Mulis
Aquaculture Study Program, Faculty Of Maritime Affairs And Fisheries Technology, Gorontalo State University

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

New localities of the Oryzias woworae species group (Adrianichthyidae) Kazunori Yamahira; Koji Mochida; Shingo Fujimoto; Daniel F. Mokodongan; Javier Montenegro; Takuma Kaito; Asano Ishikawa; Jun Kitano; Taketoshi Sue; Mulis Mulis; Renny K. Hadiaty; Ixchel F. Mandagi; K.W. Alex Maseng
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 16 No 2 (2016): June 2016
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v16i2.35

Abstract

The Oryzias woworae species group, composed of O. asinua, O. wolasi, and O. woworae, is a group of the family Adrianichthyidae endemic to Sulawesi Tenggara (Southeast Sulawesi). Here, we report new localities of each of the three species in this group, which were collected during our field expeditions in 2014-2015. In total, six new localities were discovered throughout Sulawesi Tenggara, including Muna Island, suggesting that they may have wider species ranges than currently recognized. Some of the new localities were independent of the river systems of the known localities, suggesting that each species is genetically structured, and that the unit for conservation should be considered not as each species but as each local population. Abstrak Kelompok spesies Oryzias woworae, family Adrianichthyidae, terdiri atas O. asinua, O. wolasi, dan O. woworae, merupakan spesies endemik di Sulawesi Tenggara. Selama ekspedisi lapangan tahun 2014-2015, kami mencatat setiap spesies dari ketiga spesies dalam grup ini dijumpai di beberapa lokasi baru. Secara keseluruhan, enam lokasi baru telah ditemukan sepanjang daerah Sulawesi Tenggara, termasuk Pulau Muna, yang menunjukkan bahwa grup tersebut kemungkinan memiliki daerah persebaran lebih luas dari yang diketahui saat ini. Sebagian lokasi baru berasal dari sistem aliran sungai yang berbeda dengan lokasi yang telah diketahui selama ini. Hal ini menunjukkan bahwa tiap spesies terstruktur secara genetik, dan bahwa unit konservasi harus dipertimbangkan bukan untuk tiap spesies tetapi untuk tiap populasi lokal.
PERTUMBUHAN SPORA Gracillaria sp PADA SALINITAS BERBEDA Hasim Hasim; Mulis Mulis; Basman B Indak
Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik Vol 3 No 2 (2019): November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.606 KB) | DOI: 10.46252/jsai-fpik-unipa.2019.Vol.3.No.2.71

Abstract

The demand for Gracillaria commodities continues to increase for food, medicines, and beauty ingredients. These conditions encourage the cultivation of this commodity continues to proliferate. Because of that, availability of Gracillaria sp seeds is available both in quantity and quality. One effort that can be done in handling the Gracillaria sp spores through environmental engineering. One such factor is fisheries salinity. The difference in salinity supports the increase in Gracillaria spores so that it affects spore growth. The aim of the study was to study the growth of Gracillaria spores cultured on different salinity media. The method used is a laboratory experiment method with a completely randomized trial design (CRD) with forty salinity preparations (23 ppt, 26 ppt, 29 ppt, and 32 ppt) and is repeated three times. The resulting data were then analyzed by analysis of variance. The results showed the highest spore growth at 23 ppt salinity with the number of spores (560.9 Ind / cm2), then 26 ppt salinity (438.8 Ind / cm2), then 32 ppt salinity (429.9 Ind / cm2) and low in salinity 29 with the number of spores (277.8 Ind / cm2). Fingerprint analysis showed that each evaluation results were not significantly different.
Stocking Density And Different Water Discharge on Red Tilapia Cultured Using a Recirculation System Arafik Lamadi; Mulis; Husain Usman
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 15, No 2 (2022)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.15.2.410-419

