Articles
STUDI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TUNED MASS DAMPER UNTUK MENGURANGI PENGARUH BEBAN GEMPA PADA STRUKTUR BANGUNAN TINGGI DENGAN LAYOUT BANGUNAN BERBENTUK ″U″
Jati Sunaryati;
Rudy Ferial;
Dicky Febri Andy
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 5, No 2 (2009)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (745.264 KB)
|
DOI: 10.25077/jrs.5.2.13-26.2009
Redaman adalah fenomena yang ada dalam setiap struktur, fenomena tersebut dapat mengurangi getaran yang disebabkan oleh kekuatan eksternal untuk diterapkan sistem struktur. Berbagai jenis peredam telah dikenal dewasa ini, salah satunya adalah Tuned Mass Damper (TMD) dimana sistem ini menerapkan konsep kontrol pada struktur. Tulisan ini menyajikan studi efektifitas TMD yang dipasang pada struktur gedung bangunan tinggi. Pemasangan TMD pada struktur biasanya adalah pada bangunan-bangunan tinggi dengan layout berbentuk bujursangkar. Oleh karena itu dalam tulisan ini akan dikaji efektifitas pemakaian TMD bila digunakan pada bangunan tinggi dengan layout berbentuk ″U″. Respons struktur yang pelajari adalah gaya dalam, deformasi dan perioda dari struktur tanpa dan dengan TMD pada bangunan 40 lantai. Massa TMD ditetapkan sebesar 1%, 2%, dan 3% dari massa struktur utamanya. Tipe TMD dibagi 2 (dua), terdiri dari 1 TMD (Single TMD) dan 2 TMD (Multi TMD) yang diletakkan di lantai paling atas bangunan gedung. Hasil studi menunjukkan bahwa umumnya respons struktur dapat teredam oleh TMD dan penggunaan Single TMD lebih efektif dari pada Multi TMD pada bangunan tinggi dengan layout bangunan berbentuk ″U″. Keywords: redaman, bangunan tinggi, TMD, beban gempa, deformasi, perioda.
PENGARUH EKSENTRISITAS PUSAT MASSA BANGUNAN BETON BERTULANG TERHADAP STABILITAS STRUKTUR YANG MENGALAMI BEBAN GEMPA
Jati Sunaryati;
Ruddy Kurniawan;
Eko Sukma Putra
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 5, No 1 (2009)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (433.815 KB)
|
DOI: 10.25077/jrs.5.1.1-10.2009
Untuk mengurangi resiko gempa bumi, perilaku struktur harus diketahui terlebih dahulu. Analisa ini dimaksudkan untuk mengetahui perilaku struktur terhadap gempa bumi bila pada stuktur tersebut mempunya eksentrisitas e terhadap pusat massa dan pusat rotasi. Eksentrisitas ini terjadi karena pusat rotasi dan pusat massa pada gedung tidak berimpit. Dengan adanya hal ini mengakibatkan gedung akan mengalami momen torsi yang mengakibatkan gedung mengalami puntir. Analisa yang digunakan adalah dengan Analisa 3 Dimensi, dimana analisa dengan memperhitungkan beban statis dan dinamis. Analisis ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh eksentrisitas bangunan terhadap gaya-gaya yang bekerja pada bangunan. Periode natural struktur, gaya dalam struktur dan lendutan dipengaruhi oleh besarnya eksentrisitas, dimana bangunan model 1 (e = 22.458), model 2 (e = 18.057), model 3 (e = 13.943) dan model 4 (e = 10.079) semakin kecil eksentrisitas, maka semakin kecil periode natural struktur dengan selisih maksimum sebesar ± 18% dan semakin kecil gaya dalam struktur dengan selisih maksimum sebesar ± 21% dan semakin kecil lendutan dengan selisih maksimum sebesar ± 15%. Keywords : gempa bumi, perilaku struktur, eksentrisitas.
