Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kanker Payudara Dengan Perilaku Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI ) Di Pesantren Kota Lhokseumawe Rosyita, Rosyita; Prihatin, Nova Sumaini; Putri, Hendrika WIjaya Kartini; Nurmila, Nurmila
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 15, No 2 (2024): (Article In Progress )Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v15i2.969

Abstract

Latar Belakang: Kanker payudara merupakan masalah kesehatan yang serius bagi perempuan di seluruh dunia, dan deteksi dini melalui pemeriksaan payudara sendiri secara teratur sangat penting untuk meningkatkan hasil. Namun, pengetahuan dan praktik pemeriksaan payudara sendiri di kalangan remaja Putri, khususnya di negara berkembang, belum dipahami dengan baik. Tingkat kejadian kanker payudara di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara lain, meskipun kurangnya kesadaran dan buruknya praktik pemeriksaan payudara sendiri di kalangan perempuan muda di wilayah tersebut.Tujuan: untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja Putri tentang kanker payudara dengan Perilaku pemeriksaan payudara sendiri di pesantren Kota LhokseumaweMetode: Jenis penelitian adalah observasional Study dengan pendekatan Cross-sectional, populasi pada penelitian ini adalah Seluruh remaja Putri yang berada di Pesantren Kota Lhokseumawe pada pada periode Januari – Juli 2024 dengan tekhnik pemilihan sampel secara purposive sampling berjumlah 86 orangHasil: Berdasarkan uji statistik yang dilakukan menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan remaja Putri dengan Perilaku Pemeriksaan payudara sendiri.Simpulan: pengetahuan yang baik mengenai kanker payudara dapat meningkatkan Perilaku remaja Putri untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri sehingga dapat meningkatkan kesadaran remaja dalam melakukan pemeriksaaan payudara sendiri.Background: Breast cancer is one of the most serious health problems facing women worldwide. Early detection, particularly through regular breast self-examination (BSE), plays an important role in improving treatment success. However, adolescent girls' knowledge and habits in performing SADARI, especially in developing countries, are still poorly understood. In Indonesia, despite a relatively lower incidence of breast cancer compared to other countries, awareness and practice of SADARI among young women still needs to be improved.Objectives: This study aims to determine whether there is a relationship between the level of knowledge of adolescent girls about breast cancer and their habits in performing SADARI in Islamic boarding schools in Lhokseumawe City.Methods: This study used an observational approach with a cross-sectional design. The subjects were adolescent girls living in boarding schools in Lhokseumawe City during the period January to July 2024. A total of 86 participants were selected by purposive sampling.Results: The results of the analysis showed a significant relationship between adolescent girls' knowledge of breast cancer and their habits in performing SADARI.Conclusion: Adequate knowledge about breast cancer is proven to encourage adolescent girls to be more active in performing SADARI, which in turn can increase their awareness in early detection of breast cancer.Keywords: Adolescent Knowledge, Breast Cancer, Behavior, Breast Self-Examination. 
Hubungan Faktor Ibu Saat Hamil Terhadap Berat Badan Lahir Di Tempat Praktek Mandiri Bidan (PMB) Kota Lhokseumawe Kartini Putri, Hendrika Wijaya; Elizar, Elizar; Jasmiyati, Jasmiati; Prihatin, Nova Sumaini; Dewita, Dewita
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 15, No 2 (2024): (Article In Progress )Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v15i2.968

