Kartini Putri, Hendrika Wijaya
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Faktor Ibu Saat Hamil Terhadap Berat Badan Lahir Di Tempat Praktek Mandiri Bidan (PMB) Kota Lhokseumawe Kartini Putri, Hendrika Wijaya; Elizar, Elizar; Jasmiyati, Jasmiati; Prihatin, Nova Sumaini; Dewita, Dewita
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 15, No 2 (2024): (Article In Progress )Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v15i2.968

Abstract

Latar Belakang: Kesehatan ibu adalah indikator utama dalam menilai kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Faktor seperti usia, status gizi, dan akses terhadap pelayanan kesehatan prenatal memengaruhi hasil kelahiran, termasuk berat badan bayi lahir.Tujuan: untuk mengetahui Hubungan Faktor Ibu Saat Hamil Terhadap Berat Badan Lahir Di Tempat Praktek Mandiri Bidan (TPMB) Kota LhokseumaweMetode: Penelitian observasional ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 41 ibu hamil dengan kehamilan aterm yang dipilih secara purposive sesuai kriteria. Data dikumpulkan pada Mei–Juli 2024 di TPMB Kota Lhokseumawe, dan analisis dilakukan menggunakan uji chi-square untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor ibu dan berat badan bayi lahir.Hasil: Hasil uji chi-square menunjukkan hubungan signifikan antara usia ibu dan berat badan lahir bayi (p-value 0,05). Ibu pada usia reproduksi sehat (20–35 tahun) memiliki peluang 10,982 kali lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat badan normal (≥2500 gram).Simpulan: Usia ibu saat hamil memengaruhi berat badan bayi lahir. Ibu pada usia reproduksi sehat lebih cenderung melahirkan bayi dengan berat badan normal karena organ reproduksi yang matang. Faktor paritas turut berperan, sementara keluhan selama kehamilan tidak berhubungan langsung dengan berat badan bayi.  Background: Maternal health is a key indicator in assessing overall community health. Factors such as age, nutritional status, and access to prenatal health services affect birth outcomes, including birth weight.Objective: to determine the relationship between maternal factors during pregnancy and birth weight at the Lhokseumawe City Midwife Independent Practice Site (TPMB).Methods: This observational study used a cross-sectional approach. The sample amounted to 41 pregnant women with aterm pregnancies who were purposively selected according to the criteria. Data were collected in May-July 2024 at TPMB Lhokseumawe City, and analysis was conducted using the chi-square test to identify the relationship between maternal factors and birth weight.Results: The chi-square test results showed a significant association between maternal age and infant birth weight (p-value 0.05). Mothers at a healthy reproductive age (20-35 years) had a 10.982 times greater chance of giving birth to a normal weight baby (≥2500 grams).Conclusion: Maternal age during pregnancy affects birth weight. Mothers at a healthy reproductive age are more likely to give birth to babies with normal weight due to mature reproductive organs. Parity plays a role, while complaints during pregnancy are not directly related to the baby's weight.
PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG SUDAH MENIKAH TERHADAP KESEDIAAN TEST INSPEKSI VISUAL ASETAT (IVA) DI PUSKESMAS MUARA SATU KOTA LHOKSEUMAWE Elizar, Elizar; Kartini Putri, Hendrika Wijaya; Rosyita, Rosyita; Dewita, Dewita
Indonesian Trust Health Journal Vol 5 No 1 (2022): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v5i1.96

Abstract

Cervical cancer is a women's health problem that requires serious attention. In Indonesia, cervical cancer is a cancer with the second largest number after breast cancer. The incidence of new cases of cervical cancer according to Globocon data, 2020 in Indonesia is around 36,633 cases (17.2%) of all cancer cases in women. The purpose of this study was to determine the effect of married mothers' behavior on the willingness to take the VIA test at the Muara Satu Health Center, Lhokseumawe City. This study is an observational study with a case-control (case-control) design. The population in this study were married mothers in the working area of ​​the Muara Satu Health Center with a total sample of 53 people. The results of the chi-square test obtained p-value <0.05 for the attitude and knowledge variables, indicating that lack of knowledge and negative attitudes of mothers affect the willingness of married mothers to carry out VIA examinations. However, the multiple logistic regression test conducted on the two variables showed the attitude variable was more influential with a p-value of 0.001.It is very important for mothers to participate in the prevention and early detection of cervical cancer by conducting an IVA test and for health workers to be more active in providing counseling about early detection of cervical cancer through an IVA test at health care centers. Abstrak Kanker leher rahim menjadi suatu permasalahan kesehatan wanita yang membutuhkan perhatian serius. Di Indonesia kanker serviks merupakan penyakit kanker dengan jumlah terbesar kedua setelah kanker payudara. Angka kejadian kasus baru kanker serviks sesuai data Globocon, 2020 di Indonesia berkisar 36.633 kasus (17.2%) dari keseluruhan kasus kanker pada wanita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perilaku ibu yang sudah menikah terhadap kesediaan untuk test IVA di Puskesmas Muara Satu Kota Lhokseumawe. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan kasus-kontrol (case-kontrol). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang sudah menikah diwilayah kerja Puskesmas Muara Satu dengan jumlah sampel 53 orang. Hasil uji chi–squre test diperoleh nilai p-value< 0,05 untuk variable sikap dan pengetahuan, menunjukkan pengetahuan yang kurang dan sikap ibu yang negative mempengaruhi kesediaan ibu yang sudah menikah untuk melakukan pemeriksaan IVA. Namun uji regresi logistij ganda yang dilakukan terhadap kedua variabel menunjukkan variabel sikap lebih berpengaruh dengan nilai p-value 0,001. Sangatlah Penting bagi Ibu untuk berpartisipasi dalam upaya pencegahan dan deteksi dini kanker serviks dengan melakukan test IVA dan bagi petugas kesehatan lebih aktif memberikan penyuluhan tentang deteksi dini kanker servik melalui test IVA dipusat layanan kesehatan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 2 KOTA LHOKSEUMAWE Kartini Putri, Hendrika Wijaya; Elizar, Elizar
Indonesian Trust Health Journal Vol 6 No 1 (2023): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v6i1.118

