Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

VAKSINASI FOODBORNE DISEASE SEBAGAI LANGKAH PENCEGAHAN RESISTENSI ANTIBIOTIK PADA ANAK Lo, Geoffrey Christian; Firmansyah, Yohanes
Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran Vol 3 (2025): Edisi 2025
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prevalensi penyakit bawaan makanan atau foodborne disease tinggi terutama pada populasi dewasa dan anak. World Health Organization (WHO) mencatat 600 juta kasus foodborne disease di dunia yang menyebabkan 294.000 kematian pada dewasa dan 126.000 kematian pada balita. Angka morbiditas, mortalitas, dan beban finansial yang tinggi akibat foodborne disease pada populasi anak membuat vaksinasi perlu dilakukan untuk memberikan proteksi terhadap patogen foodborne disease, seperti Salmonella typhi, Vibrio cholerae, virus hepatitis A, dan rotavirus. Pemberian vaksin juga menekan penggunaan antibiotik yang berlebihan dan tidak sesuai pada hewan dan manusia menyebabkan timbulnya bakteri resisten antibiotik yang menyebabkan 1,27 juta kematian pada 2019. Tinjauan pustaka ini dilakukan melalui Google Scholar akan memaparkan bagaimana vaksinasi foodborne disease pada anak dapat menurunkan penggunaan antibiotik dalam rangka mengurangi dan mencegah timbulnya resistensi antibiotik pada populasi anak.  
The Correlation Between Blood Pressure, Basic Anthropometric Measurements, Hemoglobin, Hematocrit, Blood Sugar, and Uric Acid With Grip Strength in Elderly Women Lontoh, Susy Olivia; Ernawati, Ernawati; Santoso, Alexander Halim; Teguh, Stanislas Kotska Marvel Mayello; Lo, Geoffrey Christian; Setia, Nicholas
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57214/jka.v9i1.858

Abstract

Grip strength is a key indicator of muscle function and health in elderly women, influencing mobility and independence. Factors such as blood pressure, body composition, and metabolic biomarkers influence grip strength. This study examines the relationship between blood pressure, anthropometric measurements, hemoglobin, hematocrit, blood sugar, and uric acid with grip strength. A cross-sectional study was conducted on 34 elderly women (mean age: 72.24 years) in the St. Asisi Elderly Community, Tebet. Blood pressure, anthropometric parameters, and venous blood samples were analyzed. Grip strength was assessed using the Camry Electronic Hand Dynamometer. Statistical analysis used the Spearman correlation test (p < 0.05). Age showed a significant negative correlation with right-hand (p = 0.023) and average grip strength (p = 0.026), indicating muscle decline with age. Other factors, including blood pressure, hemoglobin, hematocrit, blood sugar, and uric acid, had no significant correlations. Among anthropometric measures, calf circumference showed the strongest positive correlation with grip strength (p = 0.063). Age is the primary factor affecting grip strength in elderly women, with weak or no significant associations for other parameters. Strength training and neuromuscular conditioning may help mitigate age-related muscle decline and support functional independence.
PERAN EDUKASI MENGENAI KESEHATAN TELINGA DALAM UPAYA MENJAGA KESEHATAN PENDENGARAN PADA WANITA USIA LANJUT Ernawati, Ernawati; Firmansyah, Yohanes; Gunaidi, Farell Christian; Lo, Geoffrey Christian
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.40938

Abstract

Kesehatan telinga adalah kondisi yang memengaruhi kualitas hidup seseorang, terutama pada kelompok wanita usia lanjut yang rentan terhadap gangguan pendengaran. Edukasi kesehatan telinga sangat penting untuk meningkatkan pemahaman terkait faktor risiko, tanda awal gangguan, dan langkah preventif yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan pendekatan Plan-Do-Check-Act (PDCA), meliputi penyuluhan, pemeriksaan pendengaran berkala, dan panduan praktis untuk menjaga kesehatan telinga. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta terkait perawatan telinga, pentingnya deteksi dini, dan cara menjaga kebersihan telinga yang benar. Edukasi mengenai faktor risiko yang dapat menurunkan fungsi pendengaran disampaikan kepada para wanita usia lanjut seperti paparan suara keras dan infeksi berulang agar mereka dapat menerapkan langkah-langkah preventif. Edukasi yang diberikan memungkinkan peserta untuk lebih waspada terhadap kesehatan pendengaran mereka, sehingga mengurangi risiko penurunan fungsi pendengaran. Edukasi kesehatan telinga berperan penting dalam meningkatkan kesadaran dan kemampuan wanita usia lanjut untuk menjaga kesehatan pendengaran, yang berpotensi meningkatkan kualitas hidup mereka.
PENCEGAHAN HIPERURESEMIA DAN OBESITAS MELALUI SKRINING KADAR ASAM URAT DAN STATUS GIZI PADA DEWASA USIA PRODUKTIF DI JAKARTA BARAT Santoso, Alexander Halim; Gunawan, Shirly; Lo, Geoffrey Christian; Pramana Jaya, I Made Satya; Lumintang, Valentino Gilbert
Jurnal Serina Abdimas Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v2i2.29277

