p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kreativitas PKM
Sandra, Rati Ari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Kader Kesehatan melalui Program “Oke Heart” sebagai Upaya Deteksi Dini dan Pencegahan Gagal Jantung di Kecamatan Limo, Depok Anggraeni, Diah Tika; Rosaline, Mareta Dea; Florensia, Lima; Noor'aini, Bianca Gadis; Setyoko, Salma Afina; Israfil, Muhammad; Balqis, Ayunisa; Sandra, Rati Ari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i2.17692

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan Global Health Data Exchange Registry, prevalensi pasien gagal jantung sebesar 64,34 juta orang di seluruh dunia, sedangkan di Indonesia sendiri sebesar lebih dari 5% dari jumlah penduduk. Kementerian Kesehatan RI (2020) menyatakan bahwa gagal jantung merupakan penyebab kematian terbanyak kedua di Indonesia setelah stroke. Melakukan optimalisasi peran kader Kesehatan melalui Edukasi, Aksi dan Reinforcement dalam meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat untuk mendeteksi gagal jantung dan upaya pencegahannya. Rangkaian kegiatan optimalisasi peran kader kesehatan melalui ”OKE HEART” dimulai dari Edukasi kader kesehatan tentang gagal jantung akut (penyebab, faktor risiko, komplikasi). Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan deteksi dini, pemeriksaan, identifikasi masyarakat berisiko dan kegiatan pencegahan. Terjadi peningkatan secara signifikan pengetahuan kader kesehatan dan masyarakat tentang gagal jantung dengan p-value = 0,000 (p<0,05). Selain itu, kemampuan kader Kesehatan dalam deteksi dini gagal jantung dengan menghitung denyut nadi (100%), pengkajian edema (80%), dan pengkajian pembesaran vena jugularis (90%). Program “OKE HEART” di Kelurahan Limo mampu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader Kesehatan dan masyarakat dalam mendeteksi dan mencegah gagal jantung. Reinforcement bagi kader Kesehatan dan masayarakat menjadi salah satu kegiatan esensial dalam keberlanjutan program, oleh karena itu diperlukan monitoring secara berkala. Kata Kunci: Deteksi Dini, Gagal Jantung, Pemberdayaan, Pencegahan  ABSTRACT Based on the Global Health Data Exchange Registry, the prevalence of heart failure patients is 64.34 million people worldwide, while in Indonesia itself it is more than 5% of the population. The Indonesian Ministry of Health (2020) stated that heart failure is the second leading cause of death in Indonesia after stroke. Optimize the role of health cadres through education, action, and reinforcement to increase public awareness and independence in detecting heart failure and its prevention efforts. A series of activities to optimize the role of health cadres through "OKE HEART" starting from health care education about acute heart failure (causes, risk factors, complications). Then, continued with early detection activities, examinations, identification of at-risk communities, and prevention activities. There was a significant increase in the knowledge of health cadres and the community about heart failure with a p-value = 0.000 (p <0.05). In addition, the ability of health cadres to detect heart failure early by counting the pulse (100%), assessing edema (80%), and assessing jugular vein enlargement (90%). The “OKE HEART” program in Limo Village can improve the knowledge and skills of Health cadres and the community in detecting and preventing heart failure. Reinforcement for Health cadres and the community is one of the essential activities in the sustainability of the program, therefore regular monitoring is needed. Keywords: Early Detection, Empowerment, Heart Failure, Preventive
Optimalisasi Peran Kader Posbindu Lansia dalam Perawatan Paliatif Home Care di Wilayah Kerja Kelurahan Limo Wahyudi, Chandra Tri; Tobing, Duma Lumban; Adyani, Sang Ayu Made; Anggraini, Nourmanyansa Vidya; Anggraeni, Risa Kusuma; Citra, Silvi Yulia; Harsono, Indah Nurafriani; Balqis, Ayunissa; Millah, Zulfa Muzayyanatul; Maulana, Erwin; Sandra, Rati Ari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.19982

Abstract

ABSTRAK Lansia sering mengalami gejala fisik yang menyakitkan akibat penyakit degeneratif. Perawatan paliatif menjadi pendekatan yang penting untuk mendukung lansia yang menghadapi masalah kesehatan kronis. Kader kesehatan memiliki peran penting dalam memberikan perawatan paliatif berbasis home care. Pelatihan teknik "Pijat Effleurage" sebagai pendekatan non-farmakologis bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam memberikan perawatan paliatif kepada lansia dengan penyakit kronis serta meningkatkan kualitas hidup mereka dengan mengurangi nyeri dan meningkatkan kenyamanan. Metode pelatihan  meliputi ceramah, diskusi, serta demonstrasi dan redemonstrasi teknik pijat effleurage. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pengetahuan kader, dengan skor pre-test sebesar 64,55 dan post-test mencapai 78,18. Peningkatan keterampilan tercatat dari skor pre-test 63,45 menjadi post-test 86,00. Uji Paired Samples Test menunjukkan p < 0,05, yang mengindikasikan bahwa pelatihan memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader. Diharapkan, pelatihan ini dapat meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan lansia secara keseluruhan, menjadikan terapi pijat effleurage sebagai strategi pemberdayaan yang efektif di Posbindu Dahlia Senja, Kelurahan Limo. Kata Kunci: Kader Posbindu, Kualitas Hidup, Lansia, Pijat Effleurage  ABSTRACT The elderly often experience painful physical symptoms due to degenerative diseases. Palliative care is an important approach to support older people facing chronic health problems. Health cadres have an important role in providing home care-based palliative care. The training on "Effleurage Massage" technique as a non-pharmacological approach aims to increase cadres' knowledge and skills in providing palliative care to elderly with chronic diseases and improve their quality of life by reducing pain and increasing comfort. Training methods included lectures, discussions, and demonstration and redemonstration of effleurage massage techniques. The results showed an increase in cadre knowledge, with a pre-test score of 64.55 and post-test reaching 78.18. Improved skills were recorded from a pre-test score of 63.45 to a post-test of 86.00. Paired Samples Test showed p < 0.05, indicating that the training had a significant impact on improving cadres' knowledge and skills. Hopefully, this training can improve the overall comfort and well-being of the elderly, making effleurage massage therapy an effective empowerment strategy in Posbindu Dahlia Senja, Limo Village. Keywords: Posbindu Cadres, Quality of Life, Elderly, Effleurage Massage