Ketersediaan lahan yang semakin berkurang menciptakan banyak inovasi dalam pemanfaatan lahan yang terbatas salah satunya adalah vertikultur. Vertikultur merupakan teknik budidaya tanaman secara vertikal atau bertingkat dengan tujuan memaksimalkan penggunaan lahan dalam menghasilkan tanaman. SMAS Marisi berlokasi di Kota Medan dengan keterbatasan lahan khususnya untuk kegiatan pertanian. Ketersediaan lahan yang sedikit membuat bangunan sekolah di desain bertingkat agar mampu menampung kapasitas seluruh siswa. Ketersediaan lahan yang terbatas membuat kegiatan pertanian tidak bisa dilakukan di sekolah ini, sehingga penerapan vertikultur dinilai tepat untuk menciptakan ruang terbuka hijau demi mewujudkan green school. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah dengan pendidikan dan pelatihan kepada siswa mengenai teknik budidaya vertikultur. Kegiatan pengabdian dilakukan pada11-12 Juni 2024 di SMA Marisi. Hasil dari kegiatan PkM adalah adanya penambahan pengetahuan siswa dalam memanfaatkan botol plastik untuk dijadikan media budidaya sayuran melalui sistem vertikultur. Siswa diberikan sosialisasi tentang vertikultur, jenis vertikultur, manfaat dan keuntungan menggunakan sistem vertikultur, dan jenis tanaman yang dapat digunakan dalam sistem vertikultur. Selain itu juga siswa langsung mempraktekkan budidaya seledri menggunakan sistem vertikultur. Pengabdian ini berperan dalam peningkatan pengetahuan dan pemahaman siswa-siswi SMAS Marisi mengenai teknik vertikultur, hal ini dibuktikan melalui hasil pre test dan post test yang memperlihatkan peningkatan nilai rata-rata dari 50 menjadi 80.