Abstract

Red Tilapia is one of the freshwater fish favored by the community because of its delicious and savory taste and economic value. This study aimed to determine the best effect between stocking density and water discharge on the growth and survival rate of Red Tilapia (Oreochromis niloticus) cultured using by recirculation aquaculture system (RAS). The method used in this study was a factorial 2-factor Completely Randomized Design (CRD). Where the first factor is stocking density with a treatment level of P1 = 1 fish/liter of water, P2 = 4 fish/liter of water, P3= 7 fish/liter of water, and the second factor is water discharge with a treatment level of D1 = 30 ml/second, D2= 40 ml/second, D3= 50 ml/second. The observed variables included growth (total length and total weight) and survival rate (SR). The highest full-length yield was 3.9 cm in the P2D3 treatment (stocking density of 4 birds/liter and 50 ml/second). The highest absolute weight yield was 6.41 grams in the P2D3 treatment (stocking density of 4 fish/liter, water discharge 50 ml/second). Meanwhile, the highest survival rate was 98.15% in the P1D3 treatment (stocking density of 1 fish/liter, water discharge 50 ml/second). The results showed that the interaction between different stocking densities and water discharge did not significantly affect the growth and survival rate of Red Tilapia Fcount < Ftable
Rekayasa Lingkungan Melalui Domestikasi Salinitas Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Badut (Amphiprion melanopus) Amelya Mustamu; Mulis Mulis; Sutianto Pratama Suherman
Jurnal Perikanan Unram Vol 14 No 2 (2024): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v14i2.877

Abstract

Clown fish (Amphiprion melanopus) is one of the ornamental fish that is in great demand because of its shape, color, uniqueness and active movements. Salinity is an important indicator that can influence the growth and survival of clownfish during the rearing period. This research aims to determine the effect of environmental engineering through salinity domestication on the growth and survival of clownfish. The method used in this research was a completely randomized design (CRD) method with 4 treatments repeated 3 times. The treatments used were 4 different salinities. Treatment A = 30 ppt (control), Treatment B = 25 ppt, Treatment C = 20 ppt, Treatment D = 15 ppt. The results of calculating the average growth in weight and length of clownfish obtained the best results in treatment A, while the average growth in length and weight was the lowest in treatment D. The survival rate during the study showed that in treatment A it was 83%, treatment B and C by 75% and treatment D by 67%. Based on the results of this research, it shows that environmental engineering through salinity domestication has a real influence on the growth in length and weight of clownfish, while survival rate does not have a real influence. This shows that clownfish can still adapt and can survive up to a salinity of 20 ppt with a survival rate of 75%.
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN DENGAN KANDUNGAN PROTEIN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP CACING LAUT (Nereis sp) Fiskawati R. Molontung; Arafik Lamadi; Mulis Mulis
Journal Of Fisheries Agribusiness Vol. 1 No. 1 (2023): JOURNAL OF FISHERIES AGRIBUSINESS (APRIL)
Publisher : Program Vokasi UNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56190/jfa.v1i1.9

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kandungan protein terbaik terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup cacing Nereis sp. Metode yang digunakan adalah matode eksperimen dengan Rancang Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan 3 ulangan, yaitu Perlakuan A (protein 31%), Perlakuan B (protein 36%) Perlakuan C (Protein 41%) dan Perlakuan D (Protein 46%) . Data yang diambil meliputi pertumbuhan berat dan kelangsungan hidup. Data yang didapatkan kemudian diuji menggunakan Analisi Of Variance (ANOVA). Hasil Uji ANOVA menunjukan bahwaa pemberian pakan dengan kadar protein berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan berat, namun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup cacing Nereis sp. Pertumbuhan terbaik menunjukan pada perlakuan D dengan kadar protein pakan sebesar 46%.
PENGARUH PADAT TEBAR BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio) YANG DIBERI EM-4 PADA PAKAN Nur Ain Mile; Mulis Mulis; Sutianto Pratama Suherman
Journal Of Fisheries Agribusiness Vol. 1 No. 1 (2023): JOURNAL OF FISHERIES AGRIBUSINESS (APRIL)
Publisher : Program Vokasi UNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56190/jfa.v1i1.10

