Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kasus Korupsi Yang Menjerat Syahrul Yasin Limpo Mantan Menteri Pertanian Kuswan Hadji; Abel Tegar Santosa; Dhimas Arya Kamandanu; Muhammad Aldy Mubaroq
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 12 (2024): GJMI - DESEMBER
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i12.614

Abstract

Di tahun politik 2023, kasus korupsi yang menjerat mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) adalah salah satu yang menarik perhatian publik. Kasus ini bermula dari penyelidikan KPK tentang berbagai dugaan korupsi di Kementerian Pertanian yang melibatkan SYL dan beberapa pejabat lainnya. Selama menjabat sebagai Menteri Pertanian, SYL diduga melakukan pemerasan, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Pada 11 Oktober 2023, KPK menetapkan SYL sebagai tersangka dan menahannya pada 13 Oktober 2023. Dari informasi yang didapatkan, SYL diduga menerima dana dari pengusaha dan pejabat terkait Kementerian Pertanian untuk digunakan untuk membeli perhiasan, mobil, dan jam tangan mewah ebagai imbalan atas penempatan jabatan atau pembelian barang dan jasa dari departemen tersebut. Di dalam kasus ini, juga terdapat dugaan keterlibatan Ketua KPK Firli Bahuri, mantan anak buah SYL. Kasus ini juga menimbulkan kontroversi karena diduga berkaitan dengan perkembangan politik menjelang Pemilu 2023, di mana SYL merupakan salah satu pengusung calon presiden dan calon wakil presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Kasus ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang etika dan tata kelola pemerintahan, serta menunjukkan betapa kompleks dan berdampak besarnya dalam bidang hukum dan politik. Artikel ini bertujuan untuk menguraikan fakta-fakta secara kronologis terkait permasalahan-permasalahan tersebut.
Perlindungan Korban Upaya Pembunuhan Massal Di Sukahaji Muhammad Aldy Mubaroq; Gamaliel Yudho Widianto; Gilang Mafliano Rachmatshah
Menulis: Jurnal Penelitian Nusantara Vol. 1 No. 6 (2025): Menulis - Juni
Publisher : PT. Padang Tekno Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/menulis.v1i6.353

Abstract

Kawasan Sukahaji menghadapi berbagai tantangan lingkungan yang semakin kompleks seiring meningkatnya aktivitas masyarakat dan pertumbuhan pemukiman. Salah satu permasalahan utama adalah degradasi lingkungan akibat alih fungsi lahan dan pengelolaan sumber daya alam yang kurang berkelanjutan. Selain itu, tidak jarang dalam situasi tertentu yang berkaitan dengan batas tanah dapat menimbulkan ketegangan yang berkepanjangan antara para pihak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk perlindungan yang diberikan kepada korban upaya pembunuhan massal yang terjadi di wilayah Sukahaji, baik dari aspek hukum, psikologis, maupun sosial. Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan unsur kekerasan yang sistematis serta dampak trauma yang mendalam bagi para korban. Melalui pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data dan penelitian ini menggambarkan respons aparat penegak hukum, lembaga perlindungan korban, serta peran masyarakat dalam mendampingi dan memulihkan kondisi para korban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan hukum masih bersifat reaktif dan belum menyentuh aspek rehabilitasi jangka panjang. Selain itu, keterbatasan sumber daya dan koordinasi antarinstansi menjadi tantangan utama dalam pelaksanaan perlindungan yang komprehensif. Penelitian ini merekomendasikan perlunya integrasi kebijakan perlindungan korban dalam sistem peradilan pidana serta penguatan dukungan psikososial secara berkelanjutan bagi para penyintas.