Simatupang, Septian Arjuanda Putra
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STRATEGI PARTAI GERINDRA DALAM MEWUJUDKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2024 DI KOTA MEDAN Simatupang, Septian Arjuanda Putra; Julia Ivanna
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 8 No 2 (2024): Volume 8 Nomor 2 Edisi Desember 2024
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpkn.v8i2.7669

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi Partai Gerindra dalam mewujudkan keterwakilan perempuan pada Pemilu Legislatif tahun 2024 di Kota Medan dan mendeskripsikan pola strategi Partai Gerindra dalam mewujudkan keterwakilan perempuan pada pemilu Legislatif tahun 2024 di Kota Medan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah pengurus DPD Partai Gerindra Sumatera Utara dan calon legislatif perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi yang digunakan Partai Gerindra dalam mewujudkan keterwakilan perempuan pada Pemilu Legislatif tahun 2024 di Kota Medan adalah dengan mengkombinasikan unsur strategi ofensif dan defensif. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa Pola strategi Partai Gerindra dalam mewujudkan keterwakilan perempuan pada pemilu legislatif tahun 2024 di Kota Medan adalah dengan memberikan kebebasan kepada setiap perempuan yang memiliki keinginan dan minat untuk terjun ke dunia politik agar dapat berpartisipasi secara aktif dan berkontribusi dalam proses politik
STRATEGI PARTAI GERINDRA DALAM MEWUJUDKAN KETERWAKILAN PEREMPUAN PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2024 DI KOTA MEDAN Simatupang, Septian Arjuanda Putra; Julia Ivanna
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 8 No 2 (2024): Volume 8 Nomor 2 Edisi Desember 2024
Publisher : UNIVERSITAS PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpkn.v8i2.7669

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi Partai Gerindra dalam mewujudkan keterwakilan perempuan pada Pemilu Legislatif tahun 2024 di Kota Medan dan mendeskripsikan pola strategi Partai Gerindra dalam mewujudkan keterwakilan perempuan pada pemilu Legislatif tahun 2024 di Kota Medan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah pengurus DPD Partai Gerindra Sumatera Utara dan calon legislatif perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi yang digunakan Partai Gerindra dalam mewujudkan keterwakilan perempuan pada Pemilu Legislatif tahun 2024 di Kota Medan adalah dengan mengkombinasikan unsur strategi ofensif dan defensif. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa Pola strategi Partai Gerindra dalam mewujudkan keterwakilan perempuan pada pemilu legislatif tahun 2024 di Kota Medan adalah dengan memberikan kebebasan kepada setiap perempuan yang memiliki keinginan dan minat untuk terjun ke dunia politik agar dapat berpartisipasi secara aktif dan berkontribusi dalam proses politik
PEMISAHAN BERKAS PERKARA (SPLITSING) DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Manik, Khatherine Sesilia; Putri, Shellya Eka; Simatupang, Septian Arjuanda Putra; Sianipar, Tiominar; Siahaan, Parlaungan Gabriel; Lbn Batu, Dewi Pika
Jurnal AL-SYAKHSHIYYAH Jurnal Hukum Keluarga Islam dan Kemanusiaan Vol 5 No 2 (2023): Volume 5 Nomor 2 Desember 2023
Publisher : IAIN BONE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/as-hki.v5i2.5438

Abstract

Splitting a case file is defined as the act of creating a new case file with more than one defendant. The purpose of the research is to find out the rationale for splitting cases, the legal basis, the impact and challenges in the implementation of splitting cases. The method used in this research is descriptive normative legal research with data collection techniques through observation at the Medan District Court and collection of written references. Splitsing is regulated in the provisions of Article 142 of the Criminal Procedure Code, but in the case of corruption in the Medan District Court it is true that the prosecutor split the case but in the trial the case was merged in accordance with the provisions of Article 141 of the Criminal Procedure Code, this was done so as not to conflict with the legal principle of contante justitie (fast, simple and low cost justice). Splitting will only complicate and slow down the trial process and even cause convoluted trials so that the principle of contante justitie is not fulfilled. In addition to the impact of splitsing, there are also challenges in its implementation, namely the possibility of defendants in other cases helping each other in their testimony so as not to incriminate the final decision of the crime and the violation of the defendant's human rights, namely the principle of non-self-incrimination.