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh padat tebar berbeda terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan mas (Cyprinus carpio) yang diberi probiotik EM-4 pada pakan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret  sampai April 2022. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan A (2 ekor/liter) Perlakuan B (3 ekor/liter) Perlakuan C (4 ekor/liter) Perlakuan D (5 ekor/liter). Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu pertumbuhan panjang dan berat serta kelangsungan hidup. Penelitian ini menggunakan analisis sidik ragam ANOVA kemudian dilanjutkan dengan uji F dengan taraf signifikan 1% dan 5% untuk mengetahui perbandingan antar perlakuan, dan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa padat tebar berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan berat dan kelangsungan hidup Akan tetapi, padat tebar berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan panjang benih ikan mas (Cyprinus carpio) yang di beri probiotik EM-4 pada pakan. Padat tebar yang optimal untuk pertumbuhan ikan mas pada perlakuan A (2 ekor/liter) dan pertumbuhan panjang mutlak pada perlakuan B (3 ekor/liter) sedangkan untuk kelangsungan hidup pada perlakuan A (2 ekor/liter). Semakin rendah pada tebar maka pertumbuhan udang akan semakin baik.
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN ALAMI Moina sp.,DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA (Orechromis niloticus) Ansar Ansar; Mulis Mulis; Sutianto Pratama Suherman
Journal Of Fisheries Agribusiness Vol. 1 No. 1 (2023): JOURNAL OF FISHERIES AGRIBUSINESS (APRIL)
Publisher : Program Vokasi UNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56190/jfa.v1i1.11

Abstract

ABSTRAK INDONESIA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan alami Moina sp dengan dosis yang berbeda dan mengetahui dosis terbaik pemberian pakan alami Moina sp terhadap pertumbuhan dan kelangsungan benih ikan nila (Oreochromis niloticus). Perlakuan dalam penelitian yaitu perlakuan A (kontrol=pakan buatan), B (Moina sp. dengan dosis 20 ind/ml), C (Moina sp. dengan dosis 15 ind/ml) dan D (Moina sp. dengan dosis 20 ind/ml). Data pertumbuhan dan kelangsungan hidup yang diperoleh diolah menggunakan Rancangan Acak Lengkap Sederhana. Hasil uji lanjut menggunakan uji lanjut BNT. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan alami Moina sp. dengan dosis yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup Ikan Nila. Pertumbuhan tertinggi diperoleh pada perlakuan D (Moina sp. dengan dosis 20 ind/ml). Dimana pertumbuhan panjang mutlak 1.83 cm dan pertumbuhan berat mutlak sebesar 1,89 gr. Serta untuk kelangsungan hidup tertinggi diperoleh pada perlakuan C (Moina sp. dengan dosis 15 ind/ml) yaitu 87%. ABSTRACT ENGLISH This study aims to determine the effect of giving Moina sp natural feed with different doses and determine the best dose of Moina sp natural feed on the growth and survival of tilapia (Oreochromis niloticus) fry. The treatments in this study were treatment A (control = artificial feed), B (Moina sp. at a dose of 20 ind/ml), C (Moina sp. at a dose of 15 ind/ml) and D (Moina sp. at a dose of 20 ind/ml). ). The growth and survival data obtained were processed using a Simple Completely Randomized Design. The results of the follow-up test used the BNT follow-up test. Based on the results of the study, it can be concluded that the natural feeding of Moina sp. with different doses had a very significant effect on the growth and survival of Tilapia. The highest growth was obtained in treatment D (Moina sp. at a dose of 20 ind/ml). Where the absolute length growth is 1.83 cm and the absolute weight growth is 1.89 gr. And the highest survival rate was obtained in treatment C (Moina sp. with a dose of 15 ind/ml) which was 87%.  
PENGARUH PENAMBAHAN VITERNA PLUS DENGAN DOSIS BERBEDA PADA PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN GURAME (Osphronemus Gouramy) Francis Asman Supu; Hasim Hasim; Mulis Mulis
Journal Of Fisheries Agribusiness Vol. 1 No. 1 (2023): JOURNAL OF FISHERIES AGRIBUSINESS (APRIL)
Publisher : Program Vokasi UNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56190/jfa.v1i1.12

