Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Aktivitas Fisik dan Durasi Tidur Dengan Status Gizi pada Remaja di SMA Negeri 7 Bandar Lampung Tahun 2024 Pradinda, Audia; Asustuti, Dewi Woro; Puteri, Hidayatusy Syukrina
Journal of Citizen Research and Development Vol 1, No 2 (2024): November 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jcrd.v1i2.3894

Abstract

According to the Indonesian Health Survey (2023), the prevalence data on nutritional status (BMI/U) in children aged 16-18 years consists of very thin 1.8%, thin 5.5%, Normal 84.5%, Overweight 6.4%, Obese 1.8% (SKI, 2023). Bandar Lampung City has a high prevalence of obesity in adolescents. Of the 10 districts in Lampung Province, 3 of them have high obesity problems with a prevalence above 10%, namely: West Lampung Regency 10.3% Bandar Lampung City 11.1% and Metro City 9.9%. The purpose of this study was to determine the relationship between physical activity and sleep duration with nutritional status in adolescents at State Senior High School 7 Bandar Lampung. This type of research uses the Descriptive Analytical method with a Cross-Sectional approach. The population of this study was all 90 students of class XI IPS at State Senior High School 7 Bandar Lampung. The sampling technique used the random sampling method with a total sample of 82 respondents. The results of the study showed the effect of physical activity on nutritional status with a p-value of 0.024 and no effect of sleep duration on nutritional status with a p-value of 0.908. It is hoped that students will be able to know the knowledge related to the relationship between physical activity and sleep duration on one nutrient so that it can be a positive encouragement in implementing healthy lifestyle habits.
Edukasi Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang Penerapan Pola Makan Gizi Seimbang Pada Balita Untuk Mengatasi Gizi Kurang di Dusun Sumber Jaya Desa Tanjung Rejo Kabupaten Pesawaran dewi, dewi; Radella Hervidea, Radella; Puteri, Hidayatusy Syukrina
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v6i1.534

Abstract

Gizi kurang pada balita merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dan mendesak di seluruh dunia antara lain Burundi, Yaman, Sudan Nigeria termasuk di Indonesia 31,6 %. Di Kabupaten Pesawaran, terdapat 14 balita dari 169 balita yang mengalami gizi kurang. Rendahnya pengetahuan dan sikap ibu berkontribusi terhadap masalah gizi ini, yang berdampak langsung pada status gizi balita. Pengetahuan ibu yang rendah tentang gizi seimbang pada balita menyebabkan pemberian makan yang salah dan berpengaruh terhadap status gizi balita. Melalui Pendampingan yang dilakukan kepada orang tua Balita bisa membantu untuk meningkatkan pengetahuan dan perhatian orang tua kepada balitanya. Kegiatan PKM ini bertujuan meningkatkan status gizi balita kurang gizi dan meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang pada balita serta meningkatkan motivasi ibu. Setelah kegiatan pengabdian ini dilakukan, diharapkan ibu memiliki motivasi kuat dalam memenuhi gizi balita yang masih kurang serta memperbaiki sikap dan tindakan ibu dalam memberikan gizi seimbang kepada balita. Kegitan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam mengurangi masalah gizi kurang pada 14 balita di dusu Sumber Jaya Desa Tanjung Rejo.
Formulasi, Evaluasi Sensori Dan Komposisi Gizi Food Bar Berbasis Pisang Dan Tepung Jagung Tinggi Mineral Sebagai Alternatif Pangan Darurat Ameliyah, Rantika Yesi; Hervidea, Radella; Puteri, Hidayatusy Syukrina
Journal of Pharmaceutical and Sciences JPS Volume 8 Nomor 3 (2025)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dhien

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36490/journal-jps.com.v8i3.1012

