI Eksklusif diartikan sebagai suatu penerimaan dan dorongan kepada ibu menyusui baik dari suami ataupun lingkungan keluarga sekeliling untuk memberikan ASI secara Eksklusif. Baiknya dukungan keluarga terhadap pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu seperti motivasi, dan kepribadian. Petugas kesehatan perlu memberikan motivasi tentang pentingnya ASI Eksklusif untuk ibu dan keluarga nya.
Pengenalan Pap Smear Dan IVA Tes Pada Ibu Hamil Di Desa Jenggalu Kota Bengkulu Anisah Tifani Maulidyanti; Puteri Andika; Elza Wulandari; Choralina Eliagita
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pap smear merupakan salah satu jenis pemeriksaan skrining dalam deteksi dini kanker serviks yang efektif, sederhana dan murah. IVA tes adalah cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan wanita usia reproduktif mengenai pemeriksaan PAP Smear dan IVA tes sehingga muncul kepedulian peserta mengenai deteksi dini kanker serviks. Kegiatan ini diikuti oleh 20 wanita usia reproduktif dan dilaksanakan di Desa Jenggalu Kelurahan Lingkar Barat Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu, berlangsung selama 5 hari yaitu pada tanggal 14-18 November 2023. Bentuk kegiatan berupa ceramah dengan tanya jawab dengan menggunakan leaflet dan lembar balik dari Puskesmas Lingkar Barat. Berdasarkan kuesioner pre test yang dibagikan kepada peserta, dengan 10 pertanyaan didapatkan hasil menjawab benar 5 peserta sedangkan menjawab salah 15 peserta. Setelah diberikan penyuluhan dengan materi Pengertian Kanker Leher Rahim, penyebab Kanker Leher Rahim, Faktor resiko Kanker Leher Rahim, Screening Kanker Leher didapatkan hasil peningkatan jawaban benar sebanyak 18 peserta sedangkan jawaban salah sebanyak 2 peserta. Kesimpulan dari kegiatan yaitu meski terjadi peningkatan pengetahuan dari responden namun peserta belum mengetahui dengan benar serta memiliki rasa malu dan takut untuk melakukan screening kanker leher rahim di Puskesmas maupun Rumah Sakit.