Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Potensi Metode Jaringan Saraf Tiruan Dalam Memprediksi Respons Seismik Gedung Bertingkat Di Indonesia Harnedi, Raihan Arditama; Tanjung, Jafril; Sunaryati, Jati
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v3i1.37

Abstract

Setiap struktur yang menerima beban gempa akan memunculkan suatu perilaku atau respons khusus disebut respons seismik. Respons ini umumnya diidentifikasi dengan bantuan software elemen hingga, namun seiring dengan berkembangnya teknologi, para peneliti telah mengembangkan sebuah metode prediksi yang berdasarkan konsep kecerdasan buatan yaitu metode Jaringan Saraf Tiruan (JST). Penelitian ini berfokus pada penentuan akurasi metode JST dalam memprediksi nilai respons seismik gedung bertingkat pada beberapa lokasi di Indonesia. Model struktur yang digunakan adalah gedung bertingkat beton bertulang dengan 15 lantai dan respons seismik model tersebut dianalisis pada 3 jenis tanah di 34 ibukota provisi di seluruh Indonesia. Data hasil analisis kemudian digunakan untuk pengolahan data pada model JST menggunakan software MATLAB. Model JST yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 3 lapisan yaitu input layer, hidden (15 neuron) dan output layer. Lapisan input layer terdiri dari data geometri gedung, kondisi tanah dan parameter gempa lokasi tinjauan sedangkan output layer terdiri dari nilai perpindahan, kecepatan dan percepatan pusat lantai. Setelah 295 kali iterasi, model JST dapat memprediksi nilai respons seismik gedung pada 34 lokasi tinjauan dengan nilai rata – rata keseluruhan mean squared error (MSE) sebesar 1,95x10-5 dan nilai koefisien determinasi (R2) keseluruhan sebesar 99,96%. Hasil parameter akurasi ini (MSE dan R2) menunjukkan bahwa model JST telah berhasil memprediksi nilai respons seismik gedung bertingkat dengan akurat dan dapat dikembangkan pada kasus – kasus struktur tahan gempa lainnya.
Evaluasi Distribusi Daya Dukung Gesek Tiang Pancang Tunggal Berdasarkan Metode Empiris dan Pengujian Dinamis di Tanah Lempung Padat Maizir, Harnedi; Harnedi, Raihan Arditama
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v5i2.127

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi distribusi daya dukung gesek pada tiang pancang tunggal melalui pendekatan empiris berbasis data Standard Penetration Test (SPT) dan verifikasi menggunakan pengujian dinamis dengan Pile Driving Analyzer (PDA) yang dianalisis melalui perangkat lunak CAPWAP. Sebagai pembanding, dilakukan pula uji beban statik (Static Load Test) pada lokasi studi yang berlokasi di proyek pembangunan Rumah Sakit Universitas Riau, Pekanbaru. Hasil analisis menunjukkan bahwa distribusi daya dukung gesek yang diperoleh dari metode empiris dan pengujian dinamis memiliki kesesuaian yang tinggi, baik dari segi pola maupun besaran. Selain itu, kapasitas ultimit hasil PDA dan SLT menunjukkan perbedaan yang relatif kecil, sekitar 5%. Temuan penting lainnya menunjukkan bahwa kontribusi daya dukung ujung terhadap total kapasitas tiang sangat terbatas akibat deformasi yang belum mencukupi, sehingga mekanisme gesekan sepanjang tiang menjadi elemen dominan dalam transfer beban. Studi ini menegaskan pentingnya integrasi antara pendekatan empiris dan uji lapangan dalam merancang pondasi tiang secara andal dan efisien
Peningkatan Kepadatan dan Daya Dukung Tanah dengan Pencampuran Tanah Lempung dan Pasir Maizir, Harnedi; Suryanita, Reni; Harnedi, Raihan Arditama
Jurnal Teknik Sipil Vol 31 No 3 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Desember
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2024.31.3.4

