Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

POTENSI KEBERLANJUTAN PROGRAM LAYANAN LUMPUR TINJA TERJADWAL (LLTT), STUDI KASUS : KOTA BANDAR LAMPUNG Wardono, H; Amri, U; Purba, A
Jurnal Rekayasa Lampung Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.56 KB) | DOI: 10.23960/jrl.v1i2.7

Abstract

Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) adalah suatu mekanisme pelayanan penyedotan lumpur tinja yang dilakukan secara periodik atau terjadwal yang diterapkan pada sistem pengelolaan air limbah setempat, yang kemudian diolah pada instalasi yang ditetapkan serta terkait dengan metode pembayaran yang telah ditetapkan. Mengacu kepada Peraturan Menteri PUPR Nomor 04 Tahun 2017, dimana setiap rumah tangga wajib melakukan penyedotan tangki septik paling tidak 3 tahun sekali, sehingga diperlukan tersedianya Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang berfungsi serta terkelola secara baik sehingga memberikan jaminan pengelolaan yang aman dan mengurangi pencemaran lingkungan di sekitar IPLT. IPLT merupakan salah satu rantai dalam pengelolaan lumpur tinja yang diperlukan untuk mendukung Program LLTT di Kota Bandar Lampung, selain infrastruktur IPLT, penyediaan layanan lumpur tinja yang profesional dan berkualitas dibutuhkan sehingga lumpur tinja yang ditampung di tangki-tangki septik di masyarakat bisa disedot dan diangkut secara aman ke IPLT. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis potensi keberlanjutan Program LLTT yang diterapkan di Kota Bandar Lampung setelah adanya peningkatan kapasitas IPLT dari 14 m3/hari menjadi 90m3/hari.
ANALISIS KENYAMANAN TERMAL PADA KAWASAN POHON MAHONI DI KOTA METRO BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT, STUDI KASUS: JALUR HIJAU JL. A.H. NASUTION Nuzir , F Akhmad; Chandra, S Dwi; Kurniawan , A; Jamaludin , Jamaludin; Hartabela , D; Murwadi , H; Purba, A; Sarkowi, M
Jurnal Rekayasa Lampung Vol. 1 No. 3 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.072 KB) | DOI: 10.23960/jrl.v1i3.16

Abstract

Sebuah kawasan perkotaan harus memiliki ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebesar 30% dari luasannya. Keberadaan RTH dapat menciptakan kenyamanan termal bagi warga kotanya. Kota Metro di Provinsi Lampung mengalami urbanisasi yang mengakibatkan jumlah RTH-nya mengalami penurunan akibat dari alih guna lahan. Jl. A.H. Nasution adalah bentang jalan yang memiliki jalur hijau dengan vegetasi utama Pohon Mahoni di sepanjang ruas jalannya. Kawasan Pohon Mahoni ini selain bernilai sejarah juga berperan penting sebagai bagian dari RTH di Kota Metro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adanya Pohon Mahoni di sepanjang Jl. A.H. Nasution, Kota Metro terhadap kenyamanan termal berdasarkan persepsi masyarakat. Kemudian penelitian ini juga ditujukan untuk mengetahui persepsi masyarakat terkait pentingnya pelestarian Pohon Mahoni sebagai warisan lanskap sejarah Kota Metro. Metode penelitian yang dilakukan adalah pengumpulan data melalui survey dan observasi langsung dengan pengukuran dan pengambilan foto dokumentasi. Selanjutnya pengumpulan data dilanjutkan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner disusun dengan mengacu pada prinsip kenyamanan termal yang dilihat dari temperatur, kelembaban, dan kecepatan angin. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pohon Mahoni di sepanjang Jl. A.H. Nasution sangat berpengaruh terhadap kenyamanan termal berdasarkan persepsi masyarakat. Masyarakat Kota Metro diketahui menganggap bahwa pelestarian kawasan Pohon Mahoni adalah penting.
PEMBANGUNAN JALAN KEC. WAY TUBA, BUMI AGUNG, BUAY BAHUGA DAN BAHUGA KABUPATEN WAY KANAN LAMPUNG Rosihan, Rosihan; Sarkowi, M; Purba, A
Jurnal Rekayasa Lampung Vol. 1 No. 3 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.259 KB) | DOI: 10.23960/jrl.v1i3.18