ANALISIS KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN VARIASI PENEMPATAN BRACING INVERTED V
Julita Andrini Repadi;
Jati Sunaryati;
Rendy Thamrin
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 12, No 2 (2016)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (343.766 KB)
|
DOI: 10.25077/jrs.12.2.103-110.2016
Pada studi ini dilakukan analisis terhadap kinerja struktur beton bertulang 4 lantai dengan variasi penempatan bracing inverted V. Analisis dilakukan dengan perangkat lunak ETABS V9.7.1 Hasil analisanya akan dibandingkan struktur beton bertulang tanpa bracing dengan struktur beton bertulang yang diberi variasipenempatan bracing. Melalui studi ini dilakukan analisis perbandingan displacement, daktilitas, dan kinerja struktur pada bangunan beton bertulang 4 lantai. Berdasarkan hasil analisis dapat diambil kesimpulan bahwa perkuatan dengan bracing mampu mengurangi nilai displacement, dan daktilitas struktur beton bertulang. Penurunan bracing mengurangi periode struktur bangunan, pengurangan nilai displacement pada arah X sebesar 1.328%-42.013%, arah Y sebesar 10.00% -39.394%. Nilai daktilitas struktur mengalami peningkatandibandingkan dengan gedung tanpa perkuatan bracing. Taraf kinerja struktur bangunan aman. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan bracing dapat meningkatkan kekakuan, kekuatan dan stabilitas struktur.Kata kunci : struktur beton bertulang, kinerja, daktilitas.
STUDI EKSPERIMENTAL PERILAKU GESER BALOK PADA SAMBUNGAN BALOK KOLOM BETON BERTULANG
Rita Anggraini;
Jafril Tanjung;
Jati Sunaryati;
Rendy Thamrin;
Riza Aryanti
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1198.161 KB)
|
DOI: 10.25077/jrs.12.1.25-38.2016
Suatu bangunan memiliki ketahanan yang baik terbuat dari struktur beton bertulang dapat diamati daristruktural bangunan itu sendiri. Salah satu komponen struktural yang paling berpengaruh dalam keruntuhan suatu bangunan adalah sambungan balok-kolom. Keruntuhan bangunan tersebut, khususnya bangunan gedung beton bertulang adalah akibat kerusakan dari sambungan balok-kolom yang merupakan bagian struktur yang terpenting pada bangunan. Pada penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi perilaku geser balok pada sambungan balok-kolom beton bertulang dengan 3 variasi rasio tulangan balok BCJ-2 (ρ=0.0067), BCJ-3 (ρ =0.010) dan BCJ-5 (ρ =0.0167) serta mengetahui besarnya beban pada saat retak awal (first crack), dan beban saat runtuh. Dari hasil yang diperoleh pada penilitian ini adalah semakin besar rasio tulangan yang digunakan maka semakin besar beban yang dapat ditahan balok. Pengaruh adanya variasi rasio tulangan dapat meningkatkan kapasitas baloknya, baik pada pakai sengkang maupun tanpa sengkang. Dimana BCJ-S 5 adanya peningkatan kapasitasnya sebesar 25,49% dari BCJ-TS 5, sedangkan BCJ-S 3 dengan BCJ-TS 3 dan BCJ-S 2 dengan BCJ-TS 2 yang tidak begitu menunjukan peningkatan yang signifikan. Dari keenam benda uji, satu mengalami keruntuhan lentur dan lima mengalami keruntuhan geser.Kata kunci : sambungan balok kolom, rasio tulangan, beban, kapasitas geser, keruntuhan geser.
THE IMPACT OF APPLYING BASE ISOLATOR IN HOSPITAL BUILDING
Predaricka Deastra;
Jati Sunaryati;
Riza Aryanti
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 10, No 2 (2014)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (484.331 KB)
|
DOI: 10.25077/jrs.10.2.9-24.2014
Due to Indonesia’s location in the earthquake zone, it is necessary for civil engineers in Indonesia to study seismic performance of a building, which is strongly related to the structure of the building itself. Buildings equipped with vibration damping structures, known as an isolation system, will have a different seismic behavior than if it did not have one. This is due to the impact of an earthquake dampening vibration isolator. This final project analyzes the difference between seismic performance of a building using a seismic isolation system and ones without. The conclusion of this final project shows that the isolation system will decrease the internal force of a structure element by about 57.71% for axial force, 84.10% for shear, and 85.75% for moment. The application of an isolation system will also decrease the relative displacement by about 74,28% and extended structure vibration period by about 171.17 %. Keywords: earthquake, seismic performance, isolation system.
