Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN MOTIVASI IBU, DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN BIDAN TERHADAP KUNJUNGAN NIFAS DI PUSKESMAS MARIPARI KABUPATEN GARUT TAHUN 2023 Syaripah, Pipih; Rindu, Rindu; Noviyani, Ernita Prima
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 5 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Mei 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i5.2812

Abstract

Cakupan kunjungan nifas lengkap di Kabupaten Garut tahun 2021 sebesar 96,31%. Puskesmas Maripari pada tahun 2022 cakupan kunjungan nifas lengkap baru mencapai 54,6% artinya masih banyak ibu nifas yang tidak melakukan kunjungan atau pemeriksaan secara lengkap. Salah satu faktor yang mempengaruhi kunjungan nifas adalah motivasi ibu, dukungan keluarga dan peran bidan. Dampak apabila tidak melakukan kunjungan nifas adalah dapat terjadi komplikasi persalinan di masa nifas atau komplikasi masa nifas yang tidak terkontrol oleh tenaga kesehatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan motivasi ibu, dukungan keluarga dan peran bidan terhadap kunjungan nifas. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Pupulasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Maripari pada bulan September 2023 sebanyak 54 orang, tehnik pengambilan sampel menggunakan total sampling karena populasi kurang dari 100. Analisa data yaitu analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi-Square test untuk melihat hubungan terhadap 2 variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 59,1% melakukan kunjungan nifas dengan lengkap, sebanyak 53,7% memiliki motivasi kurang baik, sebanyak 50% dukungan keluarga baik, dan sebanyak 55,6% peran bidan baik. Hasil analisis bivariat menunjukkan motivasi ibu p-value 0,000, dukungan keluarga p-value 0,014 dan peran bidan p-value 0,031. Terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi ibu, dukungan keluarga dan peran bidan terhadap kunjungan nifas. Diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya ibu hamil, bersalin dan nifas dalam mendapatkan informasi untuk meningkatkan pengetahuan seputar kesehatan terutama perawatan ibu post partum sehingga dapat meningkatkan kepatuhan dalam melakukan kunjungan masa nifas
EFEKTIFITAS PEMBERIAN PIJAT TUINA DAN PEMBERIAN TELUR TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA GIZI KURANG DI TPMB P KABUPATEN GARUT TAHUN 2024 Syaripah, Pipih; Irma Jayatmi; Hidayani, Hidayani
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 6: Nopember 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i6.8851

Abstract

Kabupaten Garut, prevalensi balita underweight pada tahun 2022 berdasarkan BB/U adalah 13,1% dan berdasarkan BB/TB adalah 3,8%. Berat badan digunakan sebagai indikator terbaik untuk menilai status gizi dan pertumbuhan anak karena sensitif terhadap perubahan kecil, pengukurannya objektif, dan dapat diulangi. Dampak dari gizi kurang yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Maripari saat ini berdampak pada tumbuh kembang anak dimana anak mengalami keterlambatan bicara dan kondisi tubuh sangat kurus. Hasil wawancara kepada 10 orang ibu yang memiliki balita dengan berat badan kurang, ditemukan bahwa balitanya mengalami gangguan nafsu makan dan tidak naik berat badan selama 2 bulan terakhir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian pijat tuina dan pemberian telur terhadap peningkatan berat badan balita gizi kurang. Metode penelitian menggunakan rancangan peneletian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kegiatan ini dilakukan pada bayi sebanyak 2 balita yang mengalami gizi kurang. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pijat tui na efektif terhadap peningkatan berat badan balita gizi kurang dengan meningkatkan berat badan sebanyak 0,8 kg selama 14 hari. Telur rebus juga efektif terhadap peningkatan berat badan balita gizi kurang dengan meningkatkan berat badan sebanyak 1,2 kg selama 14 hari. Sehingga disimpulkan pemberian telur rebus lebih efektif terhadap peningkatan berat badan balita gizi kurang dibandingkan pijat tui na dengan selisih peningkatan sebanyak 0,4 kg selama 14 hari. Diharapakan masyarakat khususnya ibu yang memiliki balita gizi kurang dapat mengimplementasikan pemberian pijat tuina dan pemberian telur ayam sesuai aturan untuk membantu peningkatan nafsu makan dan kenaikan berat badan balita.