Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, namun masih menghadapi tantangan dalam menjangkau segmen generasi muda, khususnya generasi Z yang memiliki preferensi unik dalam memilih layanan keuangan. Di tengah era digital dan persaingan antar lembaga keuangan, strategi branding menjadi salah satu elemen kunci untuk membentuk persepsi positif dan memperkuat loyalitas nasabah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh branding terhadap minat nasabah, pengaruh branding terhadap citra bank syariah, pengaruh citra bank syariah terhadap minat nasabah, serta peran citra bank syariah sebagai variabel mediasi dalam konteks generasi Z di Kabupaten Purwakarta. Latar belakang penelitian ini didasari oleh pentingnya strategi branding dalam membentuk persepsi positif terhadap bank syariah dan mendorong intensi generasi muda untuk menjadi nasabah. Pendekatan yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik purposive sampling, melibatkan 117 responden dari kalangan generasi Z yang memiliki akun media sosial dan pernah berinteraksi dengan layanan bank syariah. Analisis data dilakukan menggunakan teknik Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa branding memiliki pengaruh signifikan terhadap minat nasabah dan citra bank syariah, sementara citra bank syariah juga berpengaruh langsung terhadap minat nasabah serta terbukti mampu memediasi hubungan antara branding dan minat nasabah. Implikasi dari temuan ini menunjukkan pentingnya bagi bank syariah untuk merancang strategi branding yang konsisten, sejalan dengan nilai-nilai syariah, serta relevan dan adaptif terhadap karakteristik generasi Z guna meningkatkan minat dan memperkuat daya saing bank syariah di kalangan generasi muda.