Abstract

Abstrak Kepadatan dan kekakuan tanah merupakan permasalahan yang harus diperhatikan dalam perencanaan struktur bangunan konstruksi. Hal ini disebabkan tanah berperan sebagai media yang menahan beban ataupun aksi dari konstruksi yang akan dibangun di atasnya. Perbaikan tanah dengan mencampurkan dua material merupakan salah satu cara untuk memenuhi kekuatan yang dibutuhkan. Perubahan cuaca dan suhu di lapangan menjadi faktor yang menjadikan tanah tidak stabil. Perbaikan tanah yang dilakukan berasal dari Proyek pekerjaan Tol Pekanbaru – Bangkinang yang berasal dari empat lokasi pengamatan. Penelitian ini dilakukan dengan mencampurkan dua material tanah dengan perbandingan 1:1 dari lokasi yang berbeda. Setelah itu dilakukan pengujian CBR, Berat Jenis, Batas-batas Atterberg dan berat volume untuk setiap benda uji. Hasil penelitian berupa nilai CBR yang menunjukkan bahwa nilai CBR tertinggi berada pada tanah campuran Pasir 2 dengan Tanah 2 dengan nilai CBR 34.34 %. Nilai CBR terendah didapatkan pada campuran Tanah Pasir 1 dengan Tanah 1 dengan 21.5%. Campuran antara Pasir 1 dengan Tanah 2 memiliki nilai CBR 25.3%, sedangkan Pasir 2 dengan Tanah 1 memiliki nilai CBR 24.8% tidak terlalu jauh dengan Pasir 1 dengan Tanah 2. Kepadatan kering maksimum untuk pasir 1 tanah 1 adalah 1.944 gr/cc. Pasir 1 dengan tanah 2 adalah 1.943 gr /cc. pasir 2 dengan tanah 1 adalah 1.996 gr/cc. Sedangkan pasir 2 dengan tanah 2 adalah 1.930 gr /cc. Perbedaan relatif kepadatan kering maksimum dipengaruhi oleh variasi ukuran butiran pada metode kepadatan ringan (standar). Kata Kunci: Nilai CBR, kekakuan tanah, perbaikan tanah, tanah lempung, pasir Abstract Soil density and bearing capacity are problems that must be considered in the planning of construction building structures. This is because the soil acts as a medium that holds the weight or action of the construction to be built on it. Stability by mixing two materials is one way to meet the required strength. The changes in weather and temperature in the field are factors that make the soil unstable. The samples carried out came from the Pekanbaru - Bangkinang Toll Road Project which came from the four observation locations. This research was conducted by mixing two soil materials with a ratio of 1: 1 from different locations. After that, testing the CBR, Specific Gravity, Atterberg limits, and volume weight for each specimen. The results of the study were CBR values which indicated that the highest CBR value was in a mixture of Sand 2 and Soil 2 with a CBR value of 34.34%. The lowest CBR value was found in a mixture of Sand 1 and Soil 1 with 21.5%. The mixture between Sand 1 and Soil 2 has a CBR value of 25.3%, while Sand 2 and Soil 1 have a CBR value of 24.8%. The maximum dry density for Sand 1 Soil 1 is 1.944 Gr/cc. Sand 1 with soil 2 is 1,943 Gr / cc. Sand 2 with soil 1 is 1.996 Gr/cc. While sand 2 with soil 2 is 1,930 Gr/cc. The relative difference in maximum dry density is influenced by grain size and is not influenced by compaction energy and mold size in the light density method (standard). Keywords: CBR value, soil stiffness, soil stabilization, clay soil, sand
Laboratory Performance of Asphalt Concrete containing Foamed Bitumen from extraction of Buton Natural Asphalt Rahman, Harmein; Harnedi, Raihan Arditama; Siregar, Fanny Tri Novitasari; Kim, Yongjoo; Lee, Kanghun; Kang, Ilhwan
Jurnal Teknik Sipil Vol 31 No 3 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Desember
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2024.31.3.2

Abstract

This study examines the performance of asphalt concrete mixtures using foamed bitumen derived from extracted Buton natural asphalt (Asbuton) in comparison to conventional penetration asphalt (Pen 60/70). The research focuses on evaluating key parameters such as aggregate properties, Marshall stability, indirect tensile strength, and other mix characteristics, benchmarked against Indonesian national standards. Asbuton, known for its high viscosity and resistance to extreme conditions, offers an alternative binder for sustainable road infrastructure development. The results demonstrate that foamed Asbuton significantly outperforms Pen 60/70 in critical metrics. Foamed Asbuton achieved higher stability (2440.8 kg) and a superior tensile strength ratio (92.78%), reflecting its robustness under heavy loads and resistance to moisture-induced damage. In contrast, Pen 60/70 exhibited reduced stability and rigidity when subjected to the foaming process. The enhanced performance of foamed Asbuton is attributed to its dense structure and the benefits of the foaming process, which improves aggregate coating and binder distribution at lower mixing temperatures. This study highlights the potential of foamed bitumen technology, particularly when paired with high-performance binders like Asbuton, to improve the durability and sustainability of road infrastructure. Foamed Asbuton emerges as a promising material for high-stress applications and extreme environmental conditions.