Abstract

Latar Belakang: Kesehatan ibu adalah indikator utama dalam menilai kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Faktor seperti usia, status gizi, dan akses terhadap pelayanan kesehatan prenatal memengaruhi hasil kelahiran, termasuk berat badan bayi lahir.Tujuan: untuk mengetahui Hubungan Faktor Ibu Saat Hamil Terhadap Berat Badan Lahir Di Tempat Praktek Mandiri Bidan (TPMB) Kota LhokseumaweMetode: Penelitian observasional ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 41 ibu hamil dengan kehamilan aterm yang dipilih secara purposive sesuai kriteria. Data dikumpulkan pada Mei–Juli 2024 di TPMB Kota Lhokseumawe, dan analisis dilakukan menggunakan uji chi-square untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor ibu dan berat badan bayi lahir.Hasil: Hasil uji chi-square menunjukkan hubungan signifikan antara usia ibu dan berat badan lahir bayi (p-value 0,05). Ibu pada usia reproduksi sehat (20–35 tahun) memiliki peluang 10,982 kali lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat badan normal (≥2500 gram).Simpulan: Usia ibu saat hamil memengaruhi berat badan bayi lahir. Ibu pada usia reproduksi sehat lebih cenderung melahirkan bayi dengan berat badan normal karena organ reproduksi yang matang. Faktor paritas turut berperan, sementara keluhan selama kehamilan tidak berhubungan langsung dengan berat badan bayi.  Background: Maternal health is a key indicator in assessing overall community health. Factors such as age, nutritional status, and access to prenatal health services affect birth outcomes, including birth weight.Objective: to determine the relationship between maternal factors during pregnancy and birth weight at the Lhokseumawe City Midwife Independent Practice Site (TPMB).Methods: This observational study used a cross-sectional approach. The sample amounted to 41 pregnant women with aterm pregnancies who were purposively selected according to the criteria. Data were collected in May-July 2024 at TPMB Lhokseumawe City, and analysis was conducted using the chi-square test to identify the relationship between maternal factors and birth weight.Results: The chi-square test results showed a significant association between maternal age and infant birth weight (p-value 0.05). Mothers at a healthy reproductive age (20-35 years) had a 10.982 times greater chance of giving birth to a normal weight baby (≥2500 grams).Conclusion: Maternal age during pregnancy affects birth weight. Mothers at a healthy reproductive age are more likely to give birth to babies with normal weight due to mature reproductive organs. Parity plays a role, while complaints during pregnancy are not directly related to the baby's weight.
The Relationship Between Adolescent Girls' Perception and Breast Self-Examination (BSE) Behavior Elizar, Elizar; Prihatin, Nova Sumaini; Iswani, Rayana; Rosyita, Rosyita; Rosdiana, Yanti
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 12, No 3 (2024): EDITION NOVEMBER 2024
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jc.v12i3.6009

Abstract

Breast cancer affects women of all ages after adolescence in every country around the world, and its incidence increases with age. One of the efforts to prevent breast cancer is through early screening, which can be done via breast self-examination (BSE). This study aims to analyze the relationship between adolescent girls' perceptions and their behavior regarding breast self-examination at a vocational high school (SMK) in Lhokseumawe City. This research is an observational study with a cross-sectional design. The study was conducted at a vocational high school in Lhokseumawe City with a sample size of 191 students. The selection of research subjects was done purposively according to predetermined criteria. The chi-square analysis results showed that variables such as adolescents' perceptions of severity, self-efficacy, perceived costs, knowledge, family support, and peer support were significantly related to the practice of BSE among adolescents, with a p-value of 0.05. However, after performing multiple logistic regression tests, only the adolescents' perceptions of costs, knowledge, and family support were simultaneously related to BSE behavior, with a p-value of 0.05. Improving adolescents' perceptions of breast self-examination can influence their behavior. Health promotion efforts through information media and involving family and peers as strategies for disseminating health education to adolescents, using demonstrations and involving teachers, are strategies that can be used.
Assistance in the use of maternal and child health (MCH) book on the behavior of pregnant women in health services Prihatin, Nova Sumaini; Elizar, Elizar; Rosyta, Rosyta; Jasmiati, Jasmiati; Nurmila, Nurmila; Putri, Hendrika Wijaya Katrini; Irnawati, Irnawati
Science Midwifery Vol 13 No 2 (2025): June: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v13i2.1987

Abstract

The Maternal and Child Health (MCH) Book includes health records of both mother and child from pregnancy through the child’s fifth year, and functions as a communication tool among healthcare providers, pregnant women, and their families. Strengthening the use of the MCH Book among mothers aims to enhance their understanding of its function in health monitoring and as a source of health information. This study aims to examine the effectiveness of facilitated use of the Maternal and Child Health (MCH) Book on pregnant women's health service-seeking behavior during pregnancy within the working area of Banda Sakti Health Center. This study utilized a pre-experimental design with a one-group pre-test and post-test model. The research was conducted within the working area of the Banda Sakti Public Health Center. A total of 52 pregnant women were selected as participants. Data were collected using a structured questionnaire, and statistical analysis was performed using the Wilcoxon signed-rank test. The findings indicated that guided use of the Maternal and Child Health (MCH) Book significantly improved pregnant women's knowledge and health-seeking behaviors during pregnancy.
Pengaruh Pendampingan Keluarga Yang Memiliki Balita Melalui Kelas Ibu (Mother Class) Terhadap Peningkatan Berat Badan Dan Perbaikan Status Gizi Balita Elizar, Elizar; Putri, Hendrika Wijaya Kusuma; Prihatin, Nova Sumaini; Kartinazahri, Kartinazahri; Nurmila, Nurmila; Rosyita, Rosyita; Jasmiati, Jasmiati
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 16, No 1 (2025): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v16i1.1018

