Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KEBIJAKAN PEMBIAYAAN SHORT COURSE TOEFL DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN UNIT PEMBINAAN BAHASA (UBINSA) Prima, Anggra; Warman, Warman; Mulawarman, Widyatmike Gede; Muhlis, Muhlis; Kristiyani, Nihan
FIKRUNA: Jurnal Ilmiah Kependidikan dan Kemasyarakatan Vol 7 No 1 (2024): FIKRUNA : JURNAL ILMIAH KEPENDIDIKAN DAN KEMASYARAKATAN
Publisher : STIT Ibnu Rusyd Tanah Grogot

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56489/fik.v7i1.257

Abstract

Pentingnya kebijakan pembiayaan pendidikan yang berkeadilan dan efektif semakin meningkat dalam konteks pendidikan tinggi, terutama untuk mendukung kompetensi bahasa Inggris yang menjadi bekal utama di era global. Terdapat kesenjangan penelitian mengenai efektivitas implementasi kebijakan pembiayaan program short course TOEFL di lembaga pendidikan tinggi, khususnya terkait aksesibilitas dan kualitas layanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan, efektivitas, serta dampak pembiayaan short course TOEFL di Unit Pembinaan Bahasa (UBINSA) STAI Sangatta Kutai Timur. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pembiayaan mencerminkan prinsip pembiayaan pendidikan yang berkeadilan, dengan pemberian subsidi tanpa diskriminasi latar belakang ekonomi dan pengaturan anggaran tahunan yang mencakup biaya operasional serta honorarium instruktur. Kebijakan ini juga berhasil meningkatkan kompetensi bahasa Inggris mahasiswa, yang terlihat dari peningkatan skor TOEFL peserta dan motivasi mereka dalam mengembangkan keterampilan bahasa lebih lanjut. Namun, tantangan seperti keterbatasan fasilitas, infrastruktur, dan kualifikasi instruktur perlu diatasi untuk menjaga keberlanjutan dan efektivitas program secara berkelanjutan. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya perbaikan fasilitas dan peningkatan kualitas instruktur sebagai langkah strategis dalam meningkatkan efektivitas program short course TOEFL di UBINSA, sejalan dengan prinsip manajemen pendidikan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya evaluasi dan perbaikan kebijakan pembiayaan serta manajemen yang lebih efisien untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan kualitas program short course TOEFL di UBINSA, sehingga dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa di era global.
TRANSFORMASI DIGITAL DI SEKOLAH NEGERI PESISIR: KAJIAN ASPEK POLITIK, EKONOMI, SOSIAL, DAN BUDAYA PADA IMPLEMENTASI GOOGLE FOR EDUCATION DI SMP NEGERI 1 ANGGANA Ratnawati, Eny; Kristiyani, Nihan; Warman, Warman; Bahzar, Moh.; Nurlaili, Nurlaili
SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/social.v5i3.7315

Abstract

This research is motivated by the acceleration of digital transformation in education in Indonesia, where platforms such as Google for Education (GfE) have become strategic instruments. However, their implementation in coastal schools often faces non-technical obstacles. Different from general studies, this research focuses on analyzing GfE implementation at SMPN 1 Anggana, a coastal school with ideal technical conditions (internet access, 1:1 Chromebook program), through a political, economic, social, and cultural (PEST) lens. The research used a qualitative case study method with data triangulation through interviews, observations, and document analysis. The results show that although GfE implementation is technically successful, indicated by the widespread use of Google Classroom and a high assignment submission rate (85%), pedagogical optimization remains hampered. Key findings reveal significant challenges in the political (lack of data protection SOPs), economic (the need for a sustainable operational financing model), social (teacher digital competency gap), and cultural (the need to integrate local values). It concludes that technical success does not guarantee complete digital transformation; Strengthened governance, medium-term funding schemes, ongoing teacher training, and contextualized curricula are needed to achieve the full potential of GfE. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh percepatan transformasi digital pendidikan di Indonesia, di mana platform seperti Google for Education (GfE) menjadi instrumen strategis. Namun, implementasinya di sekolah pesisir sering menghadapi kendala non-teknis. Berbeda dari studi umum, penelitian ini berfokus menganalisis implementasi GfE di SMPN 1 Anggana, sekolah pesisir dengan kondisi teknis ideal (internet, program 1:1 Chromebook), melalui lensa politik, ekonomi, sosial, dan budaya (PEST). Penelitian menggunakan metode studi kasus kualitatif dengan triangulasi data melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun secara teknis implementasi GfE berjalan baik ditandai dengan penggunaan Google Classroom yang menyeluruh dan tingkat pengumpulan tugas tinggi (85%) optimalisasi pedagogis masih terhambat. Temuan utama mengungkap adanya tantangan signifikan pada aspek politik (ketiadaan SOP perlindungan data), ekonomi (kebutuhan model pembiayaan operasional berkelanjutan), sosial (kesenjangan kompetensi digital guru), dan budaya (perlunya integrasi nilai lokal). Disimpulkan bahwa keberhasilan teknis tidak menjamin transformasi digital yang utuh; diperlukan penguatan tata kelola, skema pendanaan jangka menengah, pelatihan guru berkelanjutan, dan kurikulum kontekstual untuk mencapai potensi penuh GfE.