Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Relationship between Visceral Fat and Percentage Fat with VO2max in Young Rowing Athletes Fadhiil, Fahmi; Syafriani, Rini; Bahri, Samsul
Jurnal Pendidikan Jasmani (JPJ) Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Pendidikan Jasmani (JPJ)
Publisher : Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jpj.v5i2.3112

Abstract

The author researched visceral fat factors, body fat percentage and young rowing athletes in West Bandung district with the aim of seeing the relationship between Visceral Fat and Body Fat Percentage on VO2max. Method: the subjects in this study were young rowing athletes in West Bandung Regency, the research used clinical trials that had approval from the Bandung Health Polytechnic Education Committee. The parameters measured include anthropometry involving visceral fat and body fat percentage and VO2max capacity. Results: The results show that the relationship between Visceral-Fat and VO2max results is (r = -0.499) with significant results (P = 0.118). This value can conclude that there is no relationship between Visceral-Fat and VO2max results in rowing athletes, while the correlation results show (r = -0.499) indicating that the correlation is inversely proportional to the degree of moderate correlation which can be concluded if the percentage value is greater Visceral-Fat then the resulting value of VO2max will be low.
Hubungan Antara Aktivitas Fisik dan Kualitas Tidur Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Cenderawasih Watiningsih, Rita; Fadhiil, Fahmi; Pinem, Swandika; Deden Akbar Izzuddin
JURNAL OLAHRAGA PAPUA Vol 6 No 02 (2024): DECEMBER
Publisher : Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/jop.v6i02.4869

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara aktivitas fisik, kualitas tidur, dan tingkat stres pada mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Cenderawasih. Menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional, 51 responden dipilih secara acak melalui Proportional stratified random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ), Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), dan Depression, Anxiety, and Stress Scale (DASS 42). Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara aktivitas fisik dan tingkat stres (P=0.597) serta antara kualitas tidur dan tingkat stres (P=0.591). Analisis regresi linear menunjukkan hanya 0.7%. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan kesadaran tentang manajemen stres, promosi aktivitas fisik, dan peningkatan kualitas tidur di kalangan mahasiswa.
Implementasi Program Latihan Fisik Terstruktur untuk Meningkatkan Kesehatan dan Produktivitas Masyarakat di Kabupaten Jayawijaya Prasetyo, Muhammad Teguh; Fadhiil, Fahmi
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2025): SWARNA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Juni 2025
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v4i6.1733

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas masyarakat melalui implementasi program latihan fisik terstruktur di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Program dirancang untuk menjawab permasalahan rendahnya aktivitas fisik dan meningkatnya kasus penyakit tidak menular di wilayah pegunungan. Metode pelaksanaan terdiri atas tiga tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap persiapan meliputi survei kebutuhan, koordinasi dengan pemangku kepentingan, serta pelatihan kader lokal sebagai fasilitator. Tahap pelaksanaan dilakukan selama delapan minggu melalui kegiatan latihan fisik teratur, seperti jalan cepat, peregangan, dan permainan tradisional, yang disesuaikan dengan kondisi geografis dan sosial masyarakat. Evaluasi dilakukan dengan pengukuran kebugaran jasmani dan wawancara terhadap peserta untuk menilai efektivitas program. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan kebugaran jasmani masyarakat, ditandai dengan penurunan tekanan darah, perbaikan indeks massa tubuh, serta meningkatnya daya tahan dan produktivitas kerja. Masyarakat juga menunjukkan perubahan perilaku menuju pola hidup lebih aktif dan sehat, serta terbentuknya kelompok latihan mandiri yang dikelola kader lokal. Kesimpulannya, program latihan fisik terstruktur berbasis komunitas efektif diterapkan di daerah pegunungan karena mampu mengintegrasikan aspek kesehatan, sosial, dan budaya secara berkelanjutan.
Gerakan Masyarakat Aktif Dan Sehat: Implementasi Program Aktivitas Fisik Senam Gembira Di Desa Tumbuh Mulia Teguh Prasetyo, Muhammad; Fadhiil, Fahmi; Pinem, Swandika
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 10 (2025): SWARNA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Oktober 2025
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v4i10.1767