ANALISIS KAPASITAS NOMINAL PENAMPANG DAN KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN MATERIAL NONLINEAR
Hafiz Maulana;
Jati Sunaryati;
Riza Aryanti
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (825.837 KB)
|
DOI: 10.25077/jrs.12.1.39-50.2016
Dalam kasus analisis material kondisi non-linear, modulus elastisitas hanya titik definisi pertama dari sebuah perilaku secara keseluruhan. Definisi dan analisis dalam kasus material kondisi non-linear melibatkan salah satu dari perilaku pasca leleh (plastik). Solusi numerik dari jenis masalah non-linear melibatkan pendekatan segmen non-linear pada kurva tegangan-regangan dengan serangkaian potongan segmen linier. Setiap segmen linier didekati dengan modulus tangen (ET) yang dihitung sebagai rasio tegangan dengan regangan untuk segmen baris tertentu. Perbandingan antara material kondisi linear dengan kondisi non-linear menunjukkan bahwa hasil analisis menggunakan model material non-linear memberikan hasil cukup berbeda dibandingkan model material linear. Hasil ini juga menunjukkan adanya pengaruh perubahan nilai modulus elastisitas (E) pada matriks kekakuan elemen dalam analisis. Dimana untuk model material non-linear adanya modulus elastisitas tangent (ET) yang berpengaruh dalam analisis permodelan respon non-linear pada elemen.Kata kunci : model material linear, model material non-linear, modulus elastisitas (E), modulus elastisitastangent (ET).
STUDI PARAMETRIK PENGARUH VARIASI TINGKATAN BEBAN AKSIAL TERHADAP PERILAKU LENTUR DAN AKSIAL PENAMPANG KOLOM BETON BERTULANG DENGAN BEBAN SIKLIK
Agung Adrian Qausar;
Rendy Thamrin;
Jati Sunaryati
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 12, No 2 (2016)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (594.219 KB)
|
DOI: 10.25077/jrs.12.2.77-84.2016
Pada studi ini dilakukan analisis lentur dan aksial penampang kolom beton bertulang akibat beban siklik dengan hasil berupa respons momen kurvatur dan deformasi aksial. Suatu program komputer RCCSA V.4.3 berbasis metode diskrit elemen telah dikembangkan untuk keperluan tersebut. Model hsiteresis material untuk beton dan baja tulangan menggunakan model yang diajukan peneliti sebelumnya dengan beberapa modifikasi dan penyesuaian Dari hasil analisis dengan variasi tingkatan beban aksial sebesar 20%, 30% dan 40% dari kapasitas aksial penampang diketahui bahwa peningkatan beban aksial akan menurunkan daktilitas lentur dari penampang kolom. Penampang kolom dengan penulangan under reinforced memilki daktilitas paling baik dalam menerima beban aksial dan lateral siklik seperti terlihat dari rasio (ϕult/ϕyield) yang lebih besar. Perubahan signifikan pada respons deformasi aksial-kurvatur kolom terjadi ketika beban aksial yang bekerja telah lewat 30% dari kapasitas rencana, hal ini menandakan kinerja kolom dalam memikul beban sudah jauh berkurang pada tingkatan beban tersebut.Kata kunci : model histeresis material; beban siklik; beban aksial; momen kurvatur; regangan aksial.