Abstract

Background: As a disaster-prone country, Indonesia requires emergency food that meets the nutritional needs of disaster victims. This study develops a food bar based on local ingredients of kepok banana (Musa paradisiaca) and corn flour as a mineral-rich emergency food alternative. Objective: The research aims to analyze the optimal formulation, sensory evaluation, and nutritional composition of banana and corn flour-based food bars as emergency food products. Methods: This experimental study used a Completely Randomized Design (CRD) with three different formulations: F1 (80% banana + 20% corn flour), F2 (70% banana + 30% corn flour), and F3 (20% banana + 80% corn flour). Sensory testing involved 25 panelists evaluating color, aroma, taste, and texture. Data analysis used the Kruskal-Wallis test and Dunn's test, while nutritional composition was analyzed through proximate analysis and potassium testing using Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Results: The results showed significant differences (p<0.05) in color, taste, and texture parameters, but not in aroma (p>0.05). Formulation F1 received the highest scores for taste (3.52) and texture (2.88). Proximate analysis revealed F1 had the highest water content (6.50%) and crude fiber (4.51%), while F3 had the highest carbohydrate content (72.62%). The potassium content of F1 reached 7.13 mg/g, meeting 10-11% of the daily RDI per 50g food bar. Conclusion: Formulation F1 (80% banana + 20% corn flour) is the best choice as emergency food due to its good sensory acceptance and complete nutritional content, particularly its potassium content which is crucial for emergency conditions.
Hubungan asupan protein hewani, IMT/U, dan waktu tidur dengan kadar hemoglobin pada remaja putri di SMA Rahmawati, Manda Ayu; Puteri, Hidayatusy Syukrina; Astuti, Dewi Woro; Hervidea, Radella
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 6 (2025): Volume 19 Nomor 6
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i6.1360

Abstract

Background: Anemia is a common nutritional problem in adolescent girls, especially during periods of rapid growth. One of the main factors causing anemia is low intake of animal protein, which contains heme iron and plays a vital role in hemoglobin formation. Adolescent girls have higher iron requirements, putting them at higher risk of anemia if their diets are inadequate. Purpose: To determine the relationship between animal protein intake, BMI/Age, sleep time, and hemoglobin levels in high school adolescent girls. Method: This study used a quantitative approach with a cross-sectional design. The subjects were 87 tenth- and eleventh-grade adolescent girls selected using a total sampling technique. Data on animal protein intake were collected using a semi-quantitative Fast Response Questionnaire (FFQ), and hemoglobin levels were measured using a digital hemoglobin meter. Data were analyzed using the Spearman Rank test with a significance level of 0.05. Results: The majority of respondents (91.9%) had insufficient animal protein intake. 30.2% of respondents had mild anemia, and 4.7% had moderate anemia. Statistical test results showed a significant relationship between animal protein intake and hemoglobin levels (p < 0.05). Conclusion: There is a significant relationship between animal protein intake and hemoglobin levels in adolescent girls. Suggestion: Education on balanced nutrition is important to increase awareness and improve eating habits in adolescents to prevent anemia.   Keywords: Adolescent Girls; Anemia; Animal Protein; Hemoglobin.   Pendahuluan: Anemia merupakan salah satu masalah gizi yang umum terjadi pada remaja putri, terutama di masa pertumbuhan yang pesat. Salah satu faktor utama penyebab anemia adalah rendahnya asupan protein hewani, yang mengandung zat besi heme dan berperan penting dalam pembentukan hemoglobin. Remaja putri memiliki kebutuhan zat besi yang lebih tinggi, sehingga berisiko lebih besar mengalami anemia apabila pola makan tidak mencukupi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan asupan protein hewani, IMT/U, waktu tidur dengan kadar hemoglobin pada remaja putri di SMA. Metode: Penelitiian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 87 remaja putri kelas X dan XI yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Data asupan protein hewani dikumpulkan melalui kuesioner semi kuantitatif FFQ, dan kadar hemoglobin diukur menggunakan alat digital hemoglobin meter. Data dianalisis menggunakan uji Spearman Rank dengan tingkat signifikansi 0.05. Hasil: Sebagian besar responden memiliki asupan protein hewani dalam kategori kurang (91.9%). Sebanyak 30.2% responden mengalami anemia ringan, dan 4.7% mengalami anemia sedang. Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara asupan protein hewani dengan kadar hemoglobin (p < 0.05). Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan protein hewani dengan kadar hemoglobin pada remaja putri. Saran: Pentingnya edukasi gizi seimbang untuk meningkatkan kesadaran dan pola makan remaja dalam mencegah anemia.   Kata Kunci: Anemia; Hemoglobin; Protein Hewani; Remaja Putri.