Abstract

Jalan merupakan infrastruktur utama dalam menunjang akses antar daerah yang ingin dicapai. Peranan penting jalan sebagai sistem pendukung perekonomian masyarakat. Pembangunan jalan dilaksanakan untuk tercapainya hasil yang diinginkan sesuai dengan rencana baik secara kualitas dan kuantitas. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tahapan dari pelaksanaan pekerjaan jalan terhadap spesifikasi yang telah disyaratkan dan untuk menentukan alat-alat kerja yang akan digunankan dan penentuan tempat Quarry pada lokasi pekerjaan. Adapun pengumpulan data yang dikumpulkan merupakan data primer yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian dalam hal ini didapat dengan melakukan survey langsung ke lapangan. Adapun data-data yang diperolah dari lapangan yaitu data kondisi eksisting dilapangan dan lokasi penempatan quarry. Dari hasil penelitian ini penyusunan metode pelaksanaan sebagai berikut Alat berat yang digunakan pada pekerjaan jalan ini mengacu pada Rencana Kerja dan Syarat (RKS) di proyek ini adalah Dump truck, Motor grader, Tandem roller, Excavator, dan Truck mixer. Metode pelaksanaan pekerjaan jalan yang direncanakan untuk item-item pekerjaan yang dimulai penyiapan badan jalan, pemasangan kayu gambangan, penggelaran geotextile, dan penghamparan serta pemadatan agregat base B.
Analisis Kebutuhan dan Ketersediaan Air pada Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Tulung Mas di Wilayah Sungai Mesuji-Tulang Bawang Mauliana, Y; Wardono, H; Purba, A
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 4 No. 1 (2024): Prosiding SNIP Vol.4 No.1 Tahun 2024
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v4i1.566