Pengaruh Dinding Bata Terhadap Kapasitas Seismik Gedung Beton Bertulang Berlantai Banyak
Lili Leilany;
Jafril Tanjung;
Jati Sunaryati
CIVED Vol 9, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24036/cived.v9i3.119209
Studi ini menjelaskan tentang pengaruh dinding bata terhadap kapasitas seismik gedung beton bertulang. Di kota Padang, dinding bata digunakan sebagai dinding non struktural pada sebagian besar gedung beton bertulang. Dalam hal ini, kontribusi dinding bata terhadap kinerja struktur gedung bertulang dianalisis. Bangunan beton bertulang sepuluh lantai dipilih sebagai model dalam penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui kapasitas seismik dan keamanan gedung ditinjau dari perpindahan, drift rasio, dan gaya geser dasar. Untuk mengevaluasi kapasitas seismik gedung beton bertulang digunakan 2 (dua) model. Bangunan dianalisis dan dibandingkan antara bangunan beton bertulang dengan dan tanpa dinding bata. Pemodelan dianalisa dengan menggunakan Push Over Analysis dengan menggunakan software yang disebut Struktural Earthquake Response Analysis 3D (STERA 3D), Analisis Pushover dilakukan dengan menggunakan distribusi beban UBC. Hasil analisis menunjukkan bahwa dinding dalam rangka beton bertulang dapat meningkatkan gaya geser dasar sekitar 38% dan 25% pada arah X dan Y struktur dibandingkan dengan rangka beton bertulang tanpa dinding bata, dinding bata juga dapat meningkatkan titik kinerja dalam arah X dan Y struktur masing-masing sebesar 45% dan 32%. Dinding bata dapat mengurangi kerusakan pada komponen struktural. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan dinding bata dapat memberikan peningkatan terhadap kapasitas seismik bangunan beton bertulang secara signifikan
Potensi Metode Jaringan Saraf Tiruan Dalam Memprediksi Respons Seismik Gedung Bertingkat Di Indonesia
Raihan Arditama Harnedi;
Jafril Tanjung;
Jati Sunaryati
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35583/jice.v3i1.37
Setiap struktur yang menerima beban gempa akan memunculkan suatu perilaku atau respons khusus disebut respons seismik. Respons ini umumnya diidentifikasi dengan bantuan software elemen hingga, namun seiring dengan berkembangnya teknologi, para peneliti telah mengembangkan sebuah metode prediksi yang berdasarkan konsep kecerdasan buatan yaitu metode Jaringan Saraf Tiruan (JST). Penelitian ini berfokus pada penentuan akurasi metode JST dalam memprediksi nilai respons seismik gedung bertingkat pada beberapa lokasi di Indonesia. Model struktur yang digunakan adalah gedung bertingkat beton bertulang dengan 15 lantai dan respons seismik model tersebut dianalisis pada 3 jenis tanah di 34 ibukota provisi di seluruh Indonesia. Data hasil analisis kemudian digunakan untuk pengolahan data pada model JST menggunakan software MATLAB. Model JST yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 3 lapisan yaitu input layer, hidden (15 neuron) dan output layer. Lapisan input layer terdiri dari data geometri gedung, kondisi tanah dan parameter gempa lokasi tinjauan sedangkan output layer terdiri dari nilai perpindahan, kecepatan dan percepatan pusat lantai. Setelah 295 kali iterasi, model JST dapat memprediksi nilai respons seismik gedung pada 34 lokasi tinjauan dengan nilai rata – rata keseluruhan mean squared error (MSE) sebesar 1,95x10-5 dan nilai koefisien determinasi (R2) keseluruhan sebesar 99,96%. Hasil parameter akurasi ini (MSE dan R2) menunjukkan bahwa model JST telah berhasil memprediksi nilai respons seismik gedung bertingkat dengan akurat dan dapat dikembangkan pada kasus – kasus struktur tahan gempa lainnya.
Analisa Level Kinerja Struktur Pada Bangunan 12 Lantai Dengan Metode Pushover
Zuher, M. Hasbi;
Sidiq, Zairah Nabila;
Nasution, Ade Prayoga;
Masrilayanti, Masrilayanti;
Sunaryati, Jati
Jurnal Talenta Sipil Vol 7, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33087/talentasipil.v7i1.508
There have been many earthquakes in Indonesia, especially West Sumatra. There was a fairly large earthquake, one of which was in 2009 with a magnitude of 7.6 on the Richter scale centered in Padang Pariaman, causing damage to vulnerable structures and loss of life. Therefore, evaluating the seismic vulnerability of buildings before an earthquake occurs is an important step in preventing damage to buildings and loss of life. In this study, a pushover analysis was carried out to determine the level of structural performance. The method used is a 12-storey building where both the existing building and its detailed properties are known, modeled using the Software Structural Analysis Program (SAP2000) Version 23. From the analysis results, the structure of the 12-storey building will experience the first yield point when given the 3rd pushover load, both at in the X-direction and Y-direction and the building structure will collapse when given the 10th pushover load in the X-direction and the 8th in the Y-direction. The performance level of the 12-story building structure is included in the Damage Control (DO) category level for the X-X direction, which means the transition between Immediate Occupancy (IO) and Life Safety (LS). Meanwhile, in the Y-Y direction, the structure is included in the Immediate Occupancy (IO) category level. Thus, in this case the building is still able to withstand the burden of the earthquake that occurred, the building can also be used again when it has received the earthquake load and the risk of human casualties is relatively small.