Abstract

Program senam gembira di Desa Tumbuh Mulia dilaksanakan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan membangun budaya hidup sehat di tingkat komunitas pedesaan. Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan partisipasi masyarakat lintas usia, mendorong perubahan perilaku hidup aktif, dan memperbaiki tingkat kebugaran jasmani. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan partisipatif berbasis komunitas yang terdiri dari empat tahapan: persiapan, pelaksanaan, pendampingan, serta evaluasi dan tindak lanjut. Kegiatan berlangsung selama enam minggu dengan frekuensi dua kali per minggu. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada tiga indikator utama. Pertama, partisipasi masyarakat meningkat secara konsisten dengan retensi keikutsertaan mencapai 84%. Kedua, frekuensi aktivitas fisik mingguan peserta meningkat dari rata-rata 84 menit menjadi 162 menit. Ketiga, skor Tes Kebugaran Jasmani Indonesia mengalami peningkatan dari kategori “kurang” menjadi “cukup–baik”. Selain manfaat fisik, terbentuk pula kelembagaan komunitas senam desa yang memperkuat keberlanjutan program. Disimpulkan bahwa program senam gembira efektif sebagai intervensi berbasis komunitas untuk meningkatkan kebugaran jasmani, partisipasi aktif, serta perubahan perilaku hidup sehat secara berkelanjutan di masyarakat pedesaan.
Eksplorasi Tarian Wisisi Sebagai Aktivitas Fisik dalam Inovasi Gerak Olahraga Untuk Menjaga Kesehatan Tubuh Ita, Saharuddin; Kogoya, Toni; Fadhiil, Fahmi; Nisa Sofiyah Khasanah , Fachrun; Teguh Prasetyo, Muhammad
Jurnal Olahraga Kebugaran dan Rehabilitasi (JOKER) Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Olahraga Kebugaran dan Rehabilitasi (JOKER)
Publisher : Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/joker.v5i2.13335

Abstract

Salah satu tarian tradisional yang berpotensi besar sebagai keseharian untuk melakukan aktivitas fisik dalam inovasi gerak olahraga berbasis budaya adalah Tarian Wisisi. Tarian ini merupakan bagian dari warisan budaya masyarakat di wilayah tertentu dengan gerakan yang dinamis, ritmis, serta melibatkan koordinasi tubuh secara menyeluruh. Eksplorasi Tarian Wisisi di era modern dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kebugaran jasmani sekaligus melestarikan budaya daerah. Penelitian ini mengeksplorasi Tarian Wisisi sebagai aktivitas fisik dalam inovasi gerak olahraga berbasis budaya. Tujuan utama adalah mempelajari potensi tarian tradisional sebagai alternatif olahraga yang sehat dan pelestarian warisan budaya. Tarian wisata yang berasal dari tradisi lokal memiliki pola latihan yang kaya dan dinamis yang dapat diadaptasi dalam konteks inovasi olahraga modern, mengisi kekosongan integrasi budaya dalam pengembangan olahraga saat ini. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan observasi langsung untuk menganalisis struktur gerakan tarian serta wawancara dengan praktisi tari dan olahraga guna mendapatkan perspektif integrasi gerak budaya dalam latihan fisik. Hasil yang diharapkan adalah pengembangan tarian Wisisi berbasis olahraga yang bisa dipakai dalam pendidikan jasmani dan aktivitas fisik umum. Manfaat penelitian ini meliputi kekayaan alternatif olahraga budaya yang lebih terintegrasi, menarik, sekaligus memperkuat pelestarian budaya lokal. Melalui penyebaran artikel ilmiah dan rekomendasi praktis, penelitian tidak hanya memberi kontribusi akademik namun juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya aktivitas fisik dengan pijakan kearifan lokal.