Abstract

Latar Belakang: Kualitas sumber daya manusia yang unggul, sehat, cerdas, dan produktif sangat dipengaruhi oleh status gizi. Kekurangan gizi dan gizi buruk pada anak balita masih menjadi masalah utama yang memerlukan penanganan intensif karena dapat menghambat tumbuh kembang. Faktor penyebabnya antara lain praktik pengasuhan yang kurang tepat, seperti pemberian makanan sebelum ASI, tidak memberikan ASI eksklusif, serta pemberian makanan pendamping ASI yang tidak sesuai.Tujuan: Mengetahui pengaruh pendampingan keluarga balita melalui kelas ibu (mother class) terhadap peningkatan berat badan dan perbaikan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Samudra.Metode: Penelitian kuasi eksperimen dengan desain one group pretest-posttest melibatkan seluruh ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Samudra sebanyak 32 orang. Data awal (pretest) dikumpulkan sebelum intervensi. Intervensi berupa pendampingan keluarga balita melalui mother class dengan edukasi gizi dan pemantauan pemberian makanan tambahan (PMT). Setelah intervensi, dilakukan pengukuran kembali (posttest) untuk menilai perubahan berat badan dan status gizi. Analisis menggunakan paired t-test dan uji Wilcoxon.Hasil:Rata-rata berat badan balita meningkat dari 9,39 kg menjadi 11,5 kg, dengan nilai p=0,000. Status gizi juga menunjukkan perbaikan signifikan (p=0,000), menandakan efektivitas mother class.Kesimpulan:Pendampingan keluarga balita melalui mother class efektif meningkatkan berat badan dan memperbaiki status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Samudra.The Effect of Family Assistance for Families with Toddlers through Mother Classes on Weight Gain and Nutritional Status Improvement in Toddlers Background: The quality of human resources that are superior, healthy, intelligent, and productive is greatly influenced by nutritional status. Malnutrition and poor nutrition in toddlers remain a major problem that requires intensive treatment because it can hinder growth and development. The causes include inappropriate childcare practices, such as feeding before breastfeeding, not providing exclusive breastfeeding, and providing inappropriate complementary foods.Objective: To determine the effect of family support for toddlers through mother classes on weight gain and improved nutritional status of toddlers in the working area of the Samudra Community Health Center.Method: A quasi-experimental study with a one-group pretest-posttest design involving all mothers of infants in the Samudra Health Center's service area, totaling 32 participants. Baseline data (pretest) were collected before the intervention. The intervention consisted of family support for infants through mother classes, including nutrition education and monitoring of complementary feeding (PMT). After the intervention, a follow-up measurement (posttest) was conducted to assess changes in weight and nutritional status. Analysis used paired t-tests and the Wilcoxon test.Results: The average weight of infants increased from 9.39 kg to 11.5 kg, with a p-value of 0.000. Nutritional status also showed significant improvement (p=0.000), indicating the effectiveness of mother classes.Conclusion: Family support for infants through mother classes is effective in increasing weight and improving nutritional status among infants in the Samudra Health Center's service area. 
HUBUNGAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN SIKAP REMAJA DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE DI DAYAH TERPADU AL-MADINATUDDINIYAH SYAMSUDDHUHA Elizar, Elizar; Prihatin, Nova Sumaini; Nurmila, Nurmila; Jasmiati, Jasmiati
Indonesian Trust Health Journal Vol 5 No 2 (2022): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v5i2.112

