ABSTRAK Berdasarkan Global Health Data Exchange Registry, prevalensi pasien gagal jantung sebesar 64,34 juta orang di seluruh dunia, sedangkan di Indonesia sendiri sebesar lebih dari 5% dari jumlah penduduk. Kementerian Kesehatan RI (2020) menyatakan bahwa gagal jantung merupakan penyebab kematian terbanyak kedua di Indonesia setelah stroke. Melakukan optimalisasi peran kader Kesehatan melalui Edukasi, Aksi dan Reinforcement dalam meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat untuk mendeteksi gagal jantung dan upaya pencegahannya. Rangkaian kegiatan optimalisasi peran kader kesehatan melalui ”OKE HEART” dimulai dari Edukasi kader kesehatan tentang gagal jantung akut (penyebab, faktor risiko, komplikasi). Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan deteksi dini, pemeriksaan, identifikasi masyarakat berisiko dan kegiatan pencegahan. Terjadi peningkatan secara signifikan pengetahuan kader kesehatan dan masyarakat tentang gagal jantung dengan p-value = 0,000 (p<0,05). Selain itu, kemampuan kader Kesehatan dalam deteksi dini gagal jantung dengan menghitung denyut nadi (100%), pengkajian edema (80%), dan pengkajian pembesaran vena jugularis (90%). Program “OKE HEART” di Kelurahan Limo mampu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader Kesehatan dan masyarakat dalam mendeteksi dan mencegah gagal jantung. Reinforcement bagi kader Kesehatan dan masayarakat menjadi salah satu kegiatan esensial dalam keberlanjutan program, oleh karena itu diperlukan monitoring secara berkala. Kata Kunci: Deteksi Dini, Gagal Jantung, Pemberdayaan, Pencegahan ABSTRACT Based on the Global Health Data Exchange Registry, the prevalence of heart failure patients is 64.34 million people worldwide, while in Indonesia itself it is more than 5% of the population. The Indonesian Ministry of Health (2020) stated that heart failure is the second leading cause of death in Indonesia after stroke. Optimize the role of health cadres through education, action, and reinforcement to increase public awareness and independence in detecting heart failure and its prevention efforts. A series of activities to optimize the role of health cadres through "OKE HEART" starting from health care education about acute heart failure (causes, risk factors, complications). Then, continued with early detection activities, examinations, identification of at-risk communities, and prevention activities. There was a significant increase in the knowledge of health cadres and the community about heart failure with a p-value = 0.000 (p <0.05). In addition, the ability of health cadres to detect heart failure early by counting the pulse (100%), assessing edema (80%), and assessing jugular vein enlargement (90%). The “OKE HEART” program in Limo Village can improve the knowledge and skills of Health cadres and the community in detecting and preventing heart failure. Reinforcement for Health cadres and the community is one of the essential activities in the sustainability of the program, therefore regular monitoring is needed. Keywords: Early Detection, Empowerment, Heart Failure, Preventive