Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Improving Expression Writing Skills Using Comic Media for Learners with Learning Problems in Grade IV Elementary School Lianty, Leliana; Maulidina, Citra Ashri; Suprihatin, Suprihatin; Pontjorahardjo, Yuniarto; Muriyanto, Muriyanto
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/unik.v9i2.30537

Abstract

Abstrak: Penelitian ini didasari oleh kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam mengembangkan ide, kelancaran dalam menulis dan kesadaran dalam menggunakan tanda baca di dalam sebuah tulisan ekspresi. Menulis ekspresif atau yang dikenal dengan mengarang merupakan keterampilan komunikasi ekspresif yang memposisikan pembicara atau penulis sebagai penyampai pesan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis ekspresi menggunakan media komik bagi peserta didik problema belajar kelas IV di SDN Cipayung 04  Pagi, Jakarta Timur. Subjek penelitian ini adalah peserta didik problema belajar yang berjumlah 10 orang. Metode yang digunakan adalah PenelitianTindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart dimana tahapan pada model tersebut terdiridari perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Data penelitian diperoleh melalui hasil tes tulis dan hasil pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dengan rata-rata pra-siklus 48, siklus I 58, siklus II 67. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa media komik dapat meningkatkan keterampilan menulis ekspresi bagi peserta didik problema belajar kelas IV dan dapat digunakan sebagai alternatif media dalam pembelajaran menulis ekspresi pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, diharapkan guru dapat menggunakan media komik dalam mengajarkan menulis ekspresi pada mata pelajaran bahasa Indonesia bagi peserta didik problema belajar kelas IV.   Kata Kunci  : media komik, menulis ekspresi, dan peserta didik problema belajar.   Abstract: This study is based on the difficulties faced by students in developing ideas, fluency in writing, and awareness of using punctuation in expressive writing. Expressive writing, or what is known as composing, is an expressive communication skill that positions the speaker or writer as the message deliverer. This study aims to improve expressive writing skills using comic media for students with learning problems in grade IV at SDN Cipayung 04 Pagi, East Jakarta. The subjects of this study were ten students with learning problems. The method used is Classroom Action Research using the Kemmis and Mc Taggart model, where the stages in the model consist of planning, implementing actions and observations, and reflection. Research data were obtained through written test results and observation results. The results showed increased learning outcomes with an average pre-cycle of 48, cycle I of 58, and cycle II of 67. Thus, comic media can improve expressive writing skills for students with learning problems in grade IV and be an alternative media for learning expressive writing in Indonesian language subjects. Therefore, it is expected that teachers can use comic media to teach writing expressions in Indonesian language subjects to students with learning problems in grade IV. Keywords: comic media, students with learning problems, and writing expressions.
Literature review: Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi pada Anak Hambatan Majemuk Aozora, Alya Batari; Arasy, Hafidzah; Devina, Nayla Huda; Annur, Siti Ayu Jahrotun Nisa; Maulidina, Citra Ashri; Taboer, M. Arif
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/unik.v9i1.26400

Abstract

Komunikasi adalah aspek terpenting pada kehidupan manusia untuk memperoleh dan bertukar informasi, anak dengan hambatan majemuk sering kali mengalami masalah atau kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Mereka membutuhkan program atau layanan khusus untuk mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi. Adapun pentingnya meningkatkan kemampuan berkomunikasi yang baik bagi mereka agar dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Dibuatnya artikel ini bertujuan untuk mengetahui cara, metode, dan layanan yang dapat membantu perkembangan komunikasi pada anak hambatan majemuk dengan hambatan intelektual ringan dan hambatan pendengaran. Penggunaan metode dalam artikel ini adalah literature review yang dilakukan dengan mengumpulkan beberapa jurnal dan artikel ilmiah yang berkaitan dengan komunikasi anak dengan hambatan intelektual ringan dan hambatan pendengaran.
Pola Komunikasi Siswa dengan Hambatan Majemuk Maulidina, Citra Ashri; Taboer, Mohammad Arif; Zalfalia, Eryka; Amani, Dwi Aisyah; Jaya, Indra
UNIK (Jurnal Ilmiah Pendidikan Luar Biasa) Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/unik.v9i1.26628

Abstract

Komunikasi merupakan suatu kemampuan fundamental yang perlu dimiliki oleh setiap anak untuk dapat memahami dan mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi. Hal ini menjadikan kemampuan komunikasi harus dikembangkan pada setiap anak, termasuk anak dengan hambatan majemuk. Anak dengan hambatan majemuk sering kali memiliki masalah dalam berkomunikasi yang membuat mereka sulit terhubung dengan lingkungan sekitar. Oleh karena itu, anak dengan hambatan majemuk perlu mendapatkan stimulasi lebih dalam mengembangkan kemampuan komunikasi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi anak dengan hambatan majemuk di lapangan dengan pola komunikasi yang seharusnya serta bagaimana kemampuan komunikasi tersebut dapat distimulasi dengan tepat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat anak dengan hambatan majemuk yang memiliki kemampuan komunikasi jauh di bawah kemampuan yang seharusnya dan perlu mendapatkan program untuk menstimulasi kemampuan komunikasi mereka.