Abstract

Iron deficiency can cause anemia. Failure to reduce anemia can result in millions of women experiencing impaired health and quality of life, and can interfere with adolescent development and learning. Basic Health Research Data (RISKESDAS) in 2018 shows the percentage of this case increased to 48.9%. The proportion of anemia in adolescent girls is greatest in the age group 15-24 years and 25-34 years, when compared to 2013 it was found that it was only 37.1%. The purpose of this study was to analyze the relationship between the role of health workers and adolescent attitudes with adherence to Fe tablet consumption in Dayah Terpadu Al-Madinatuddiniyah Syamsuddhuha, North Aceh Regency. This research is an observational study with a cross-sectional approach. The population in this study were young women MA grades 2 and 3. The sample size was 120 samples, using stratified random sampling. The results of the chi-square test obtained p-value <0.05 for the variable of the role of health workers and adolescent attitudes with adherence to the consumption of Fe tablets and attitudes. However, logistic regression test , the double test carried out on both variables showed that the attitude variable was more dominantly related than health workers with a p-value of 0.05. It is very important for adolescents to continue to obediently consume iron tablets, as an effort to prevent anemia by attending health classes and counseling related to this problem by involving the participation of teachers other than health workers. Abstrak Kekurangan zat besi dapat menyebabkan terjadinya anemia. Kegagalan untuk mengurangi anemia dapat mengakibatkan jutaan wanita mengalami gangguan kesehatan dan kualitas hidup, dan dapat mengganggu perkembangan serta pembelajaran remaja. Data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 menujukkan persentase kasus ini meningkat menjadi 48,9%. Proporsi anemia pada remaja putri terjadi paling besar di kelompok umur 15-24 tahun dan 25-34 tahun jika dibandingkan tahun 2013 ditemukan hanya sebesar 37,1 %. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan peran petugas kesehatan dan sikap remaja dengan kepatuhan konsumsi tablet Fe di Dayah Terpadu Al-Madinatuddiniyah Syamsuddhuha Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri Tingkat MA kelas 2 dan 3. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 120, dengan menggunakan pengambilan sampel secara stratified random sampling. Hasil uji chi – squre test diperoleh nilai p-value < 0,05 untuk variable peran petugas kesehatan dan sikap remaja dengan kepatuhan konsumsi tablet Fe sikap. Namun uji regresi logistik ganda yang dilakukan terhadap kedua variabel menunjukkan variabel sikap lebih dominan berhubungan dibandingkan dengan petugas kesehatan dengan nilai p-value 0,05. Sangatlah penting bagi remaja untuk terus patuh mengkonsumsi tablet besi, sebagai salah satu upaya pencegahan anemia dengan mengikuti kelas kesehatan dan penyuluhan yang tekait dengan masalah tersebut dengan melibatkan peran serta guru selain petugas kesehatan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP AKTIVITAS SEKSUAL PADA IBU MENOPAUSE DI KECAMATAN MUARA SATU KOTA LHOKSEUMAWE Prihatin, Nova Sumaini; Nurmila, Nurmila; Ernita, Ernita
Indonesian Trust Health Journal Vol 6 No 1 (2023): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v6i1.120

Abstract

The decline due to menopause will have an impact on a decrease in various body systems including a decrease in maternal sexuality. Decreased sexuality in menopausal women can occur due to physical changes, psychological changes, lack of information and knowledge of changes that occur in mothers and is supported by negative assessments from society about old age sexuality. The research objective was to determine the relationship between knowledge and sexual activity in postmenopausal women. Research design with quantitative observational method is cross sectional. This research was conducted in Muara Satu District, Lhokseumawe City. The population in this study were all menopausal women aged 50-60 years who still had a life partner as many as 544 people. Samples were taken based on the Lameshow formula with a total of 82 menopausal women. Data analysis was univariate and bivariate with Chi-square test. The results of the study using the Chi-square test showed p value = 1,000 proving that there was no significant relationship between knowledge and sexual activity. It is recommended that health workers on duty at the Puskesmas, especially outside the building, can communicate, provide information and education to mothers, especially about sexual activity during menopause. Abstrak Kemunduran akibat masa menopause akan membawa dampak pada penurunan berbagai sistem tubuh termasuk penuruanan seksualitas ibu. Penurunan seksualitas pada ibu menopause dapat terjadi karena adanya perubuhan fisik, perubahan psikologis, kurangnya informasi dan pengetahuan akan perubahan yang terjadi pada ibu serta didukung oleh penilaian negative dari masyarakat tentang seksualitas masa tua. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan terhadap aktivitas seksual pada ibu menopause. Desain penelitian dengan metode observasional secara kuantitatif yaitu cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu menopause yang berumur 50-60 tahun yang masih punya pasangan hidup sebanyak 544 orang. Sampel diambil berdasarkan rumus Lameshow dengan jumlah 82 orang ibu menopause. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-square. Hasil penelitian dengan uji Chi-square menunjukkan Nilai p = 1,000 membuktikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan aktivitas seksual. Disarankan kepada tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas terutama luar gedung agar dapat melakukan komunikasi, memberikan informasi dan edukasi pada ibu terutama tentang aktivitas seksual masa menopause.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TERHADAP KEJADIAN FLOUR ALBUS DI PASANTREN DAYAH TERPADU AL-MADINATUDDINIYAH SYAMSUDDUHA KECAMATAN DEWANTARA KABUPATEN ACEH UTARA Nurmila, Nurmila; Prihatin, Nova Sumaini; Rosyita, Rosyita
Indonesian Trust Health Journal Vol 6 No 1 (2023): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v6i1.145