Abstract

Hyperuricemia is a pathophysiological condition associated with chronic inflammatory diseases such as rheumatoid arthritis, diabetes, and cardiovascular and renal diseases. Hyperuricemia is related to lifestyle. Elevated serum uric acid levels can be a marker for metabolic syndrome which generally occurs in adults. So far it is not known what the prevalence of hyperuremia and obesity is among members of the Kodim XXX team and adults of productive age in West Jakarta. Promotion of healthy lifestyles and prevention of disease are fundamental principles behind public health and improving public health. Measuring uric acid levels can prevent acute attacks of gout. Anthropometry is a measurement method used to assess the size, proportions and composition of the human body. The results of anthropometric measurements can be used to assess nutritional status. The target of this activity is the XXX Kodim Team and the adult community of productive age in West Jakarta. The aim of this service is to obtain an overview of uric acid and nutritional status in the Kodim XXX team and adults of productive age so that they can prevent the occurrence of metabolic syndrome in the future.
KEGIATAN PEMERIKSAAN KESEHATAN TELINGA SEBAGAI DETEKSI DINI PADA POPULASI WANITA LANJUT USIA Ernawati, Ernawati; Firmansyah, Yohanes; Gunaidi, Farell Christian; Lo, Geoffrey Christian
Jurnal Serina Abdimas Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v2i3.32137

Abstract

The ear has a natural cleaning mechanism for excessive ear wax. Ear cleaning practices, such as inserting objects into the ear canal like cotton buds, matchsticks, and other objects commonly used to clean the ears, can pose a risk of injury. Earwax, or cerumen, functions to protect the ears from dust and foreign particles. However, excessive accumulation of earwax, especially in elderly people, can impair hearing and increase the risk of infection. As a result, physical examination of the ear is an important early detection method for the elderly. This activity uses the PDCA (Plan-Do-Check-Act) methodology to carry out ear examinations in the elderly group at St. Mary's Church, Francis of Assisi, Jakarta. The physical examination results showed that 7 (19.4%) respondents had an unassessable right eardrum, 2 (5.6%) had a perforated left eardrum, 7 (19.4%) had prop cerumen in their right ear, and 3 (8.3%) had prop cerumen in their left ear. Educating the public about the importance of proper ear cleaning practices is crucial for maintaining overall ear health. This can help prevent injuries and maintain hearing health. ABSTRAK Telinga memiliki mekanisme pembersihan alami terhadap kotoran atau serumen telinga yang berlebihan. Praktik pembersihan telinga, seperti memasukkan benda ke dalam liang telinga seperti cotton bud, batang korek api, dan benda lainnya yang biasa digunakan untuk membersihkan telinga dapat menimbulkan risiko cedera. Kotoran telinga atau serumen berfungsi melindungi telinga dari debu dan partikel asing. Namun, akumulasi kotoran telinga yang berlebihan, terutama pada orang lanjut usia, dapat mengganggu pendengaran dan meningkatkan risiko infeksi. Oleh karena itu, pemeriksaan fisik telinga sebagai deteksi dini sangat penting dilakukan pada lansia. Kegiatan ini menggunakan metodologi PDCA (Plan-Do-Check-Act) untuk melakukan pemeriksaan telinga pada kelompok lanjut usia di Gereja St. Fransiskus Asisi, Jakarta. Pada hasil pemeriksaan fisik diketahui bahwa terdapat 7 (19,4%) responden memiliki gendang telinga kanan yang tidak dapat dinilai, 2 (5,6%) responden memiliki gendang telinga kiri yang perforasi, 7 (19,4%) responden mengalami serumen prop pada telinga kanan serta 3 (8,3%) responden mengalami serumen prop pada telinga kiri. Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya praktik pembersihan telinga dengan tepat sangat penting untuk kesehatan telinga secara keseluruhan. Hal ini dapat membantu mencegah cedera dan menjaga kesehatan pendengaran.