Abstract

Guna mendukung upaya pengelolaan sumber daya air pada sebuah wilayah sungai, maka diperlukan instrument/alat ukur pendekatan yang digunakan sebagai dasar menghitung dan memperkirakan kondisi potensi ketersediaan air dan proyeksi kebutuhan air pada setiap Sub DAS yang memiliki peranan penting bagi perencanaan pemenuhan kebutuhan air di sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis dan perhitungan potensi serta kondisi keseimbangan(neraca) air pada Sub DAS Way Tulung Mas di Wilayah Sungai (WS) Mesuji - Tulang Bawang sehingga diketahui apakah ketersediaan air dan kebutuhan air surplus atau defisit. Analisis kebutuhan air memperhitungkan kebutuhan air domestik (RKI), irigasi, perikanan, peternakan, industri, PLTA dan untuk pemeliharaan sungai, sedangkan analisis ketersediaan air untuk Sub DAS Tulung Mas menggunakan data pencatatan debit pada Bendung Tulungmas yang diperoleh dari PPK OP SDA1 – Satuan Kerja OP SDA Mesuji-Sekampung dengan periode pencatatan data sampai dengan Tahun 2021. Hasil perhitungan analisis air, kondisi neraca air pada Sub DAS Way Tulung Mas, untuk skenario tahun kering, tahun normal dan tahun basah pada kondisi surplus, sehingga potensi ketersediaan air yang ada dapat dikembangkan untuk berbagai keperluan penggunaan air.
Penilaian Risiko Keamanan Bendungan dengan Metode Analytical Hierarchy Process untuk Penetapan Prioritas Emergency Action Plan Studi Kasus Bendungan Batu Tegi Lampung Kustiani, Ika; Widyawati, R; Despa, Dikpride; Purba, A
Prosiding Seminar Nasional Ilmu Teknik Dan Aplikasi Industri Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol. 7 (2024): Prosiding Seminar Nasional Ilmu Teknik dan Aplikasi Industi (SINTA) 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bendungan Batu Tegi merupakan elemen infrastruktur yang penting bagi Provinsi Lampung. Kabupaten dan kota di Wilayah Sungai Mesuji Sekampung tergantung pada Bendungan Batu Tegi untuk pasokan air baku, air irigasi dan listrik. Kemanan bendungan merupakan aspek krusial dalam pengelolaan Bendungan Batu Tegi, terutama dalam menghadapi potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh keruntuhan bendungan. Kegagalan bendungan berpotensi menyebabkan kerugian yang sangat besar, baik dari segi materi maupun kemanan jiwa masyarakat dan lingkungan di sekitar bendungan. Evaluasi kemanan bendungan adalah proses yang sistematis untuk menilai kondisi struktur bendungan dan potensi risiko yang dihadapinya. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi prioritas tindakan preventif guna meminimalkan risiko kegagalan bendungan untuk meningkatkan keamanan operasional bendungan di masa mendatang. Data dikumpulkan melalui kuesioner Pairwise Comparison kepada 30 orang reponden yang berasal dari BBWS Mesuji Sekampung. Data dikumpulkan sepanjang Juli-Agustus 2024. Analisis kemanan bendungan menggunakan metode AHP, dengan hasil akhir berupa penetapan prioritas EAP yang tepat. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor risiko yang relevan untuk Bendungan Batu Tegi adalah: Kondisi Tanah dan Fondasi (17%), Sistem Pengelolaan Air (Operasi Pengeluaran/Pelepasan Air) (16%), dan Faktor Lingkungan (Erosi, Longsor, dll.) (20%). Sedangkan prioritas EAP adalah: Peringatan Dini (Early Warning System) (32%), Evakuasi Penduduk (21%), dan Penanganan Kerusakan Bendungan (15%).
PEMBANGUNAN IPA KAP 2X30 L/DTK DAN PEMBANGUNAN JARINGAN PERPIPAAN SPAM IKK WAY SEPAGASAN KABUPATEN PRINGSEWU Prahendarto, Santo; Despa, D; Purba, A; Septiana, Trisya
Jurnal Rekayasa Lampung Vol. 1 No. 3 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1256.006 KB) | DOI: 10.23960/jrl.v1i3.13

Abstract

Ketersediaan sistem pengelolaan air bersih di Kecamatan Pagelaran Utara dan Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu sangat penting, untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih bagi umumnya masyarakat di Kabupaten Pringsewu. Tujuan pekerjaan ini adalah agar tesedianya fasilitas Sistem Pengelolaan Air Minum mulai dari Instalasi Pengelolaan air, Jaringan Perpipaan dan Sambungan Rumah. Untuk itu telah dilakukan perencanaan yang mendetil dari Konsultan Perencana dalam rangka mengidentifikasi kebutuhan air bersih dan ketersediaan sumber air yang ada. Begitu pula dengan dimensi atau ukuran yang dibutuhkan dari setiap sarana prasarana setiap fasilitas. Dengan kondisi sumber mata air yang ada di sungai Way Sepagasan di Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu direncanakan dapat menghasilkan output 60 lt/dt dengan harapan dapat tersambung ke 4.800 SR di Kecamatan Pagelaran Utara dan Kecamatan Banyumas. Kepadatan penduduk kecamatan Pagelaran Utara pada tahun 2014 adalah 14.597 jiwa, dimana artinya setiap 1 kilometer persegi wilayah di kecamatan Pagelaran Utara rata rata dihuni oleh sekitar 110 jiwa penduduk. Sedangkan di Kecamatan Banyumas jumlah penduduk adalah 20.068 jiwa. Dengan demikian diharapkan kebutuhan ketersediaan air bersih dapat terpenuhi secara bertahap. Selain itu dengan dengan terbangunnya sitem pengelolaan air minum ini dapat dijadikan sebagai salah satu tempat tujuan wisata yang ada di kabupaten Pringsewu. Sehingga diperlukan penataan lebih lanjut dan pemeliharaan agar optimal fungsinya dan dapat dimanfaatkan seefektif dan seefisien mungkin.