Abstrak: Penelitian ini didasari oleh kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam mengembangkan ide, kelancaran dalam menulis dan kesadaran dalam menggunakan tanda baca di dalam sebuah tulisan ekspresi. Menulis ekspresif atau yang dikenal dengan mengarang merupakan keterampilan komunikasi ekspresif yang memposisikan pembicara atau penulis sebagai penyampai pesan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis ekspresi menggunakan media komik bagi peserta didik problema belajar kelas IV di SDN Cipayung 04 Pagi, Jakarta Timur. Subjek penelitian ini adalah peserta didik problema belajar yang berjumlah 10 orang. Metode yang digunakan adalah PenelitianTindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart dimana tahapan pada model tersebut terdiridari perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Data penelitian diperoleh melalui hasil tes tulis dan hasil pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar dengan rata-rata pra-siklus 48, siklus I 58, siklus II 67. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa media komik dapat meningkatkan keterampilan menulis ekspresi bagi peserta didik problema belajar kelas IV dan dapat digunakan sebagai alternatif media dalam pembelajaran menulis ekspresi pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, diharapkan guru dapat menggunakan media komik dalam mengajarkan menulis ekspresi pada mata pelajaran bahasa Indonesia bagi peserta didik problema belajar kelas IV. Kata Kunci : media komik, menulis ekspresi, dan peserta didik problema belajar. Abstract: This study is based on the difficulties faced by students in developing ideas, fluency in writing, and awareness of using punctuation in expressive writing. Expressive writing, or what is known as composing, is an expressive communication skill that positions the speaker or writer as the message deliverer. This study aims to improve expressive writing skills using comic media for students with learning problems in grade IV at SDN Cipayung 04 Pagi, East Jakarta. The subjects of this study were ten students with learning problems. The method used is Classroom Action Research using the Kemmis and Mc Taggart model, where the stages in the model consist of planning, implementing actions and observations, and reflection. Research data were obtained through written test results and observation results. The results showed increased learning outcomes with an average pre-cycle of 48, cycle I of 58, and cycle II of 67. Thus, comic media can improve expressive writing skills for students with learning problems in grade IV and be an alternative media for learning expressive writing in Indonesian language subjects. Therefore, it is expected that teachers can use comic media to teach writing expressions in Indonesian language subjects to students with learning problems in grade IV. Keywords: comic media, students with learning problems, and writing expressions.