Abstract

Adolescent reproductive health is one of the factors that can influence premarital adolescent sexual behavior. This phenomenon indicates that adolescent sexual behavior in various provinces is increasing due to the lack of knowledge of adolescents regarding reproductive health. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitude with the sexual behavior of young women at SMA Negeri 2 Lhokseumawe City. This type of research is an analytic observational study using a cross sectional approach. The population in this study were 96 students of SMA Negeri 2 Lhokseumawe City in 2021 class XI. Data analysis in this study used unvariate and bivariate analysis The findings of this study were obtained for the knowledge of adolescents p value <0.05 which means there is a relationship between the knowledge of young women and sexual behavior of young women, for attitudes obtained p <0.05 which means there is a relationship between the attitudes of young women and the behavior of young women. It is hoped that students will take part in training and extracurricular activities at school such as participating in the Adolescent Reproductive Health program to increase adolescent knowledge about risky sexual behavior. Abstrak Kesehatan reproduksi remaja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seksual remaja pranikah. Fenomena ini menunjukkan bahwa perilaku seksual remaja diberbagai provinsi semakin meningkat dikarenakan kurangnya pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pentahuan dan sikap dengan perilaku seksual remaja putri di SMA Negeri 2 Kota Lhokseumawe. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMA Negeri 2 Kota Lhokseumawe kelas XI yang berjumlah 96 orang. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis unvariat dan bivariat Temuan penelitian ini diperoleh Pengetahuan remaja p value < 0,05 yang berarti ada hubungan antara pengetahuan remaja putri dengan perilaku seksual remaja putri, untuk sikap diperoleh p < 0,05 yang berarti ada hubungan antara sikap remaja putri dengan perilaku remaja putri. Diharapkan siswa mengikuti pelatihan dan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah seperti mengikuti program Kesehatan Reproduksi Remaja untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang perilaku seksual berisiko.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI DAYAH TERPADU AL-MADINATUDDINIYAH SYAMSUDDHUHA KECAMATAN DEWANTARA KABUPATEN ACEH UTARA Jasmiati, Jasmiati; Elizar, Elizar; Rosyita, Rosyita; Kartini Putri, Hendrika Wijaya
Indonesian Trust Health Journal Vol 6 No 2 (2023): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v6i2.165