Abstract

Adolescence is a transitional age from childhood to adulthood and is the starting point for the reproductive process. Physical changes occur very quickly during adolescence, including changes in the reproductive organs so that reproductive functions can take place. Maintaining and maintaining health in adolescence will have an impact on adolescent reproductive health starting from an early age. Reproductive health is a serious problem throughout human life. Lack of information and knowledge about changes in the reproductive system in adolescence causes anxiety and embarrassment which can lead to various kinds of problems related to their reproductive organs, one of the problems that is often experienced by adolescents is vaginal discharge. This type of research is observational with a cross-sectional approach where the subject is observed only once by measuring the independent and dependent variables. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitudes of young women towards the occurrence of Flour Albus at the Integrated Dayah Islamic Boarding School Al-Madinatuddiniyah Syamsudduha, Dewantara District, North Aceh Regency. person. Data analysis used univariate analysis and bivariate analysis with the Chi-square test.The results showed that there was a significant relationship between knowledge and attitude towards the Flour Albus incident. It is recommended that the integrated dayah cooperate with the local health center in providing counseling and CIE to adolescents so that adolescents can prevent Flour Albus from occurring. Abstrak Usia remaja merupakan usia peralihan dari usia kanak kanak menuju usia dewasa dan menjadi titik awal proses reproduksi. Perubahan fisik terjadi dengan sangat cepat saat usia remaja, termasuk perubahan pada organ reproduksi sehingga fungsi reproduksi dapat berlangsung. Memelihara dan menjaga kesehatan pada masa remaja akan memberikan dampak pada kesehatan reproduksi remaja yang di mulai dari sejak dini. Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang serius sepanjang hidup manusia. Kekurangan informasi dan pengetahuan tentang perubahan sistem reproduksi pada usia remaja menimbulkan kecemasan dan rasa malu sehingga dapat menimbulkan berbagai macam permasalahan yang berkaitan dengan alat reproduksinya, salah satu permasalahan yang sering di alami oleh remaja adalah keputihan. Jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan Cross-sectional dimana subyek diobservasi satu kali saja dengan pengukuran variabel bebas dan variabel terikat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Terhadap Kejadian Flour Albus Di Pasantren Dayah Terpadu Al-Madinatuddiniyah Syamsudduha Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Populasi pada penelitian ini adalah Remaja Putri kelas Aliyah sebanyak 60, sampel pada penelitian ini adalah total populasi yaitu sebanyak 60 orang. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji Chi-squre. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap terhadap kejadian Flour Albus. Disarankan kepada dayah terpadu agar dapat bekerja sama dengan Puskesmas setempat dalam memberikan penyuluhan dan KIE pada remaja agar remaja dapat mencegah terjadinya Flour Albus.
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TERHADAP KEPATUHAN KONSUMSI TABET FE DI POSYANDU REMAJA SEHATI DESA ALUE GENTENG KECAMATAN RANTO PEUREULAK KABUPATEN ACEH TIMUR Elizar, Elizar; Nurmila, Nurmila; Prihatin, Nova Sumaini
Indonesian Trust Health Journal Vol 6 No 2 (2023): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v6i2.163