Abstract

Ikan Gurame merupakan salah  satu jenis ikan  yang memiliki nilai ekonomis tinggi  dan  memiliki pertumbuhan yang lambat. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh  penambahan viterna plus terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan gurame. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2022. Metode yang digunkan adalah eksperimen  dengan rancangan acak lengkap (RAL) . penelitrian ini menggunakan 12 wadah akuarium  bervolume 15 liter. Hewan uji yaitu ikan gurame.  Ukuran panjang rata-rata 3,38 cm dan berat rata-rata 0,48 gram sebanyak  180 ekor  dengan padat penebaran 1 ekor/liter, dengan lama pemeliharaan 30 hari. Data yang diambil meliputi pertumbuhan dan kelangsungan hidup. Data yang diambil diolah menggunakan  Analisys Of Variance (ANOVA) . Hasil uji anova menunjukan bahwa  pengaruh  penambahan viterna plus terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan gurame tidak berpengaruh nyata.
PEMBERIAN PROBIOTIK DENGAN DOSIS BERBEDA PADA MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN PATIN (Pangasius hipophtlalmus) Meike Imran; Mulis Mulis; Arafik Lamadi
Journal Of Fisheries Agribusiness Vol. 1 No. 2 (2023): JOURNAL OF FISHERIES AGRIBUSINESS (OKTOBER)
Publisher : Program Vokasi UNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56190/jfa.v1i2.16

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis probio-7 terbaik untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan patin. Metode eksperimen dan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diujikan yaitu tanpa pemberian probiotik pada media (A); pemberian probiotik 0,5 ml/L (B); pemberian probiotik 1,5 ml/L (C); dan pemberian probiotik 2,5 ml/L. Hewan uji yang digunakan sebanyak 20 ekor, dipelihara pada akuarium dengan volume air 20 liter air dan dosis pemberian pakan 10% dari biomassa ikan dan frekwensi pemberian 3 kali per-hari. Hasil Pertumbuhan berat mutlak tertinggi pada perlakuan D dengan berat total 5,89 gr, kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan C dengan presentase 100%.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian probiotik pada media pemeliharaan memberikan pengaruh nyata (P<0,05) pada pertumbuhan berat mutlak dan kelangsungan hidup benih ikan patin, tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) pada pertumbuhan panjang mutlak benih ikan patin.
PENGARUH PEMBERIAN FERMENTASI AMPAS TAHU TERHADAP BIOMASSA CACING SUTRA (Tubifex sp.) Lastris T. Molese; Mulis Mulis; Sutianto Pratama Suherman
Journal Of Fisheries Agribusiness Vol. 1 No. 2 (2023): JOURNAL OF FISHERIES AGRIBUSINESS (OKTOBER)
Publisher : Program Vokasi UNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56190/jfa.v1i2.17

Abstract

Cacing sutra (Tubifex sp.) merupakan salah satu pakan alami yang dibutuhkan dalam pembenihan ikan khususnya pada fase larva, karena memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan larva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fermentasi ampas tahu terhadap biomassa cacing sutra. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni 2022 sampai dengan bulan juli 2022.Penelitian ini dilaksanakan selama 30 hari dan bertempat di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Tatelu, di Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan masing-masing 3 kali ulangan. Perlakuan A (ampas tahu 30 g/wadah), B (ampas tahu 35 g/wadah), C (ampas tahu 40 g/wadah), D ampas tahu 45 g/wadah). Hasil peneltian menunjukkan bahwa perlakuan D memberikan pengaruh terhadap pertambahan bobot cacing sutra dengan nilai rata-rata sebesar 48,76 gr, kemudia diikuti dengan perlakuan C dengan nilai 41,96 gr, perlakuan B dengan nilai 39,5 gr, dan perlakuan A dengan nilai 32,25 gr. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian fermentasi ampas tahu memberian pengaruh nyata (p<0,05) terhadap biomassa cacing sutra