Abstract

A public health problem that still often occurs in adolescents is anemia which occurs not only in developing countries but also in developed countries. The prevalence of anemia in the world ranges from 40-88% and the incidence of anemia in adolescent girls in developing countries is around 53.7%. Basic Health Research Data (RISKESDAS) in 2018 shows that the prevalence of anemia in Indonesia in women is 27.2% and in men is 20.3%. Anemia is more common in young women, namely 32.0% in the 15-24 year age group. In accordance with the recommendations of the World Health Organization (WHO) in 2011, efforts to prevent and control anemia in adolescent girls and women of childbearing age (WUS) are focused on promotional and preventive activities, namely increasing consumption of iron-rich foods, supplementation with Blood Additive Tablets (TTD), and increasing fortification of food with iron and folic acid. The aim of this research is to analyze the relationship between knowledge about anemia and anemia prevention behavior among adolescent girls in Dayah Terpadu Al-Madinatuddiniyah Syamsuddhuha, Dewantara District, North Aceh Regency. This research is an observational study with a cross-sectional approach. The population in this study were young women at Madrasah Aliyah grade 3 level. The number of samples in this study was 60 people, using total sampling. The results of the chi - squre test obtained a p-value < 0.05, indicating that there is a relationship between knowledge about anemia and anemia prevention behavior in adolescent girls. To prevent anemia, teenag ers must consume adequate nutritional food intake and iron tablets regularly and increase knowledge by updating information through various media and following counseling about anemia delivered by health workers by involving peers who are the closest environment for young women. Abstrak Masalah kesehatan masyarakat yang masih banyak terjadi pada remaja adalah anemia yang terjadi tidak hanya di negara berkembang tetapi juga di negara maju. Prevalensi anemia di dunia berkisar 40-88% dan angka kejadian anemia pada remaja putri di negara-negara berkembang sekitar 53,7%. Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menujukkan prevalensi anemia di Indonesia pada perempuan sebesar 27,2% dan pada laki-laki sebesar 20.3%. Anemia lebih banyak terjadi pada remaja putri yaitu 32,0% pada kelompok umur 15-24 tahun. Sesuai rekomendasi World Health Organization (WHO) tahun 2011, upaya pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja putri dan Wanita Usia Subur (WUS) difokuskan pada kegiatan promosi dan pencegahan, yaitu peningkatan konsumsi makanan kaya zat besi, suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD), serta peningkatan fortifikasi bahan pangan dengan zat besi dan asam folat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan tentang anemia dengan perilaku pencegahan anemia pada remaja putri di Dayah Terpadu Al-Madinatuddiniyah Syamsuddhuha Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri tingkat Madrasah Aliyah kelas 3. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang, dengan menggunakan pengambilan sampel secara total sampling. Hasil uji chi – squre test diperoleh nilai p-value < 0,05 menunjukkan ada hubungan pengetahuan tentang anemia dengan perilaku pencegahan anemia pada remaja putri. Untuk mencegah anemia, remaja harus mengkonsumsi asupan makanan yang cukup gizi dan tablet besi secara rutin serta meningkatkan pengetahuan dengan update informasi melalui berbagai media dan mengikuti penyuluhan tentang anemia yang disampaikan oleh tenaga kesehatan dengan melibatkan teman sebaya yang merupakan lingkungan terdekat remaja putri.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI DI PESANTREN DAYAH TERPADU AL-MADINATUDDINIYAH SYAMSUDDUHA KECAMATAN DEWANTARA KABUPATEN ACEH UTARA Prihatin, Nova Sumaini; Kartini Putri, Hendrika Wijaya; Wahyuni, Yenni Fitri
Indonesian Trust Health Journal Vol 6 No 2 (2023): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v6i2.186

Abstract

Maintaining and maintaining health during adolescence will have an impact on adolescent reproductive health starting from an early age. Reproductive health is a serious problem throughout human life. Lack of information and knowledge about changes in the reproductive system during adolescence causes anxiety and shame, which can lead to various kinds of problems related to the reproductive organs, one of the problems often experienced by teenagers is vaginal discharge. The type of research is observational with a cross-sectional approach where subjects are observed only once by measuring the independent variable and the dependent variable. The aim of this research was to determine the relationship between knowledge about vulva hygiene and the incidence of vaginal discharge in adolescent girls at the Al-Madinatuddiniyah Syamsudduha Integrated Dayah Islamic Boarding School, Dewantara District, North Aceh Regency. The population in this study was 50 young women from the Aliyah class, the sample in this study was the total population, namely 50 people. Data analysis used univariate analysis and bivariate analysis with the Chi-square test. The results of the study showed that there was a significant relationship between knowledge about vulva hygiene and the incidence of vaginal discharge. It is recommended that the Dayah leadership work together with the local health center in providing counseling and IEC to young women in order to prevent vaginal discharge. Abstrak Memelihara dan menjaga kesehatan pada masa remaja akan memberikan dampak pada kesehatan reproduksi remaja yang di mulai dari sejak dini. Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang serius sepanjang hidup manusia. Kekurangan informasi dan pengetahuan tentang perubahan sistem reproduksi pada usia remaja menimbulkan kecemasan dan rasa malu sehingga dapat menimbulkan berbagai macam permasalahan yang berkaitan dengan alat reproduksinya, salah satu permasalahan yang sering di alami oleh remaja adalah keputihan. Jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan Cross-sectional dimana subyek diobservasi satu kali saja dengan pengukuran variabel bebas dan variabel terikat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan pengetahuan tentang vulva hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri di Pasantren Dayah Terpadu Al-Madinatuddiniyah Syamsudduha Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Populasi pada penelitian ini adalah remaja putri kelas Aliyah sebanyak 50, sampel pada penelitian ini adalah total populasi yaitu sebanyak 50 orang. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji Chi-squre. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikat antara pengetahuan tentang vulva hygiene dengan kejadian keputihan. Disarankan kepada pihak pimpinan Dayah agar dapat bekerja sama dengan pihak Puskesmas setempat dalam memberikan penyuluhan dan KIE pada remaja putri agar dapat mencegah terjadinya keputihan.