Abstract

Anemia can occur due to iron deficiency. Millions of women will experience health and quality of life problems if anemia reduction is not carried out. It can also interfere with a child's development and learning. In 2019, there were 29.9% anemia in women of childbearing age worldwide, equivalent to more than half a billion women aged 15-49 years. Anemia was also found in 29.6% of non-pregnant women of childbearing age and 36.5% of pregnant women. The purpose of this study was to analyze the relationship between knowledge of young women and adherence to consumption of Fe tablets at the Sehati Youth Posyandu, Alue Genteng Village, Ranto Peureulak District. East Aceh District. This research is an observational study with a cross-sectional approach. The population in this study were young women who came to the Posyandu in December 2022, using total sampling, namely all young women who attended the Posyandu as a sample of 56 people. The results of the chi-squre test obtained a p-value <0. 05 shows that there is a relationship between knowledge of young women and adherence to consumption of Fe tablets. To prevent anemia, teenagers should continue to take iron tablets. To do so, they can continue to increase their knowledge by attending health classes and counseling on this issue. As well as involving parents, peers who are the closest environment for young women and health workers. Abstrak Anemia dapat terjadi karena kekurangan zat besi. Jutaan wanita akan mengalami masalah kesehatan dan kualitas hidup jika pengurangan anemia tidak dilakukan. Ini juga dapat mengganggu perkembangan dan pembelajaran anak. Pada tahun 2019, ada 29,9% anemia pada wanita usia subur di seluruh dunia, setara dengan lebih dari setengah miliar wanita berusia 15-49 tahun. Anemia juga ditemukan pada 29,6% pada wanita tidak hamil usia subur dan 36,5% pada wanita hamil.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan remaja putri dengan kepatuhan konsumsi tablet Fe di Posyandu Remaja Sehati Desa Alue Genteng Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri yang dating ke Posyandu pada bulan Desember 2022, dengan menggunakan pengambilan sampel secara total sampling yaitu seluruh remaja putri yang hadir di posyandu dijadikan sampel sejumlah 56 orang Hasil uji chi – squre test diperoleh nilai p-value< 0,05 menunjukkan ada hubungan pengetahuan remaja putri dengan kepatuhan konsumsi tablet Fe. Untuk mencegah anemia, remaja harus terus mengonsumsi tablet besi. Untuk melakukannya, mereka dapat terus meningkatkan pengetahuannya dengan mengikuti kelas kesehatan dan penyuluhan tentang masalah ini, serta melibatkan orang tua, teman sebaya yang merupakan lingkungan terdekat remaja putri serta tenaga kesehatan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI DI PESANTREN DAYAH TERPADU AL-MADINATUDDINIYAH SYAMSUDDUHA KECAMATAN DEWANTARA KABUPATEN ACEH UTARA Prihatin, Nova Sumaini; Kartini Putri, Hendrika Wijaya; Wahyuni, Yenni Fitri
Indonesian Trust Health Journal Vol 6 No 2 (2023): Indonesian Trust Health Journal
Publisher : Universitas Murni Teguh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37104/ithj.v6i2.186

Abstract

Maintaining and maintaining health during adolescence will have an impact on adolescent reproductive health starting from an early age. Reproductive health is a serious problem throughout human life. Lack of information and knowledge about changes in the reproductive system during adolescence causes anxiety and shame, which can lead to various kinds of problems related to the reproductive organs, one of the problems often experienced by teenagers is vaginal discharge. The type of research is observational with a cross-sectional approach where subjects are observed only once by measuring the independent variable and the dependent variable. The aim of this research was to determine the relationship between knowledge about vulva hygiene and the incidence of vaginal discharge in adolescent girls at the Al-Madinatuddiniyah Syamsudduha Integrated Dayah Islamic Boarding School, Dewantara District, North Aceh Regency. The population in this study was 50 young women from the Aliyah class, the sample in this study was the total population, namely 50 people. Data analysis used univariate analysis and bivariate analysis with the Chi-square test. The results of the study showed that there was a significant relationship between knowledge about vulva hygiene and the incidence of vaginal discharge. It is recommended that the Dayah leadership work together with the local health center in providing counseling and IEC to young women in order to prevent vaginal discharge. Abstrak Memelihara dan menjaga kesehatan pada masa remaja akan memberikan dampak pada kesehatan reproduksi remaja yang di mulai dari sejak dini. Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang serius sepanjang hidup manusia. Kekurangan informasi dan pengetahuan tentang perubahan sistem reproduksi pada usia remaja menimbulkan kecemasan dan rasa malu sehingga dapat menimbulkan berbagai macam permasalahan yang berkaitan dengan alat reproduksinya, salah satu permasalahan yang sering di alami oleh remaja adalah keputihan. Jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan Cross-sectional dimana subyek diobservasi satu kali saja dengan pengukuran variabel bebas dan variabel terikat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan pengetahuan tentang vulva hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri di Pasantren Dayah Terpadu Al-Madinatuddiniyah Syamsudduha Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara. Populasi pada penelitian ini adalah remaja putri kelas Aliyah sebanyak 50, sampel pada penelitian ini adalah total populasi yaitu sebanyak 50 orang. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji Chi-squre. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikat antara pengetahuan tentang vulva hygiene dengan kejadian keputihan. Disarankan kepada pihak pimpinan Dayah agar dapat bekerja sama dengan pihak Puskesmas setempat dalam memberikan penyuluhan dan KIE pada remaja putri agar dapat mencegah terjadinya keputihan.